Setting Penelitian Metode Pengumpulan Data

49 Peneliti memperoleh subjek dengan cara observasi, pendekatan secara emosi, dan kemudian melakukan wawancara secara mendalam, sehingga berdasarkan kriteria atau ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, peneliti menemukan 3 tiga orang yang bersedia untuk dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini, yakni subjek RJ, subjek VP dan subjek NF.

D. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta pada bulan Maret 2016 sampai dengan Mei 2016. Alasan dipilihnya kota Yogyakarta sebagai setting penelitian ini adalah dikarenakan di Yogyakarta terdapat subjek yang sesuai dengan ciri- ciri purposive yang telah ditentukan, serta bersedia untuk dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini.

E. Metode Pengumpulan Data

Adapaun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Wawancara mendalam Dalam Lexy J. Moleong 2005 : 186, yang dimaksud dengan wawancara ialah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam in-dept-interview. Wawancara mendalam yang dilakukan dalam 50 penelitian ini didapatkan langsung dari subjek penelitian melalui serangkaian tanya-jawab. Selain itu, wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara bebas terpimpin yang memuat pokok- pokok permasalahan dalam penelitian ini. Disamping itu, proses wawancara dengan tiga orang subjek ini dilakukan sampai menemukan titik jenuh dalam proses pengumpulan data, selain itu pencatatan lapangan juga dilakukan guna mencatat proses atau hasil dari wawancara yang dilakukan. 2. Pengamatan Observasi Observasi merupakan suatu proses dimana peneliti dapat melihat, mengamati, kemudian merekam sesuatu sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari pengamatan itu sendiri. Marshall Sugiyono, 2012 : 64 menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Penelitian ini menggunakan pengamatan atau observasi non partisipan, yakni peneliti tidak terlibat langsung dengan kehidupan subjek, akan tetapi observasi dilakukan pada saat proses wawancara. Selain itu, observasi pada penelitian ini menggunakan teknik observasi terstruktur yakni dengan menggunakan pedoman observasi.

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Tingkat Kecemasan Suami Dalam Menghadapi Istri yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2014

3 57 94

KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DITINJAU DARI SELISIH USIA PASANGAN SUAMI ISTRI

0 5 2

GROUP COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PADA WANITA YANG MENGHADAPI MENOPAUSE

0 5 25

Perbedaan persepsi menstruasi antara anak yang belum dengan anak yang sudah menstruasi terhadap kecemasan dalam menghadapi menstruasi

0 5 137

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN WANITA YANG BELUM MENIKAH SAAT MENGHADAPI PREMENOPAUSE

0 3 68

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERNIKAHAN ANTARA WANITA TERDIDIK DAN WANITA Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Pernikahan Antara Wanita Terdidik Dan Wanita Kurang Terdidik di KUA Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta.

0 0 16

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERNIKAHAN ANTARA WANITA TERDIDIK Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Pernikahan Antara Wanita Terdidik Dan Wanita Kurang Terdidik di KUA Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta.

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN WANITA PREMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN GULON SRIHARDONO PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN WANITA PREMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN GULON SR

0 2 8

HUBUNGANANTARAPENGETAHUANTENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA WANITA YANG MEMASUKI USIA MADYA DINI

0 0 15

KECEMASAN WANITA MENGHADAPI PRA MENOPAUSE DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DAN KEPERCAYAAN DIRI - Unika Repository

0 0 24