Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari
132 lebih besar dari 7,8. pH di dalam darah dijaga oleh beberapa sistem kesetimbangan
larutan penyangga. Pada cairan tubuh, baik cairan intra sel maupun cairan luar sel extracelluler,
merupakan larutan penyangga. Sistem penyangga yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan asam basa konjugasi dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat
H
2
PO
4 –
– HPO
4 2–
. Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut: HPO
4 2–
aq + H
+
aq H
2
PO
4 –
aq H
2
PO
4 –
aq + OH
–
aq HPO
4 2–
aq + H
2
Ol Pada cairan luar sel terdapat sistem penyangga pasangan asam basa konjugasi
asam karbonat-bikarbonat H
2
CO
3
– HCO
3 –
. Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut:
HCO
3 –
aq + H
+
aq H
2
CO
3
aq H
2
CO
3
aq + OH
–
aq HCO
3 –
aq + H
2
Ol Dalam plasma darah terdapat sistem penyangga sebagai berikut:
• Campuran asam karbonat H
2
CO
3
dan basa konjugasinya ion bikarbonat HCO
– 3
. •
Campuran asam haemoglobin HHb dan basa konjugasinya ion oksihaemoglobin HbO
2 –
. Dalam sel darah merah terdapat sistem penyangga sebagai berikut:
• Campuran asam karbonat H
2
CO
3
dan basa konjugasinya ion bikarbonat HCO
– 3
. •
Campuran asam haemoglobin HHb dan basa konjugasinya haemoglobin Hb.
Berbagai zat yang masuk ke dalam tubuh kemudian diserap oleh darah, akan sangat mempengaruhi harga pH darah. Dengan adanya system penyangga,
perubahan pH darah yang drastis, baik penurunan atau kenaikan pH darah dapat dicegah.
Dalam bidang industri, terutama bidang farmasi obat-obatan, diperlukan keadaan pH yang stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif dalam
obat-obatan akan terus berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik dan obat yang dapat menimbulkan iritasi seperti tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus
disesuaikan dengan pH cairan tubuh. pH Obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak terjadi asidosis atau alkalosis pada darah.