Asam kuat dan asam lemah

101 ke kiri, sehingga [H + ] dan [OH – ] dari air menjadi kurang dari 10 –7 . Oleh karena itu, [H + ] dari air akan dapat diabaikan terhadap [H + ] dari HCl. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam larutan asam kuat, [H + ] hanya dianggap berasal dari asam saja, sebab ion [H + ] dari air dapat diabaikan karena terlalu kecil jika dibanndingkan dengan H + yang berasal dari HCl 0,1M. Contoh soal: Berapa konsentrasi H + , SO 4 2– , dan H 2 SO 4 dalam larutan encer 0,05 M? Penyelesaian: H 2 SO 4 dalam pelarut air termasuk asam kuat. Sehingga dianggap terionisasi 100. H 2 SO 4 aq 2H + aq + SO 4 –2 aq Mula-mula : 0,05 M Terionisasi : 100 Setimbang : ~0 ~ 0,1M ~ 0,05 M Jadi, setelah terionisasi, dalam larutan H 2 SO 4 0,05 M terdapat: [H + ] = 0,1 M [SO 4 –2 ] = 0,05 M Tidak terdapat molekul H 2 SO 4 . Asam lemah adalah asam yang dalam larutannya terionisasi sebagian. Karena yang terionisasi hanya sebagian berarti dalam larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion yang dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang terlarut dalam air. Contoh: Untuk asam monoprotik akan terjadi reaksi setimbang : HAaq H + aq + A – aq Tetapan ionisasi asamnya K a adalah: Ka = Dari harga Ka kita dapat menentukan [H + ] konsentrasi H + dalam larutan asam lemah. Derajat ionisasi asam lemah sangat kecil, sehingga hanya sedikit HA yang terionisasi. Karena hanya sedikit yang terionisasi, maka [HA] dalam larutan dianggap tetap. Dari tetapan ionisasi K a asam lemah, maka konsentrasi H + dapat diketahui: K a = Karena [H + ] = [A – ] 102 K a = [H + ] 2 = K a × [HA] [H + ] = Harga Ka menggambarkan kekuatan asam. Semakin besar harga K a berarti semakin banyak ion H + yang dihasilkan, atau semakin kuat asam tersebut. Selain harga K a , besaran lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan kekuatan asam adalah derajat ionisasi . Bagaimana hubungan derajat ionisasi, K a , dan konsentrasi asam? Reaksi kesetimbangan: HAaq H + aq + A – aq Mula-mula : a M – – Terionisasi : a a a Setimbang : a – a a a Dengan memakai hubungan: [H + ] = a = a = a 2 = K a × a = = Karena yang terionisasi sangat sedikit maka [HA] dianggap tetap, sehingga: a – a =a atau = Dari rumus di atas, maka dapat ditarik kesimpulan semakin encer maka derajat ionisasinya semakin besar, dan sebaliknya. Contoh soal: Berapa konsentrasi H + , F – , dan HF dalam larutan HF 0,1 M, jika diketahui derajat ionisasi HF = 8,4 ? 103 Penyelesaian: Senyawa HF dalam larutan air tergolong asam lemah sehingga terionisasi sebagian sesuai dengan derajat ionisasinya. Untuk menghitung konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan, berlaku hukum kesetimbangn kimia. HFaq H + aq + F – aq Mula-mula : 0,1 M Terionisasi : 8,4 x 0,1 M 0,0084 0,0084 Setimbang : 0,1 – 0,0084M 0,0084 0,0084 Jadi, konsentrasi masing-masing dalam larutan HF adalah [HF] = 0,0916 M [H + ] = 0,0084 M [F – ] = 0,0084 M Di atas kita telah mengenal asam monoprotik, sekarang akan dibahas asam poliprotik. Asam poliprotik adalah asam yang dapat mengahsilkan lebih dari satu ion H + . Contohnya H 2 CO 3 , H 3 PO 4 , dll. Asam-asam tersebut terionisasi secara bertahap, oleh karena itu asam poliprotik mempunyai lebih dari satu harga K a . Contoh: H 2 S yang terionisasi secara bertahap sebagai berikut: H 2 Saq H + aq + HS – aq …………………..1 K a 1 = Kemudian HS – terionisasi lagi sebagai berikut: HS – aq H + aq + S 2– aq ………………….. 2 K a 2 = Jika persamaan 1 dan 2 digabungkan, maka akan diperoleh: H 2 Saq H + aq + HS – aq …………….1 HS – aq H + aq + S 2– aq …………… 2 + H 2 Saq 2H + aq + S 2– aq …………… 3 Dari persamaan reaksi hasil penjumlahan 3 diperoleh K a = Ternyata Ka merupakan hasil perkalian dari K a 1 dan K a 2. 104 K a 1 x K a 2 = K a = × K a =

b. Basa kuat dan Basa Lemah

Basa kuat adalah basa yang dalam larutannya dapat terionisasi sempurna. Basa kuat juga akan menggeser kesetimbangan air apabila dilarutkan ke dalamnya, yang disebabkan adanya ion OH – dari basa yang terlarut tersebut. Misalnya ke dalam air dilarutkan NaOH 0,1 M, maka H 2 Oaq H + aq + OH – aq 10 –7 M 10 –7 M NaOHaq Na + aq + OH – aq 0,1 M 0,1 M Dengan adanya ion OH – dari NaOH kesetimbangan air akan bergeser ke kiri. Ion [H + ] dan [OH – ] dari air berkurang dan menjadi sangat sedikit dibandingkan ion OH – yang berasal dari NaOH, maka [OH – ] yang berasal dari air dapat diabaikan. Contoh soal: Berapa konsentrasi OH – dan [H + ] dalam larutan NaOH 0,1 M? Penyelesaian: NaOH merupakan basa kuat. NaOHaq Na + aq + OH – aq Mula-mula : 0,1 M Terurai : 0,1 M 0,1 M 0,1 M Setimbang : ~0 0,1 M 0,1 M Jadi konsentrasi OH – = 0,1 M Sedangkan [H + ] : Kw = [H + ] [OH – ] 10 –14 = [H + ] [0,1] pada 25 o C, K w =10 –14 [H + ] = 10 –13 M Basa lemah hanya sedikit mengalami ionisasi, sehingga reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan. BOHaq B + aq + OH – aq Untuk basa monovalen berlaku hubungan seperti pada asam lemah, yaitu : [OH – ] = Dan derajat ionisasinya dapat ditentukan dengan rumus : 105 = K b dan dapat digunakan sebagai ukuran kekuatan basa, sama seperti halnya dalam asam lemah. Semakin besar harga K b semakin kuat basanya dan semakin besar derajat ionisasinya.

3. Derajat keasaman pH

Ion hidrogen dan hidroksida dalam air biasanya sangat kecil sehingga untuk kemudahan penulisan digunakan besaran lain. Untuk menghindari penggunaan angka yang sangat kecil, Sorensen 1868 – 1939 mengusulkan konsep pH, agar memudahkan kimiawan dalam mengukur konsentrasi ion H + dan perubahannya dalam suatu larutan. Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H + dalam suatu larutan: pH = – log [H + ] = log dengan menggunakan analogi yang sama, maka kita dapat menentukan harga konsentrasi ion OH – dalam larutan: pOH = – log [OH – ] = log Lambang pH diambil dari bahasa Perancis ‘pouvoir hydrogene’, artinya tenaga hidrogen menuju eksponensial. Misalnya, air murni pada 25 o C memiliki konsentrasi [H + ] = 1,0 × 10 –7 maka pH air pada suhu itu adalah 7,0. Konsentrasi H + atau ion OH – untuk larutan encer memiliki rentang antara 10 –1 M sampai 10 –14 M. Untuk larutan encer seperti itu paling tepat diungkapkan dalam bentuk pH dan pOH yaitu untuk menghindari angka pengukuran yang sangat kecil. Jika konsentrasi lebih besar dari satu molar, nilai pH akan negatif. Demikian juga untuk konsentrasi OH – yang lebih dari satu molar, nilai pOH akan lebih besar dari 14. Jadi, untuk larutan asam basa yang mempunyai konsentrasi lebih besar daripada 1,0 M tidak perlu diungkapkan dalam bentuk pH dan pOH. Dalam kesetimbangan air juga terdapat tetapan kesetimbangan: K w = [H + ] [OH – ] Dengan menggunakan konsep –log = p, maka : –log K w = –log [H + ] [OH – ] –log K w = –log [H + ] + –log [OH – ] pK w = pH + pOH Oleh karena pada suhu 25 o C harga K w = 10 –14 , secara numerik pK w = –log 1,0 × 10 –14 = 14, maka dapat disimpulkan pula bahwa: pH + pOH = 14