39 diremehkan suami kelak, selain itu wanita yang sudah tidak perawan
cenderung akan diceraikan dan berstatus janda.
f. Dampak Kecemasan
Kecemasan yang dialami oleh individu dapat mempunyai dampak yang merugikan bagi dirinya apabila kecemasan yang dialami tumbuh
secara berlebihan. Blackburn dan Davidson Triantoro Safaria dan Nofrans Eka Saputra, 2009 : 56 mengemukakan dampak yang terjadi akibat
kecemasan dapat mempengaruhi antara lain: 1
Suasana hati, yakni merasakan kecemasan, mudah marah, serta perasaan sangat tegang.
2 Pikiran, yakni merasakan khawatir, sukar berkonsentrasi, pikiran kosong,
membesar-besarkan ancaman, memandang diri tidak berdaya, dan sensitif.
3 Motivasi, yakni menghindari situasi, ketergantungan tinggi, ingin
melarikan diri. 4
Perilaku, yakni gelisah, gugup, waspada berlebihan. 5
Gerakan biologis, yakni gerakan yang otomatis meningkat, berkeringat, gemetar, pusing, berdebar, debar, mual, dan mulut kering.
Selain itu, Priest Triantoro Safaria dan Nofrans Eka Saputra, 2009:55 juga menjelaskan bahwa kecemasan yang dialami oleh individu
akan mengakibatkan individu tersebut mengalami reaksi fisik berupa tanda- tanda jantung berpacu lebih cepat, tangan dan lutut gemetar, ketegangan pda
syaraf di belakang leher, gelisah atau sulit tidur, banyak berkeringat, gatal- gatal pada kulit, serta selalu ingin buang air kecil.
40
g. Cara Mengatasi Kecemasan
Rasa cemas yang dialami oleh individu tidaklah akan terjadi secara berlarut-larut apabila individu yang bersangkutan mengetahui bagaimana
upaya mengatasinya. Ramaiah Triantoro Safaria dan Nofrans Eka Saputra, 2009 : 52 menjelaskan beberapa cara untuk mengatasi kecemasan, antara
lain: 1
Pengendalian diri, yaitu segala usaha untuk mengendalikan berbagai keinginan pribadi yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisinya.
2 Dukungan, yaitu dukungan dari keluarga serta teman dapat memberikan
kesembuhan terhadap kecemasan. 3
Tindakan fisik, yaitu melakukan kegiatan-kegiatan fisik seperti olah raga. 4
Tidur, yaitu tidur yang cukup dengan cara tidur enam sampai dengan delapan jam pada malam hari.
5 Mendengarkan musik, dengan mendengarkan musik yang lembut akan
dapat membantu menenangkan pikiran dan perasaan. 6
Konsumsi makanan, dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang serta mengandung gizi dan vitamin yang baik bagi kesehatan.
Selain itu, Bandura Triantoro Safaria dan Nofrans Eka Saputra, 2009:52 juga menjelaskan hal-hal yang berpengaruh dalam mengatasi
kecemasan, antara lain : 1
Self Efficacy, sebagai suatu perkiraan individu terhadap kemampuannya sendiri dalam mengatasi situasi.
41 2
Outcome Expectancy, sebagai suatu perkiraan individu terhadap kemungkinan
terjadinya akibat-akibat
tertentu yang
mungkin berpengaruh dalam menekan kecemasan.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas mengenai perihal kecemasan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa kecemasan
merupakan suatu keadaan dimana suasana hati mengalami kekhawatiran akan situasi yang mengancam karena adanya ketidakpastian di masa yang akan
datang serta ketakutan tentang sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan tersebut biasanya ditandai oleh gejala-gejala yang dapat diamati seperti gejala
pada fisik, kognitif, maupun perilaku. Dalam hal ini, kecemasan pada wanita yang sudah tidak perawan terjadi karena adanya perasaan khawatir dalam
menghadapi calon suaminya di masa yang akan datang, selain itu ketakutan akan ketidakpastian apakah calon suaminya tersebut dapat menerima
keadaannya yang sebenarnya atau tidak, takut jikalau tidak jadi dinikahi atau bakal diremehkan suami kelak, selain itu juga ketakutan tentang sesuatu yang
buruk akan terjadi seperti apabila sudah terlanjur menikah maka akan diceraikan dan berstatus janda.
Kecemasan yang dialami tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah kecemasan tersebut terjadi karena individu yang
bersangkutan melihat atau merasakan akan adanya bahaya yang mengancam dirinya, selain itu juga disebabkan adanya perasaan berdosa atau bersalah
karena telah melakukan hal-hal yang berlawanan dengan hati nurani atau keyakinan. Di samping itu, kecemasan ini termasuk dalam kategori kecemasan
objektif atau realitas karena disebabkan oleh ancaman dari dunia eksternal
42 yakni dalam hal ini calon suami. Selain itu kecemasan ini juga dapat
mengakibatkan perasaan-perasaan tidak senang seperti kekhawatiran dan ketakutan. Kecemasan yang dialami oleh individu dapat menyebabkan adanya
dampak yang mempengaruhi suasana hati, pikiran, motivasi, perilaku, serta gerakan biologis. Di samping itu, kecemasan yang dialami oleh individu tidak
akan terjadi secara berlarut-larut apabila individu yang bersangkutan mengetahui bagaimana upaya mengatasinya yakni dengan cara melakukan
segala usaha untuk mengendalikan dirinya terhadap kemungkinan terjadinya akibat-akibat tertentu yang mungkin berpengaruh dalam menekan kecemasan.
C. Kecemasan Pada Wanita Yang Sudah Tidak Perawan Dalam Menghadapi