Uji Normalitas METODE PENELITIAN

1. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusinya adalah tidak normal. 2. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusinya adalah normal.

3.6. Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator , arinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipengaruhi beberapa asumsi dasar Klasik Santoso, 2001:206. 3.6.1.Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Menurut Santoso 2001:206 deteksi tidak adanya Multikolinieritas, yaitu :  Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1.  Mempunyai angka tolerance mendekati 1. 3.6.2.Hetoroskedastisitas Hetoroskedastisitas artinya varians variabel dalam model tidak sama konstan. Diagnosa adanya Hetoroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan melakukan pegujian kolerasi Rank Spearman. Kolerasi Rank spearman rs dapat dihitung dengan rumus : Yang menyatakan bahwa : d : Selisih antara ranking standar deviasi S dan rangking nilai mutlak eror e N : Banyaknya sampel Menurut santoso 2001 : 243 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah : 1. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. 2. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas. 3.6.3.Autokorelasi Autokorelasi artinya adanya kolerasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Untuk mendiagnosa dalam model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin- Watson uji Dw, Gurajati, 1999 : 216. Pedoman model regresi untuk mendeteksi autokolerasi menurut besaran DW Durbin-Watson: a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif b. Angka D-W-2 sampai +2 berarti tidak ada autokolerasi c. Angka D-W dibawah +2 berarti ada autokolerasi negative 3.7. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.7.1.Teknik Analisis Autokolerasi teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda, dengan modal persamaan sebagai berikut :