Aturan Aufbau Larangan Pauli Eksklusi Pauli

8 Maka jumlah elektron pada setiap subkulit sama dengan dua kali jumlah orbitalnya. Contoh: Subkulit s 1 orbital maksimum 2 elektron Subkulit p 3 orbital maksimum 6 elektron Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n = 2n 2 Contoh: Jumlah maksimum elektron pada kulit L n = 2 = 2 2 2 = 8

c. Aturan Hund

Pada pengisian orbital-orbital dengan energi yang sama, mula-mula elektron menempati orbital sendiri-sendiri dengan spin yang paralel, baru kemudian berpasangan. Contoh: 7 N : [ He ] 2s 2 2p 3 Diagram orbitalnya: Konfigurasi elektron dari gas mulia dapat dipergunakan untuk menyingkat konfigurasi elektron dari atom-atom yang mempunyai jumlah elektron bernomor atom besar. Berikut contoh peyingkatan konfigurasi elektron : 19 K : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1 disingkat menjadi: [Ar] 4 s 1 1 Penyimpangan dari aturan umum Terdapat beberapa atom yang konfigurasi elektronnya menyimpang dari aturan- aturan umum di atas, seperti: 2s 2 2p x 1 2p y 1 2p z 1 lebih stabil 2s 2 2p x 1 2p y 1 2p z 1 kurang stabil 9 24 Cr : [Ar] 4s 2 3d 4 kurang stabil, maka berubah menjadi [Ar] 4s 1 3d 5 29 Cu : [Ar] 4s 2 3d 9 kurang stabil, maka berubah menjadi [Ar] 4s 2 3d 10 46 Pd : [Ar] 5s 2 4d 8 kurang stabil, maka berubah menjadi [Ar] 4d 10 Penyimpangan ini terjadi karena adanya perbedaan tingkat energi yang sangat kecil antara subkulit 3d dan 4s serta antara 4d dan 5s pada masing-masing atom tersebut. Pengisian orbital penuh atau setengah penuh relatif lebih stabil. 2 Cara penulisan urutan subkulit : Contoh: Ada dua cara menuliskan konfigurasi elektron Magnesium 1 25 Mg : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 5 2 25 Mg : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 5 4s 2 periodik, konfigurasi Kata Kunci Menurut cara 1. Subkulit-subkulit ditulis sesuai dengan urutan tingkat energinya; sedangkan pada cara 2. Subkulit-subkulit dari kulit yang sama dikumpulkan. Pada dasarnya kedua cara di atas sesuai dengan aturan Aufbau dalam prioritas pengisian orbital, yaitu dimulai dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi, hanya berbeda dalam hal penulisannya saja.

B. SISTEM PERIODIK UNSUR

Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Ada keterkaitan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam sistem periodik • Letak periode unsur dapat diramalkan dari jumlah kulit elektron dari unsur tersebut. • Letak golongan unsur dalam sistem periodik dapat diramalkan dari subkulit terakhir yang terisi elektron. Tabel 1.2 Golongan unsur menurut elektron valensi IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA Golongan utama Elektron valensi Elektron valensi Golongan tambahan IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB IB IIB ns 1 ns 2 ns 2 np 1 ns 2 np 2 ns 2 np 3 ns 2 np 4 ns 2 np 5 ns 2 np 6 n-1 d 1 ns 2 n-1 d 2 ns 2 n-1 d 3 ns 2 n-1 d 5 ns 1 n-1 d 5 ns 2 n-1 d 6,7,8 ns 2 n-1 d 10 ns 1 n-1 d 10 ns 2