Format Penilaian
No Nama
Siswa Aspek yang Dinilai
Judul Tata
Tulis Isi
Sumber Kerapian dan
Ketepatan Waktu
Nilai Total
1 2
3
Skor :
Judul : 1-20
Tata Tulis : 1-20
Isi : 1-20
Sumber : 1-20
Kerapian dan Ketepatan Waktu
: 1-20
Format penilaian Nama
Siswa Skor per nomor soal dan nilai akhir
1 2
3 4
Nilai akhir jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100
Bantul, 15 September 2016 Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Sejarah Mahasiswa PPL
Drs. Sudaryanto Endah Puspita Sari
NIP. 19620604 1 995121001 NIM. 13406241014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SMA N 1 Jetis Bantul
Mata Pelajaran : Sejarah Wajib
KelasSemester : XI1
Materi PokokTopik : Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda
Alokasi Waktu : 1 pertemuan 2 jam pelajaran 45 menit
A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat
di Indonesia.
4.2 Mengolah informasi tentnag prose masuk dan perkembangan penjajahan
bangsa Barat di Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk presentasi. B.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.3 Menjelaskan sikap bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan bangsa-bangsa Barat.
4.2.3 Mengolah informasi tentang sikap bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan bangsa-bangsa Barat.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Proses masuknya Kristen di Indonesia 2. Perkembangan Kristen di Indonesia
3. Alasan Kristen lebih dapat kembang di Indoneia bagian timur
D. Materi Pembelajaran
Proses masuknya Kristen di Indonesia
Pada awal abad ke 16, bangsa Portugis dan Spanyol masuk ke Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah. Tujuan lainnya untuk menyebarkan
agama katolik di Indonesia. Salah satunya tokoh penyebar agama Kristen adalah Fransiskus Xaverius. Ia adalah pendiri ordo Yesuit. Penyebaran agama
Katolik dimulai pada tahun 1534 yang dimulai dari Maluku. Portugis dan Spanyol mulai memperluas ajaran agama Katolik ke Manado dan Minahasa.
Pada saat Portugis kalah dari Belanda, tahun 1605. Mereka dapat mengusir orang Portugis dan memperkenalkan agama Kristen Protestan di Indonesia.
Belanda membentuk suatu perkumpulan Protestan di beberapa wilayah. Salah