4
2. Pembuatan Estrak Biji Pepaya
a. Mengoven biji pepaya hingga kering atau hingga kadar airnya
habis. b.
Menghaluskan simplisia kering dari biji pepaya menggunakan mesin penggiling.
c. Memasukkan biji pepaya yang sudah halus ke dalam maserator
dan dituangi dengan etanol 96 sampai terdapat selapis cairan di atas simplisia.
d. Melakukan proses maserasi dengan cara perendaman selama 24
jam. e.
Menampung cairan hasil ekstraksi dan sisa ampas simplisia direndam kembali dengan etanol 96 dan dibiarkan selama 24
jam. f.
Menampung kembali cairan hasil meserasi dan melakukan meserasi kembali pada sisa simplisia hingga didapat tiga cairan
hasil meserasi dari simplisia. g.
Mengevaporasi seluruh hasil meserasi tersebut menggunakan alat evaporator sehingga didapat ekstrak kental yang terpisah dari
pelarut etanolnya.
3. Aklimatisasi
a. Membagi tikus ke dalam 4 kandang yang telah disiapkan dengan
cara diacak sehingga diperoleh 5 ekor tikus untuk setiap kandang.
5
b.
Memberikan pakan dan minum satu kali sehari.
c. Membersihkan kandang 3 kali sehari dengan mengganti alas tidur
dengan serbuk gergaji yang baru.
d.
Aklimatisasi dilakukan selama 7 hari. 4.
Penentuan Dosis
Penentuan dosis perlakuan pada penelitian ini didasarkan pada hasil uji pendahuluan, di mana pada uji pendahuluan terdiri dari
4 kelompok perlakuan. Satu kelompok kontrol yaitu 0 mg ekstrak biji pepaya dan tiga kelompok perlakuan, masing-masing 100 mg,
200 mg150gramBB tikushari, dan 300 mg150gramBB tikushari ekstrak biji pepaya. Berikut hasil uji pendahuluan adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. Rata-rata Ketebalan Lapisan Endometrium Tikus Putih µm Uji Pendahuluan
Endometrium Perlakuan
Kontrol P1 100mg P2 200 mg P3 300 mg Kanan
719.62 493.05
350.5 550
Kiri 538.65
587.1 342
540.05
Tabel 2. Rata-rata Kadar Hemoglobin Tikus Putih grdl Uji Pendahuluan
Perlakuan Kadar Hemoglobin
Kontrol 0 mg 11,3
P1 100 mg 10,1
P2 200 mg 10,4
P3 300 mg 12