Hasil Observasi Asesmen terhadap Aspek Psikomotor

dikarenakan setiap aspek saling melengkapi menjadi satu nilai keseluruhan dalam IPS. Analisis butir instrumen penilaian pada aspek afektif dengan menggunakan tes tertulis dilakukan bersamaan dengan aspek kognitif, tetapi untuk instrumen selain tes tertulis tidak dilakukan. 4.2.2.4 Pelaporan Hasil Asesmen Ranah Afektif Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap guru, kelima guru melakukan pelaporan asesmen afektif dengan menggunakan angka dan huruf. Huruf digunakan pada penilaian di akhir semester. Huruf didapatkan dari pengamatan guru tanpa berdasarkan pada penskoran lembarpengamatan aspek sikap siswa. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan terhadap kelima guru, hasil asesmen afektif dilaporkan kepada siswa, orangtua siswa, guru sejawat dan kepala sekolah. 4.2.2.5 Pemanfaatan Hasil Asesmen Ranah Afektif Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SDN 1 Muncar dan SDN 2 Muncar, diperoleh data bahwa hasil asesmen ranah afektif dilakukan hanya sebagai nilai tambahan untuk aspek kognitif. Nilai afektif adalah pelengkap untuk nilai kognitif. Hasil penilaian ranah afektif tidak dijadikan dasar evaluasi diri oleh guru. Evaluasi diri dilakukan setelah pembelajaran selesai dan berdasarkan pada nilai IPS secara keseluruhan yang lebih dominan terhadap ranah kognitif.

4.2.3 Hasil Observasi Asesmen terhadap Aspek Psikomotor

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap kelima guru, diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.3 Kompetensi Guru dalam Melaksanakan Penilaian Aspek Psikomotor No Nama SD Skor Persentase Kriteria 1 SDN 1 Muncar 4 33 Kurang Kompeten 2 SDN 2 Muncar 4 33 Kurang Kompeten 3 SDN 2 Sucen 4 33 Kurang Kompeten 4 SDN 1 Banaran 4 33 Kurang Kompeten 5 SDN Krempong 4 33 Kurang Kompeten Jumlah Skor 20 Rata-Rata 4 33 Kurang Kompeten Jika diterjemahkan dengan menggunakan tabel kriteria kompetensi guru untuk aspek psikomotor pada bab sebelumnya, data tersebut menunjukkan bahwa kompetensi guru di SDN Gugus Gemilang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung termasuk dalam kategori guru yang kurang kompeten dalam melakukan penilaian terhadap aspek psikomotor siswa. Berikut adalah gambaran kecenderungan pelaksanaan asesmen terhadap ranah kognitif oleh guru di SDN Gugus Gemilang. Gambar 4.3 Diagram Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan Asesmen Ranah Psikomotor 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 SDN 1 MUNCAR SDN 2 MUNCAR SDN 2 SUCEN SDN 1 BANARAN SDN KREMPONG PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGOLAHAN DATA PELAPORAN PEMANFAATAN 4.2.3.1 Perencanaan Asesmen Ranah Afektif Berdasarkan hasil observasi dan pencermatan dokumen yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru kelas V SDN 1 Muncar, SDN 2 Muncar, SDN 2 Sucen, SDN Krempong dan SDN 1 Banaran, diperoleh hasil bahwa perencanaan asesmen terhadap ranah psikomotor belum disusun oleh guru. Indikator pembelajaran yang disusun belum memuat indikator aspek psikomotor. Kisi-kisi instrumen ranah psikomotor juga belum dibuat. Guru berpendapat bahwa dalam mata pelajaran IPS tidak ada materi praktik sehingga tidak dilakukan penilaian keterampilan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap kelima guru, jika menilai aspek keterampilan guru menggunakan teknik pengamatan. Menurut Ibu Md, keterampilan juga dinilai dari hasil produk yang dibuat siswa seperti gambar dan kliping. Menurut Bapak Bd keterampilan dalam IPS biasanya hanya dilakukan pada materi peta wilayah dengan mengamati siswa menemutunjukkan peta. Aspek pada penilaian terhadap ranah psikomotor meliputi keterampilan siswa berdiskusi serta keterampilan siswa membuat hasil karya. 4.2.3.2 Pelaksanaan Asesmen Ranah Psikomotor Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, penilaian terhadap aspek psikomotor belum dilaksanakan oleh guru. Bahkan dalam RPP guru belum merencanakan penilaian psikomotor. Meskipun guru menggunakan metode diskusi kelompok, tetapi penilaian terhadap ranah psikomotor pada materi mempertahankan kemerdekaan nasional belum dilaksanakan oleh guru. 4.2.3.3 Pengolahan Data Asesmen Ranah Afektif Berdasarkan hasil observasi guru, diperoleh data bahwa penskoran terhadap aspek psikomotor tidak dilakukan karena tidak ada instrumen untuk mengukurnya. Hasil pengamatan dan wawancara menunjukkan guru tidak menetapkan kriteria tertentu untuk aspek psikomotor. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dalam IPS berlaku secara menyeluruh, tidak dikotakkan antar setiap aspek. Hal ini dikarenakan setiap aspek saling melengkapi menjadi satu nilai keseluruhan dalam IPS. Analisis butir instrumen penilaian pada aspek psikomotor tidak dilakukan karena tidak ada instrumen penilaiannya. 4.2.3.4 Pelaporan Hasil Asesmen Ranah Psikomotor Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap guru, kelima guru belum melakukan pelaporan asesmen psikomotor. Ketika mencapai akhir semester guru akan menyampaikan hasil asesmen secara keseluruhan kepada siswa, orangtua siswa, guru sejawat dan kepala sekolah. 4.2.3.5 Pemanfaatan Hasil Asesmen Ranah Psikomotor Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SDN 1 Muncar dan SDN 2 Muncar, diperoleh data bahwa hasil asesmen ranah psikomotor dilakukan hanya sebagai nilai tambahan untuk aspek kognitif. Nilai psikomotor adalah pelengkap untuk nilai kognitif. Hasil penilaian ranah psikomotor tidak dijadikan dasar evaluasi diri oleh guru. Evaluasi diri dilakukan setelah pembelajaran selesai dan berdasarkan pada nilai IPS secara keseluruhan yang lebih dominan terhadap ranah kognitif.

4.2.4 Hambatan Pelaksanaan Asesmen

Dokumen yang terkait

ASESMEN PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI GUGUS GEMILANG KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG

0 15 24

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPS KELAS V DI SD NEGERI GUGUS LARASATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

4 32 215

PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KTSP KELAS V SD NEGERI GUGUS SADEWA KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

0 16 256

Peningkatan Keterampilan Memainkan Musik Ansambel melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gemawang Temanggung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung T2 942012018 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung T2 942012018 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung

0 0 6

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS SADEWA KECAMATAN TEMANGGUNG.

0 0 90

FAKTORFAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN PIANIKA DI SD NEGERI GUGUS GAJAH MADA KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 1 75