Skor rentang antara 1 – 4 Penilaian Tugas Mandiri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah : SMA N 1 Jetis Bantul Mata Pelajaran : Sejarah Wajib KelasSemester : XII Materi PokokTopik : Kemaharajaan VOC Alokasi Waktu : 1 pertemuan 2 jam pelajaran 45 menit

A. Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat di Indonesia. 4.2 Menyajikan Kemaharajaan VOC, dalam bentuk presentasi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.1 Menjelaskan sikap bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan 4.2.1 Menyusun presentasi tentang Kemaharajaan VOC.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Lahirnya VOC. 2. Kebijakan dan kezaliman VOC di Indonesia. 3. Proses kebangkrutan VOC.

D. Materi Pembelajaran

Lahirnya VOC Pada abad ke 17, bangsa-bangsa barat berlomba mendapatkan keuntungan yang besar. Mereka mengerahkan seluruh pedagang untuk berlayar ke arah timur. Salah satu tujuannya adalah Nusantara. Negara yang datang tidak hanya dari Belanda, namun dari berbagai bangsa lain. Para pedagang dari berbagai negara bersaing. Untuk melindungi para pedagang, Belanda mendirikan kongsi dagang. Kongsi dagang mereka bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie VOC. Badan ini berdiri pada 20 Maret 1602 dan berpusat di Banten. Francois Wittert merupakan pemimpin pertama di kongsi ini. Awal berdirinya terdiri dari 17 anggota. Pendirian VOC tentu memiliki tujuan bagi Belanda. Selain untuk melindungi para pedagang Belanda yang berada di Nusantara, mereka juga ingin memperkuat kedudukan mereka. Kebijakan dan Kezaliman VOC Dalam melaksanakan tugasnya, para pejabat VOC melakukan sistem monopoli. Sistem ini yang membuat mereka mendapatkan untung besar. Pada pelaksanaan sistem monopoli, mereka memiliki aturan tersendiri. Penerapan monopoli dilakukan untuk menjalankan perekonomian. a. Verplichhte Leverantie, yakni menyerahkan hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan oleh VOC. Selain itu, melarang rakyat untuk menjual hasil bumi kepada pedagang lain. b. Contingenten, adalah kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak,yang berupa hasil bumi. c. Ektripasi, yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak kelebihan hasil produksi. Jika kelebihan akan menurunkan harga. d. Pelayaran Hongki merupakan pelayaran menggunakan perahu kora-kora untuk mengawasi pelaksanaan perdagangan VOC dan menindak pelanggarannya. VOC dipimpin oleh Dewan Tujuh Belas atau de Heeren XVII. Mereka berasal dari delapan perwakilan delapan kota pelabuhan dagang di Belanda. Kantor mereka berada di Amsterdam. Dalam menjalankan tugasnya, VOC memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak antara lain: 1. Melakukan monopoli perdagangan di antara Tanjung Harapan sampai dengan Selat Magelhaens, dan kepulauan Nusantara. 2. Membentuk angkatan perang sendiri. 3. Melakukan peperangan. 4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat. 5. Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri. 6. Mengangkat pengawai sendiri. 7. Memerintah di negeri jajahan. Pada sistem birokrasi VOC memiliki banyak kebijakan. VOC mengangkat gubernur jenderal yang dibantu empat anggota yang dinamakan Raad van Indie atau dewan India. Setelah gubernur jenderal dibawahnya bernama gubernur yang memimpin suatu daerah, residen yang dibantu asisten residen. Para pejabat VOC melakukan sistem pemerintahan tidak langsung. Mereka memilih menggunakan sistem feodalisme yang telah ada. Beberapa nama yang telah menjadi gubernur jenderal VOC. 1. Pieter Both 1602-1614 2. Gerard Reynst 1614-1615 3. Laurens Reael 1615-1619 4. Jenderal Jan Pieterzoon 1619-1623 5. Pieter de Carpentier 1623-1627 6. Gubernur Jenderal Henricus Zwaardecroon 1719 7. Jacob Mosel 1754 8. Gubernur Jenderal Van Hoorn 9. Van Overstraten Proses Kebangkrutan VOC Pada tanggal 31 Desember 1799 pemerintah Belanda membubarkan VOC. Adapun faktor yang menyebabkan runtuhnya VOC. 1. Banyak pegawai VOC yang korupsi 2. VOC terjerat utang. 3. Pengeluaran VOC semakin besar, akibat melakukan perang 4. Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa.