o Kelompok
2 mendiskusikan,
kebijakan dan
kezaliman VOC di Indonesia.
o Kelompok
3 mendiskusikan,
rekasi rakyat
terhadap keserakahan
dan
kezaliman VOC.
o Kelompok
4 mendiskusikan,
proses kebangkrutan VOC.
Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi selama 15
menit. Siswa diperbolehkan mencari sumber-sumber lain
seperti
buku maupun
internet.
Guru mengawasi jalannya
diskusi.
Setelah waktu habis guru menunjuk perwakilan dari
setiap kelompok
untuk mempresentasiskan
hasil
diskusinya.
Siswa lain dipersilahkan untuk
memberikan sanggahan, pertanyaan, atau
pendapat.
Untuk memastikan tingkat pemahaman siswa, guru menggunakan permainan
Acak Kata.
Kelas dibagi menjadi dua kelompok besar.
Setiap kelompok
akan mendapatkan kertas berisi
kata acak.
Tugas siswa
untuk menyusun
kata menjadi
sempurna.
Dalam mengerjakan akan
diberikan batas waktu 10 menit.
Bagi kelompok yang telah berhasil menyusun kata,
dapat mempresentasikan di depan kelas.
Penutup
Guru bersama siswa membuat
kesimpulan atau rangkuman.
Dari hasil
yang telah
didiskusikan, guru membimbing siswa untuk mengambil hikmah
dari pembelajaran.
Memberikan remidi dan tindak lanjut atau tugas yang harus
dikerjakan di rumah.
Follow up atau tindak lanjut pesan untuk pertemuan yang
akan datang Diakhiri dengan doa dan salam.
5
H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Non Tes
2. Penilaian Tes
1. Bagaimana kelahiran VOC di Indonesia? 2. Jelaskan kebijakan dan kezaliman VOC di Indonesia
3. Bagaimana proses kebangkrutan VOC
No Kunci
Skore
1.
Lahirnya VOC
Pada abad ke 17, bangsa-bangsa barat berlomba mendapatkan
keuntungan yang
besar. Mereka
mengerahkan seluruh pedagang untuk berlayar ke arah timur. Salah satu tujuannya adalah Nusantara. Negara
yang datang tidak hanya dari Belanda, namun dari berbagai bangsa lain. Para pedagang dari berbagai
negara bersaing.
Untuk melindungi
para pedagang,
Belanda mendirikan kongsi dagang. Kongsi dagang mereka
bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie VOC. Badan ini berdiri pada 20 Maret 1602 dan berpusat di
Banten. Francois Wittert merupakan pemimpin pertama di kongsi ini. Awal berdirinya terdiri dari 17
anggota.
Pendirian VOC tentu memiliki tujuan bagi Belanda. Selain untuk melindungi para pedagang Belanda yang
berada di Nusantara, mereka juga ingin memperkuat kedudukan mereka.
1-10
2. Kebijakan dan Kezaliman VOC
Dalam melaksanakan tugasnya, para pejabat VOC melakukan sistem monopoli. Sistem ini yang membuat
mereka mendapatkan untung besar. Pada pelaksanaan sistem monopoli, mereka memiliki aturan tersendiri.
Penerapan monopoli dilakukan untuk menjalankan perekonomian.
a. Verplichhte Leverantie, yakni menyerahkan hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan
oleh VOC. Selain itu, melarang rakyat untuk menjual hasil bumi kepada pedagang lain.
b. Contingenten, adalah kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak,yang berupa hasil
bumi.
c. Ektripasi, yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak kelebihan
hasil produksi.
Jika kelebihan
akan
menurunkan harga.
d. Pelayaran Hongki
merupakan pelayaran
menggunakan perahu
kora-kora untuk
1-10
mengawasi pelaksanaan perdagangan VOC dan menindak pelanggarannya.
VOC dipimpin oleh Dewan Tujuh Belas atau de Heeren XVII. Mereka berasal dari delapan perwakilan
delapan kota pelabuhan dagang di Belanda. Kantor mereka berada di Amsterdam. Dalam menjalankan
tugasnya, VOC memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak antara lain:
1. Melakukan monopoli perdagangan di antara Tanjung
Harapan sampai
dengan Selat
Magelhaens, dan kepulauan Nusantara. 2. Membentuk angkatan perang sendiri.
3. Melakukan peperangan. 4. Mengadakan
perjanjian dengan
raja-raja setempat.
5. Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri. 6. Mengangkat pengawai sendiri.
7. Memerintah di negeri jajahan. Pada sistem birokrasi VOC memiliki banyak
kebijakan. VOC mengangkat gubernur jenderal yang dibantu empat anggota yang dinamakan Raad van
Indie atau dewan India. Setelah gubernur jenderal dibawahnya bernama gubernur yang memimpin suatu
daerah, residen yang dibantu asisten residen. Para pejabat VOC melakukan sistem pemerintahan tidak
langsung. Mereka memilih menggunakan sistem feodalisme yang telah ada.
Beberapa nama yang telah menjadi gubernur jenderal VOC.
1. Pieter Both 1602-1614 2. Gerard Reynst 1614-1615
3. Laurens Reael 1615-1619 4. Jenderal Jan Pieterzoon 1619-1623
5. Pieter de Carpentier 1623-1627 6. Gubernur Jenderal Henricus Zwaardecroon
1719 7. Jacob Mosel 1754
8. Gubernur Jenderal Van Hoorn 9. Van Overstraten
3. Proses Kebangkrutan VOC
Pada tanggal 31 Desember 1799 pemerintah Belanda membubarkan VOC. Adapun faktor yang
menyebabkan runtuhnya VOC. a. Banyak pegawai VOC yang korupsi
1-10