PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT. DWI PARI ABADI SURABAYA.

(1)

Alamat : DSN. PESANAN DS. BICAK TROWULAN

MOJOKERTO

No. Telp : (0321) 496816 / 085648744412 Tempat, tanggal lahir : MOJOKERTO, 24 MEI 1988 Status : Belum Menikah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia Tinggi : 170 cm

Dosen Pembimbing : Drs. Ec. MUNARI, MM Dosen Penguji : Drs. Ec. MUNARI, MM

Dra. Ec. HARYMAMI, MM

Dra. Ec. ENDAH SUSILOWATI M.Si


(2)

TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT. DWI PARI ABADI

SURABAYA

Disusun Oleh

Randy Prawiro Wicaksono 0513315043 / FE / EA

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 21 Mei 2010

Pembimbing : Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Drs.Ec Munari, MM Drs.Ec Munari, MM

Sekretaris

Dra.Ec. Harymami, MM

Anggota

Dra.Ec. Endah Susilowati, M.Si

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

DR. Dhani Ichsanudin Nur, MM NIP. 030 202 389


(3)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI

PERTANGGUNGJAWABAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN PT. DWI PARI ABADI SURABAYA”.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. R. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin. N, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Sri Trianingsih, MSi., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 4. Bapak Drs. Ec. H Munari, MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan. Terima kasih atas semua saran, motivasi, dan bimbingannya selama penyusunan skripsi ini.


(4)

  ii

5. Segenap tenaga pengajar, staff, dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

6. Pimpinan dan staff PT. DWI PARI ABADI SURABAYA, yang telah membantu penulis dalam pneyediaan data-data hingga penulis berhasil

menyelesaikan skripsi ini...terimakasih....

7. Kedua Orang Tuaku, yang selalu bersedia meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas segala motivasi, dukungan dan doanya.

8. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis memohon kepada seluruh pihak untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar dalam penulisan yang selanjutnya dapat lebih baik dan lebih bermanfaat bagi yang memerlukan.

Surabaya, Mei 2010


(5)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 7

1.3.Tujuan Penelitian ... 7

1.4.Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1.Penelitian Terdahulu ... 9

2.2.Landasan Teori ... 12

2.2.1. Akuntansi Pertanggungjawaban ... 12

2.2.1.1. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban ... 12

2.2.1.2. Aktiva Terkendalikan ... 13

2.2.1.3. Pendapatan Terkendalikan ... 13

2.2.1.4. Biaya Terkendalikan ... 14

2.2.1.5. Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban 15


(6)

2.2.2.3. Proses Perencanaan Strategi ... 17

2.2.3. Kinerja Perusahaan ... ` 19

2.2.3.1. Pengertian ... 19

2.2.3.2. Fungsi-Fungsi Pekerjaan Yang Terkait Kinerja Perusahaan ... 21

2.2.3.3. Efektivitas Kinerja Perusahaan ... 24

2.2.4. Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Perusahaan ... 26

2.2.5. Pengaruh Implementasi Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan ... 27

2.3.Kerangka Pikir ... 28

2.4.Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30

3.2.Teknik Penentuan Sampel ... 32

3.3.Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.3.1. Jenis Data ... 33

3.3.2. Sumber Data ... 33

3.3.3. Pengumpulan Data ... 34

3.4.Uji Kualitas Data ... 34  iv


(7)

3.6.Uji Asumsi Klasik ... 36

3.6.1. Multikolinieritas ... 36

3.6.2. Heteroskedastisitas ... 36

3.6.3. Autokorelasi ... 37

3.7.Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 37

3.7.1. Teknik Analisis ... 37

3.7.2. Uji Hipotesis ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1.Deskripsi Obyek Penelitian ... 40

4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 40

4.1.2. Struktur Organisasi ... 41

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

4.2.1. Gambaran Umum Penelitian ... 44

4.2.2. Deskripsi Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1) ... 46

4.2.3. Deskripsi Variabel Implementasi Strategi (X2) ... 48

4.2.4. Deskripsi Variabel Kinerja Perusahaan (Y) ... 49

4.3.Deskripsi Hasil Pengujian ... 50

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 50

4.3.1.1. Pengujian Validitas ... 50  v


(8)

4.3.2.1. Uji Multikolinieritas ... 54

4.3.2.2. Uji Heteroskedastisitas ... 55

4.3.2.3. Autokorelasi ... 56

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ... 57

4.3.4. Uji Hipotesis ... 58

4.3.4.1. Uji Kecocokan Model ... 58

4.3.4.2. Pengujian Hipotesis Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1) dan Implementasi Strategi (X2) Terhadap Kinerja Perusahaan (Y) ... 59

4.4.Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian ... 63

4.5.Perbedaan Penelitian yang dilakukan Sekarang dengan Penelitian Terdahulu ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1.Kesimpulan ... 67

5.2.Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(9)

Tabel 1.2 Contoh SPK (Surat Perintah Kerja) ... 5

Tabel 1.3 Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) ... 6

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 44

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 45

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 46

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1) ... 47

Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Implementasi Strategi (X2) ... 48

Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kinerja Perusahaan (Y) ... 49

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1) ... 51

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Implementasi Strategi (X2) ... 51

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Implementasi Strategi (Y) ... 52

Tabel 4.11. Hasil Uji Reliabilitas ... 52

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas ... 53

Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinieritas ... 54

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 56

Tabel 4.15. Hasil Pengujian Anova... 58

Tabel 4.16. Hasil Pengujian Regresi ... 59  vii


(10)

Gambar 2 Struktur Organisasi ... 41


(11)

 ix Lampiran 2 Input Data

Lampiran 3.1 Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1)

Lampiran 3.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Implementasi Strategi (X2)

Lampiran 3.3 Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1),

Implementasi Strategi (X2) dan Kinerja Perusahaan (Y)

Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Lampiran 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Lampiran 8 Tabel t


(12)

Oleh :

Randy Prawiro Wicaksono Abstraksi

Dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak persaingan usaha dan situasi perekonomian dunia yang tidak menentu sehingga menuntut manajemen untuk lebih giat dan lebih kreatif serta mampu mengatasi masalah-masalah yang ada, sehingga persahaan tetap dapat berlangsung hidup dan berkembang. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunggulan differensiasi yang dapat dijadikan sebagai senjata tambahan untuk menghadapi para pesaing. Kesiapan perusahaan tersebut menghadapi ancaman dan tantangan yang timbul, yaitu melalui formulasi dan implementasi strategi yang tepat yang menyelaraskan pada hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi strategi dengan kinerja perusahaan.

Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Dwi Pari Abadi di Surabaya yaitu berjumlah 120 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan “non probability sampling” dengan metode “purposive

sampling”. Kriteria yang dipakai hanya karyawan PT. Dwi Pari Abadi Surabaya

yang berjumlah 26 orang, hal ini karena memang penelitian ini bertujuan untuk meneliti kinerja perusahaan PT. Dwi Pari Abadi di surabaya sebagai pusatnya. Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah regresi linier berganda serta untuk mengetahui pengaruhnya digunakan uji F dan uji t.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel yang diteliti yaitu Penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan dan implementasi strategi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Keywords : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban, Implementasi Strategi dan Kinerja Perusahaan.


(13)

 

By :

Randy Prawiro Wicaksono Abstract

in the current era of globalization, more competition and world economic situation is uncertain, so demand management to be more enterprising and more creative and able to overcome the problems of existing problems, so persahaan can still take place to live and reproduce. every company needs to have a differentiation advantage that can be used as an additional weapon against competitors. readiness of these companies facing threats and challenges that arise, namely through the formulation and implementation of appropriate strategies and align on the relationship between the application of responsibility accounting and implementation strategies with corporate performance.

this study population was all employees PT. Dwi Pari Abadi in surabaya 120. the sampling technique carried out with the approach of "non-probability sampling" method "purposive sampling". criteria used by employees only PT. Dwi Pari Abadi surabaya numbering 26 people, this is because this study aims to examine the company's performance as PT. Dwi Pari Abadi surabaya its center. analysis models used to test the hypothesis raised is multiple linear regression and used to determine the impact test and f test t.

based on the results of this research is that the variables investigated the application of responsibility accounting is no significant impact on company performance and strategy implementation has a significant effect on firm performance.

keywords: the application of responsibility accounting, strategy implementation and corporate performance.


(14)

Dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak persaingan usaha dan situasi perekonomian dunia yang tidak menentu sehingga menuntut manajemen untuk lebih giat dan lebih kreatif serta mampu mengatasi masalah-masalah yang ada, sehingga perusahaan tetap dapat berlangsung hidup dan berkembang. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunggulan differensiasi yang dijadikan senjata tambahan untuk menghadapi para pesaing. Kesiapan perusahaan tersebut menghadapi ancaman dan tantangan yang timbul, yaitu melalui formulasi dan implementasi strategi yang tepat yang menyelaraskan pada keunggulan ini.

Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan

perusahaan dalam jangka panjang serta menginginkan produktivitas yang maksimal dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang jasa, industri maupun perdagangan.

Era persaingan global seperti ini, teknologi dan peradaban manusia semakin berkembang, maka cara berpikir mereka sebagai konsumen dalam membeli barang atau menggunakan pertimbangan kualitas disamping pertimbangan harga. Kecepatan memenuhi permintaan pasar dengan kualitas produk dan harga bersaing inilah yang diharapkan menghentikan persaingan. Damayanti (2004)


(15)

Keberhasilan suatu perusahaan tidak dapat tercapai begitu saja, tanpa adanya usaha secara maksimal dari perusahaan tersebut. Usaha yang dapat ditempuh oleh perusahaan antara lain dengan menentukan tujuan yang pasti yang harus ditetapkan dengan tepat dan metode pencapaiannya harus direncanakan dan dilaksanakan dengan semestinya.

Suatu perusahaan diharapkan akan tetap eksis dan berkembang dengan baik. Untuk sampai pada harapan tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang didasarkan strategi yang unik. Strategi mengungkapkan factor sukses kritis yang harus dicapai oleh perusahaan. Faktor keberhasilan tersebut meliputi ukuran yang bersifat bukan finansial, seperti pengembangan produk baru, kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Hanya melalui keberhasilan pada faktor sukses inilah perusahaan akan dapat mempertahankan keunggulan kompetitif strateginya.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan atau biaya dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan yang menjadi tanggung jawabnya dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung jawab. (Kusmayadi dan Kartawan, 2005)


(16)

Hal yang mendasari bagi usaha manajemen dalam meningkatkan laba adalah menilai seberapa baik aktivitas yang dilakukan dan hasil akhir yang dicapai. Dalam usaha peningkatan laba, salah satunya dengan jalan mengurangi biaya tidak bernilai tambah. Penghematan biaya dapat menurunkan harga jual ke pelanggan dan membuat perusahaan lebih kompetitif.

PT. Dwi Pari Abadi. Adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontraktor untuk Mechanical, Electrical, Air Conditioning, Civil dan Trading. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Dwi Pari Abadi, peneliti menemukan bahwa kinerja perusahaan dapat dilihat dari tingkat laba yang dicapai kurang maksimal. Pada tahun 2008 realisasi laba tidak mencapai target yang ditetapkan, hal ini mencerminkan kurang baiknya kinerja perusahaan tersebut. Berikut dapat dilihat laba yang diperoleh oleh PT. Dwi Pari Abadi dari tahun 2008, adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 : Target dan Realisasi Laba Tahun 2008

BULAN TARGET LABA

Januari,Februari, Maret

Rp 700.750.300 Rp 606.812.535

April, Mei, Juni

Rp 915.490.252 Rp 822.352.400

Juli,Agustus, September

Rp 707.480.650 Rp 619.230.235

Oktober,November, Desember

Rp 859.122.355 Rp 765.844.247


(17)

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa tingkat laba pada PT. Dwi Pari Abadi pada tahun 2008 mulai bulan Januari sampai bulan Desember mengalami fluktuatif tidak dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan, seperti yang terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret target yang seharusnya tercapai sebesar 700.750.300 tetapi yang terealisasi sebesar 606.812.535, pada bulan April, Mei, Juni target yang ditetapkan oleh perusahaan 915.490.252 akan tetapi yang diperoleh hanya 822.352.400, sama halnya dengan bulan Juli, Agustus, September target yang tercapai sebesar 707.480.650 tetapi laba yang dihasilkan sebesar 619.230.235. Dari tabel tersebut memberikadn kenyataan bahwa secara normatif, menunjukkan kinerja PT. Dwi Pari Abadi yang bergerak di bidang jasa kontraktor spesialisasi tower dalam satu tahun berfluktuasi cenderung turun.

Target dan realisasi laba di tetapkan berdasarkan jumlah nilai kontrak dari SPK ( Surat perintah kerja ) di kurangi dengan jumlah RAB ( Rencana Anggaran Biaya ), dalam periode waktu triwulan (dalam kurun waktu tiga bulan). Di bulan januari, februari, maret target di tetapkan sebesar 700.750.300 berasal dari nilai kontrak untuk enam site pembangunan tower di daerah pangilen sampang - madura, aurthodung sampang - madura, batu bintang sampang – madura, sumber anyar – banyuwangi, jajag town - banyuwangi dan cèrme kapongan – probolinggo. Untuk site pangilen sebesar 496.812.535, aurthodung 537.350.412, batu bintang 492.312.114, sumber anyar 432.210.345, jajag town 308.366.341 dan cèrme sebesar 467.210.345 untuk pekerjaan tower, Material Electrical dan pagar halaman. dengan nilai


(18)

total sebesar 2.734.262.092 dikurangi dengan jumlah nilai total RAB dari enam site pembangunan tower Sebesar 2.033.511.792. yang terdiri dari RAB pangilen sebesar 380.300.500, aurthodung 422.250.500, batu bintang 390.650.250, sumber anyar 313.033.676, jajag town 189.243.190 dan RAB Cerme senilai 338.033.676. Sedangkan untuk realisasi laba nya hanya tercapai sebesar 606.812.535 dikarenakan adanya biaya – biaya yang tidak termasuk dalam RAB tetapi menggunakan dana yang sudah tercantum di dalam RAB. Misalnya saja untuk site pangilen, Nilai kontraknya sebesar 496.812.535 dengan Anggaran biaya sebesar 380.300.500 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1.2 : contoh SPK ( Surat Perintah Kerja )

Sumber : PT. Dwi Pari Abadi

SPK ( Nilai kontrak ) site pangilen sampang - madura

Uraian pekerjaan Harga

Pekerjaan tower 269.298.224

ME HCPT 161.036.764

Pagar Halaman 66.477.547

Sub total 496.812.535

PPn 10% 49.681.253


(19)

Tabel 1.3 : contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Anggaran biaya untuk pembangunan tower 72 M Pangilen sampang - madura VOLUME

No. Item pekerjaan VOL SAT MATERIAL JUMLAH

1 Pek. Pagar 15 15 x 18 1 set 21.525.000 36.525.000

2 Besi D 16, D 13, D 10 1 Is 55.000.000 70.000.000

3 Beton Ready Mix Pondasi 53,42 m3 700.000 37.390.500

4 Erection Tower 25,18 kg 750.000 18.885.000

5 Material ME 1 Is 75.000.000 95.000.000

6 Material Alam 1 Is 35.000.000 55.000.000

Total Material 312.800.500

7 Material Penunjang 15.000.000

8 Transportasi 10.000.000

9 Jasa Tukang 42.500.000

Total Biaya 380.300.500

Sumber : PT. Dwi Pari Abadi

Berdasarkan tabel 2 dan 3 di atas maka dapat ditentukan laba nya sebesar 116.512.035, tetapi di dalam pelaksanaannya terjadi over budget untuk pembelian material dan upah tukang, pembelian material yang seharusnya hanya 312.800.500 menjadi 320.450.300 di karenakan ada sebagian material yang telah berada di lokasi pembangunan hilang atau di curi orang, sehingga harus membeli sebagian material lagi. Upah tukang yang seharusnya hanya 42.500.000 menjadi 51.200.000 di karenakan tukang yang di pakai mengambil dari pekerja lokal yang bukan spesialisasi di bidang tersebut, sehingga pengerjaan membutuhkan waktu yang lebih lama dan menjadikan pembayaran upah harian tukang juga bertambah. Kejadian – kejadian tersebut merupakan beberapa penyebab tidak terealisasinya laba sesuai dengan target yang di tentukan oleh perusahaan.


(20)

Secara logis dalam kondisi seperti ini perusahaan menciptakan wilayah pertanggungjawaban dan menugaskan manajer dibawahnya untuk menangani wilayah tersebut. Akuntansi pertanggungjawaban bagian dari sistem pengontrolan akunting yang merupakan salah satu faktor yang mendukung implementasi strategi, sedangkan strategi itu sendiri merupakan rencana untuk pencapaian tujuan organisasi (Anthony dan Govindarajan, 2004).

Dari hasil latar belakang diatas, maka dapat diadakan penelitian mengenai “Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dan Implementasi Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan PT. Dwi Pari

Abadi di Surabaya”.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1. Apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan?

2. Apakah implementasi strategi mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, yaitu :


(21)

a. Untuk meneliti dan menganalisis pengaruh dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja perusahaan.

b. Untuk meneliti dan menganalisis pengaruh dari implementasi strategi terhadap kinerja perusahaan.

1.4.Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Untuk memberikan informasi yang bermanfaat sebagai pertimbangan dalam meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih produktif, efektif dan efisien.

2. Bagi Universitas

Untuk memberikan tambahan ilmu dan wawasan yang luas bagi masyarakat akademis secara umum dalam bidang akuntansi manajemen khususnya mengenai penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi strategi.

3. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui sejauh mana teori-teori yang didapat selama perkuliahan agar dapat dikembangkan dan diaplikasikan dalam mengatasi masalah di dalam dunia usaha nyata.


(22)

2.1. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai masukan serta bahan pengkajian dalam pembuatan skripsi ini, diantaranya adalah : 1. Kusmayadi dan kartawan (2005), dengan penelitian yang berjudul

“pengaruh penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dan Implementasi Strategi terhadap Kinerja Perusahaan”

Permasalahan :

a. Seberapa besar pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap implementasi strategi?

b. Seberapa besar pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi strategi terhadap kinerja perusahaan baik secara parsial maupun simultan?

Kesimpulan :

a. Secara statistik teruji bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh positif dan signifikan terhadap implementasi strategi.

b. Bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi strategi secara parsial maupun secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.


(23)

2. Damayanti (2004), dengan penelitian yang berjudul “penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban melalui pusat Biaya sebagai Alat pengendali Manajemen pada PT. Pos Indonesia (Persero)”.

Permasalahan “bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban perusahaan melalui penyusunan anggaran sebagai pengendalian biaya, penyusun klasifikasi dan kode rekening, melaporkan realisasi anggaran serta analisis selisih antara realisasi dan anggaran?”

Kesimpulan :

Penyusun anggaran sebagai alat pengendalian dan pengklasifikasian serta pembuatan kode rekening telah dilaksanakan dengan baik tetapi tidak seluruhnya sesuai dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban. Sedangkan untuk pelaporan realisasi dan anggaran menunjukan bahwa besarnya penyimpangan anggaran tersebut masih cukup baik karena disebabkan oleh faktor di luar kendali manajer pusat pertanggungjawaban

3. laksmana (2002) , dengan judul penelitian “pengaruh saling ketergantungan kepercayaan, dengan keselerasan Tujuan terhadap kooperasi dan kinerja perusahaan Manufaktur pada hubungan kontaktual dengan pemasoknya”

Permasalahan :

a. Apakah ada hubungan yang signifikan antara saling ketergantungan dengan kooperasi.


(24)

b. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan dengan kooperasi.

c. Apakah ada hubungan yang signifikan antara keselarasan tujuan dengan kooperasi.

d. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kooperasi dan kinerja. kesimpulan :

Dari empat hipotesis yang diajukan, hanya terdapat satu hipotesis yang ditolak yaitu kepercayaan dengan kooperasi selebihnya diterima. Disamping itu terdapat. Hubungan antara varibel kooperasi dan kinerja terbukti positif sangat signifikan. Implilasi dari penelitian menunjukkan pentingnya peranan kooperasi dalam mencapai kinerja perusahaan. Kooperasi ini merupakan hasil dari berbagai faktor yang saling berinteraksi secara bersama – sama, hubungan antara variabel saling ketergantungan dengan variabel kooperasi terbukti positif signifikan hal ini menyatakan bahwa saing tergantung akan menumbuhkan kerja sama yang saling menguntungkan antar organisasi dan hubungan langsung antara saling ketergantungan yang positif dengan variabel kinerja. Implikasi hasil penelitian ini memberikan pandangan logik bahwa saling ketergantungan dilakukan oleh dua pihak yang saling membutuhkan untuk saling bersinergi dan akan memberikan hasil pada peningkatan kinerja dimasing-masing pihak.


(25)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada dimensi waktu, variabel-variabel yang digunakan, dan metode penelitian.

Persamaan antara penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada tema penelitiannya yang menyangkut masalah Akuntansi Pertanggungjawaban. Penelitian terdahulu hanya dipakai sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang mendukung penelitian ini.

2.2. Landasan Teori

Dalam bab ini disajikan beberapa teori atau konsep-konsep yang merupakan dasar utama dari kerangka berpikir dalam usaha pencarian cara ilmiah untuk pemecahan masalah yang diajukan dalam penelitian.

2.2.1. Akuntansi Pertanggungjawaban

2.2.1.1.Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran sistem akuntansi pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan, sejalan dengan metode pengendalian biaya yang digunakan dalam perusahaan. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertangung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity-based responsibility


(26)

accounting system, informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan aktivitas penambah dan bukan penambah nilai Kusmayadi dan Kartawan (2005).

Manajemen tingkat lebih rendah berkewajiban mempertanggungjawabkan pelaksanaan wewenang tersebut kepada manajer atasanya. Dengan demikian, wewenang mangalir dari tingkat manajer atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab mengalir sebaliknnya. Oleh karena itu, timbul kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi untuk menilai pertanggungjawaban pelaksanaan wewenang. Informasi akuntansi yang bersangkutan dengan pertanggungjawaban pelaksanaan wewenang disebut dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Wewenang yang dimiliki oleh seorang manajer menjadikannya dalam posisi dapat mengendalikan sesuatu yang berada dibawah wewenangnya. (Mulyadi, 2001:166).

2.2.1.2.Aktiva Terkendalikan

Aktiva yang digunakan oleh suatu pusat pertanggungjawaban dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan (Mulyadi, 2001:167) :

a. Aktiva yang pemerolehan dan penggunaanya berada dibawah wewenang manajer pusat pertanggungjawaban tersebut.

b. Aktiva yang penggunanya berada didalam wewenang manajer pusat pertanggungjawaban berada di tangan manajer puncak. Dalam hal ini jika manajer pusat pertanggungjawaban tersebut memiliki wewenang


(27)

untuk secara signifikan menggunakannya, Aktiva tersebut termasuk dalam golongan aktiva bagi manajer tersebut.

2.2.1.3.Pendapatan Terkedali

Pertanggungjawaban pendapatan yang diperoleh sesuatu pusat pertanggungjawaban tidak begitu sulit pelaksanannya, karena pedapatan mudah diidentifikasikan dengan manajer yang bertanggung jawab untuk memperolehnya. Dapat diperoleh atau tidaknya pendapatan oleh suatu pusat pertanggungjawaban sangat tergantung atas kemampuan pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan (Mulyadi, 2001:167).

2.2.1.4.Biaya Terkendali

Terjadinya biaya dalam suatu pusat pertanggungjawaban tidak selalu selalu sebagai dari keputusan yang diambil oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam pusat pertanggungjawaban dapat di kendalikan oleh manajer yang besangkutan, maka didalam pengumpulan dan pelaporan biaya setiap pusat pertanggungjawaban, harus dipisahkan antara biaya-biaya yang terkendalikan dengan yang tidak terkendalikan.

Untuk memisahkan biaya kedalam biaya terkendalikan dan tidak terkendalikan pada kenyataanya seringkali ditemui kesulitan. Hanya sedikit biaya yang terjadinya menjadi tanggung jawab seseorang. Pedoman untuk menerapkan apakah suatu biaya dapat dibebankan sebagai


(28)

tanggung jawab seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah sebagai berikut (Mulyadi,2001:168):

1. Manajer pemasaran yang mempunyai wewenang memutuskan media promosi dan jumlah biayanya, bertanggung jawab penuh terhadap terjadinya biaya tersebut.

2. Dengan menggunakan harga standart manajer bagian pembelian bertanggung jawab terhadap harga pemerolehan bahan baku,sedangkan manajer bagian dibebani tanggung jawab terjadinya biaya bahan baku. 3. Manajer bagian produksi dapat dibebani biaya reparasi dan

pemelirahaan agar ia dapat membantu manajer bagian bengkel mengendalikan biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut.

2.2.1.5.Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi ini dapat berupa informasi historis yang berupa aktiva, pendapatan dan biaya masa lalu dan dapat pula berupa informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk menyusun anggaran. Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai kusmayadi dan Kartawan (2005):


(29)

1. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban 2. Pemotivator manajer

Dalam activity-based responsibility system, informasi akuntansi manajemen terutama biaya, dihubungkan dengan aktivitas penambah dan bukan penambah nilai. Informasi akuntansi pertanggungjawaban ini bermanfaat bagi manajemen untuk :

1. Mengelola aktivitas dengan cara mengarahkan usaha manajemen dalam mengurangi dan akhirnya menghilangkan biaya bukan penambah nilai (non value added cost)

2. memantau efektivitas program pengelola aktivitas 2.2.2. Implementasi Strategi

2.2.2.1.Perencaan Strategi

Manajer yang paling kompeten menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memikirkan mengenai masa depan. Hasilnya mungkin berupa pamahaman informal mangenai arah masa depan yang akan diambil oleh identitas tersebut, atau mungkin juga berupa pernyataan formal yang berisi rencana psesifik mengenai bagaimana untuk sampai ke arah sana. Pernyataan formal dari rencana semacam itu disebut disini sebagai rencana strategis, serta perencanaan strategi adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan (Anthoni dan Govindarajan,2004:3).


(30)

2.2.2.2.Formulasi Strategi

Dalam proses formulasi strategi, manajemen menetukan cita-cita organisasi dan menciptakan strategi-strategi utama untuk mencapai cita-cita tersebut. Proses perencanaan strategi kemudian mengambil cita-cita-cita-cita dan strategi yang telah ditentukan tersebut dan mengembangkan program-program yang akan melaksanakan strategi dan mencapai cita-cita tersebut secara efisien dan efektif. Keputusan oleh produsen barang-barang konsumen merupakan formulasi strategi, suatu keputusan strategi, setelah mana sejumlah masalah implementasi harus diselesaikan. Dokumen yang mejalaskan bagaimana keputusan strategi (Anthony dan Govindarajan, 2004:4).

Perencanaan strategi adalah sistematis; ada proses perencanaan strategi tahunan dengan prosedur dan jadwal yang sudah ditentukan. Formula strategi adalah tidak sistematis. Strategi diperiksa kembali sebagai respon terhadap kesempatan atau ancaman yang dirasakan. Dengan demikian, idiealnya, insiatif strategi yang mungkin dapat muncul kapan pun dari siapa pun di dalam organisasi. Jika dinilai patut dikejar, maka inisiatif tersebut sebaiknya dianalisis segera, tanpa menunggu jadwal yang telah ditentukan. Sekali suatu strategi tersebut menyusul secara sistematis (Anthony dan Govindarajan,2004:4).


(31)

2.2.2.3.Proses Perencanaan Strategi

Dalam suatu perusahaan yang beroperasikan sesuai dengan tahun kalender, proses perencanaan strategi dimulai pada musim semi dan di selesai pada musim gugur, tepat sebelum permbuatan anggaran tahunan. Proses tersebut meliputi langkah-langkah berikut ini (Anthony dan Govindarajan,2004:20):

1. Meninjau dan memperbarui rencana strategi dari tahun lalu 2. memutuskan asumsi dan pedoman

3. Ilerasi pertama dari rencana strategi baru 4. Analisis

5. Meninjau dan menyetujui

Selama satu tahun, keputusan yang mengubah rencana strategi dibuat; manajemen membuat keputusan kapan pun ada kebutuhan akan hal itu dan bukan sebagai respons terhadap jadwal yang telah ditentukan. Secara konseptual, implikasi dari setiap keputusan untuk lima tahun ke depan sebaiknya dimasukkan ke depan sebaiknya dimasukkan dalam rencana strategi segera setelah keputusan tersebut dibuat. Jika tidak rencana formal tersebut tidak lagi mencerminkan jalan yang direncanakan akan di ikuti oleh perusahaan. Khususnya rencana tersebut tidak mencerminkan dasar yang berlaku untuk menguji ulasan strategi dan program yang merupakan salah sau dari nilai utama rencana itu. Tetapi secara praktis, sangat sedikit organisasi yang secara kontinu memperbarui rencana strategi mereka pembaruan melibatkan lebih banyak pekerjaan


(32)

kertas dan waktu komputer dibandingkan dengan apa yang sepantasnya menurut manajemen.

Oleh karena itu langkah pertama dalam proses perencanaan strategi tahunan adalah untuk meninjau dan memperbarui rencana strategi yang disetujui tahun lalu. Pengalaman aktual untuk beberapa bulan pertama dari tahun berjalan telah dicerminkan dalam laporan akuntansi, dan hasil tersebut diekstrapolasikan untuk memperoleh estimasi terbaik saat ini untuk tahun tersebut secara keseluruhan. Jika program komputer cukup fleksibel, maka hal tersebut dapat diperluas ke dampak dari kekuatan-kekuatan saat ini terhadap “tahun-tahun ke depan” yaitu tahun tahun-tahun setelah tahun sekarang; jika tidak, estimasi kasar dibuat secara manual. Implikasi dari keputusan program baru terhadap pendapatan, beban, pengeluaran modal dan arus kas dimasukkan. Staf perencanaan umumnya yang melakukan pembaruan tersebut manajemen dapat dilibatkan jika ada ketidakpastian atau ambiguitas dalam keputusan program yang harus diselesaikan.

2.2.3. Kinerja Perusahaan

2.2.3.1.Pengertian

Pengertian kinerja telah dirumuskan oleh beberapa ahli manajemen antara lain sebagai berikut (Tika, 2006:121):

1. Stoner, 1978 dalam bukunya Managenent mengemukakan bahwa kinerja adalah fungsi dari motivasi, kecakapan dan persepsi peranan.


(33)

2. Benardin dan Russel, 1993 (dalam bukunya Achmad S. Ruby) mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.

3. Handoko dalam bukunya manajemen personalia dan sumber daya mendefinisikan kinerja sebagai proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan

4. Prawiro suntoro, 1999 (dalam buku Merry Dandian Panji) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi organisasi salam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Dari empat definisi kinerja diatas, dapat diketahui bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja terdiri dari (Tika,2006:121):

1. Hasil-hasil fungsi pekerjaan

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan/pegawai seperti: motivasi, kecakapan, persepsi peranan dan sebagainya.

3. Pencapaian tujuan organisasi 4. Periode waktu tertentu

Berdasarkan hal diatas, penulis mendefinisikan kinerja sebagai hasil-hasil fungsinya pekerjaan / pekerjaan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan periode waktu tertentu.


(34)

Fungsi pekerjaan atau kegiatan yang dimaksudkan disini adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi wewenang dan tanggung jawaban dalam suatu organisasi. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil pekerjaan atau prestasi kerja seseorang atau kelompok terdiri dari faktor intern dan ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi kinerja karyawan atau kelompok terdiri dari kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi fisik seseorang dan karakteristik kelompok kerja dan sebagainya. (Tika,2006:122).

Sedangkan pengaruh eksternal antara lain berupa peraturan ketenaga kerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonimi, perubahan lokasi kerja dan kondisi pasar. Palaksanaan hasil pekerjaan atau prestasi kerja tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi dalam jangka waktu tertentu.

Dengan demikian, kinerja perusahaan adalah fungsi hasil-hasil pekerjaan atau kegiatan yang ada dalam perusahaan yang dipengaruhi faktor interm dan ekstern organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan selama periode waktu tertentu.

2.2.3.2.Fungsi-Fungsi Pekerjaan Yang Terkait Kinerja Perusahaan

Ada beberapa fungsi pekerjaan yang terkait dengan kinerja perusahaan, yaitu strategi perusahaan, operasional, sumber daya manusia dan keuangan (Tika, 2006:122)


(35)

1. Strategi Perusahaan

Strategi perusahaan terkait dengan misi perusahaan, strategi bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dan lingkungan bisnis.strategi bisnis mencakup perencanaan, implementasi dan pengawasan.

Menurut Husein Umar, komponen-komponen yang dipakai untuk menganalisis strategi perusahaan terdiri dari dimensi kekuatan bisnis dan dimensi daya daya tarik perusahaan atau individu. Dimensi kekuatan bisnis terdiri dari harga produk, jumlah outlet, omze tiap bulan, potensi penjualan perbulan dan jumlah pengunjung di outlet (tempat penjualan). Dimesi daya tarik terdiri dari pangsa pasar konsumen dan potensi belanja konsumen. Dari hasil analisis terhadap komponen-komponen tersebut dapat ditentukan langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan perubahan seperti pengoptimalan alat-alat produksi, besarnya biaya promosi dan sebagianya

2. Pemasaran

Peran utama dalam manajemen pemasaran antara lain adalah membuat keputusan mengenai aspek-aspek pemasaran.

Menurut Husein Umar, evaluasi aspek pemasaran diarahkan untuk mendapatan informasi mengenai faktor tertentu dibandingkan dengan target atau mendapatkan informasi mengenai faktor tertentu dibandingkan dengan target atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya :


(36)

a. Segmentasi, target dan posisi produk di pasar b. Strategi bersaing yang diterapkan

c. Kegiatan pemasaran melalui bauran pemasaran d. Nilai penjualan

e. Market share yang dikuasai perusahaan

Adapun aspek pasar, dilakukan evaluasi, mengenai consumer behavior guna mengetahui :

a. Pengetahuan, kebutuhan dan keinginan pasar potensial terhadap produk

b. Sikap, perilaku dan kepuasan konsumen terhadap produk. 3. Operasional

Hal-hal yang menyangkut operasional perusahaan antara lain sebagai berikut

a. Kualitas produk

b. Teknologi yang digunakan c. Kapasitas produksi

d. Persediaan bahan baku dan barang jadi 4. Sumber daya manusia

Manurut Husein Umar, beberapa hal penting dari sumber daya manusia yang perlu dievaluasi antara lain mengenai produktivitas kerja, motivasi kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, perlatihan dan pengembangan serta kepemimpinan


(37)

Program pelatihan ditunjukan untuk menyiapkan pegawainya memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang. Program pelatihan dan pengembangan bertujuan antara lain untuk menutupi gap antara kecakapan karyawan dan permintaan jabatan selain meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja. 5. Keuangan

Menurut J.D Martin et al (1995), bidang studi keuangan yang semula bersifat deskriptif dengan menekan pada merger, peraturan pemerintah dan cara-cara meningkatkan modal, telah berkembang menjadi satu bidang studi komprehesif yang mempelajari semua aspek pencarian dan penggunaan dana secara efisien.

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuangan atau kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya meningkatkan atau memaksimalisasi nilai pasar atas harga saham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan ini bersifat garis besar, karena pada praktiknya tujuan itu senantiasa dipengaruhi oleh keputusan-keputusan di bidang keuangan.

2.2.3.3.Efektivitas Kinerja Perusahaan

Gibson et al, 1987 mengemukakan kriteria efektivitas organisasi terdiri dari lima unsur, yaitu produksi, efisiensi, kepuasan, keadaptasian dan kelangsungan hidup (Tika,2006:129-130).


(38)

1. Produksi

Produksi sebagai kinerja mengacu pada ukuran keluaran utama organisasi. Ukuran produksi mencakup keuangan, penjualan, pangsa pasar, dokumen yang diproses, rekanan yang dilayani dan sebagainya ukuran ini berhubungan secara langsung dengan yang dikonsumsi oleh pelanggan dan rekanan organisasi yang bersangkutan.

2. Efisiensi

Efisiensi sebagai kriteria efektivitas mengacu pada ukuran penggunaan sumber daya yang langka oleh organisasi. Efisiensi adalah perbandingan antara keluaran dan masukan. Ukuran efisiensi terdiri dari keuntungan dan modal, biaya per unit, pemborosan, waktu terluang, biaya per orang dan sebagainya. Efisiensi di ukur berdasarkan rasio antara keuntungan dengan biaya atau waktu yang digunakan.

3. Kepuasan

Kepuasan sebagai criteria efektivitas mengacu kepada keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan atau anggotanya. Ukuran kepuasan meliputi sikap karyawan, penggantian karyawan, absensi, kelambanan, keluhan, kesejahteraan dan sebagainya.

4. Keadaptasian

Keadaptasian sebagai criteria efektivitas mengacu kepada tanggapan organisasi terhadap perubahan eksternal dan internal. Perubahan- perubahan eksternal seperti persaingan, keinginan pelanggan, kualitas produk dan sebagainya merupakan adaptasi terhadap lingkungan.


(39)

5. Kelangsungan hidup

Kelangsungan hidup sebagai criteria efektivitas mengacu kepada tanggung jawab organisasi atau perusahaan dalam memperbesar kapasitas dan potensinya untuk berkembang.

2.2.4. Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja

Perusahaan

Akuntansi pertanggungjawaban bagian dari system pengontrol akunting yang merupakan salah satu faktor yang mendukung implementasi strategis, sedangkan strategi itu merupakan rencana untuk pencapaian tujuan organisasi (Anthony dan Govindarajan, 2004). Pertanggungjawaban akunting mengidentifikasikan bagian organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk setiap tujuan, mengembangkan ukuran dan target untuk dicapai dan menciptakan laporan ukuran oleh organisasi atau pusat pertanggungjawaban. Dimana kinerja perusahaan adalah fungsi hasil-hasil pekerjaan atau kegiatan yang ada dalam perusahaan yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan selama periode waktu tertentu.

Pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja perusahaan dilandasi oleh teori keputusan yang dikemukakan oleh Revered Thomas Bayes pada tahun 1763 yang dikenal dengan teori Bayes mengatakan dengan tindakan atau alternatif yang ada maka kita dapat memperkirakan resiko yang akan muncul (untung atau rugi) atau tindakan


(40)

dari tiap keadaan yang akan terjadi dimasa depan (P.Siagian,1987).penerapan akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu faktor yang membeikan pengaruh positif terhadap implementasi strategi perusahaan sehingga berpenggaruh positif terhadap kinerja divisional maupun organisasional. Seperti penelitian yang dilakukan oleh (kusmayadi dan kartawan,2005). bahwa secara statistik teruji bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh positif dan signifikan terhadap implementasi strategi.

2.2.5. Pengaruh Implementasi Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan

Implementasi strategi merupakan salah satu tahap dari proses manajemen strategik yang merupakan pengembangan rencana jangka panjang untuk menciptakan manajemen efektif melalui pengajian atas kesempatan dan acaman lingkungan, dilihatdari kekuatan dan kelemahan perusahaan.strategi merupakan alat untuk melakukan adaptasi dan merupakan penenrtu kunci kinerja perusahaan sedangkan kinerja perusahaan merupakan jantung dari keunggulan bersaing dan bagaimana perusahaan mengimplementasikan strategi untuk beradaptasi dengan lingkungan.

Untuk menjamin strategi sesuai dengan kinerja yang diharapkan maka menajemen perlu membangun pengendalian yang merupakan suatu proses dimana manajer mampu mempengaruhi anggota organisasi yang lain untuk mengimplementasikan startegi. Hal ini sesuai dengan teori


(41)

keputusan yang dikemukakan oleh Revered Thomas Bayes pada tahun 1763 yang dikenal dengan teori Bayes mengatakan dengan tindakan atau alternatif yang ada maka kita dapat memperkirakan resiko yang akan muncul (untung atau rugi) atau tidakan dari tiap keadaan yang akan terjadi dimasa depan (P.Siagian,1987). Dimaksudkan dengan implementasi strategi perusahaan akan memastikan bahwa suatu perusahaan mempunyai kendali strategi. Seperti penelitian yang dilakukan oleh (Kusmayadi dan Kartawan,2005), bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi strategi. Secara parsial maupun secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan industri manufaktur aneka industri yang menjual saham ke publik.

2.3. Kerangka Berfikir

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diambil premis-premis yang akan dibuat kerangka piker penelitian untuk memecahkan permasalahan diatas, sehingga dapat dijadikan dasar dalam menggemukakan hipotesis, adapun premis-premis tersebut sebagai berikut :

Premis 1 : Penerapan akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh positif terhadap implementasi strategi perusahaan (Kusmayadi dan Kartawan 2005)


(42)

Premis 2 : Implementasi strategi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (Kusmayadi dan Kartawan 2005)

Adapun kerangka pikir dari penelitian ini dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1 : Kerangka Pikir

Regresi Linier Berganda

Akuntansi Pertanggug jawaban

(X1)

Kinerja Perusahaan (Y)

Implementasi Strategi

(X2)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir ditas dapat disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut :

a. Bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

b. Bahwa implementasi strategi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.


(43)

(44)

3.1. Definisi Operasional dan pengukuran Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas akuntansi pertanggungjawaban (X1), implementasi strategi

(X2) dan variabel terikat kinerja perusahaan(Y).

Konsep dan definisi secara operasional masing-masing variabel dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban (X1)

Untuk mengevaluasi prestasi manajer pusat pertanggungjawaban dan memastikan bahwa tiap manajer dan pekerjaan didalam organisasi berusaha terhadap suatu tujuan yang ditetapkan oleh manajemen puncak (Kusmayadi dan Kartawan, 2005)

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran skala semantic differential dimana skala ini tersusun dalam satu kontinum dengan jawaban sangat positif disebelah kanan dan negatifnya terletak disebelah kiri atau bahkan sebaliknya.

Sangat buruk 1 2 3 4 5 6 7 Sangat baik

 Jawaban nilai 1, 2, 3 dan 4 menunjukkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang buruk.

 Jawaban nilai 5, 6 dan 7 menunjukkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang baik.


(45)

b. Implementasi strategi (X2)

Merupakan salah satu tahap proses manajemen strategik yang diawali tahap perumusan strategi yang merupakan pengembangan rencana jangka panjang untuk menciptakan manajemen efektif melalui pengkajian atas kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan (Kusmayadi dan Kartawan, 2005) Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran skala semantic differential dimana skala ini tersusun dalam satu kontinum dengan jawaban sangat positif dsebelah kanan dan negatifnya terletak disebelah kiri atau bahkan sebaliknya.

Sangat buruk 1 2 3 4 5 6 7 Sangat baik

 Jawaban nilai 1, 2, 3 dan 4 menunjukkan bahwa implementasi strategi yang buruk.

 Jawaban nilai 5, 6 dan 7 menunjukkan bahwa implementasi strategi yang baik.

c. Kinerja perusahaan (Y)

Adalah prestasi yang tercapai suatu organisasi atau identitas dalam periode akuntansi tertentu yang diukur berdasarkan perbandingan dengan berbagai standar. (Kusmayadi dan Kartawan,2005)

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik pengukuran skala semantic differential dimana skala ini tersusun dalam


(46)

satu kontinum dengan jawaban sangat positif disebelah kanan dan negatifnya terletak disebelah kiri atau bahkan sebaliknya.

Sangat buruk 1 2 3 4 5 6 7 Sangat baik

 Jawaban nilai 1, 2, 3 dan 4 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang buruk.

 Jawaban nilai 5, 6 dan 7 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang baik.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

Pada penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan adalah :

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003 : 55). Populasi penelitian ini adalah seluruh jumlah karyawan PT. Dwi Pari Abadi di Surabaya yaitu sejumlah 120 orang b. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi (Nazir, 1999: 325). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan “non probability sampling” dengan metode “purposive sampling”. Adapun pengertian

non probability sampling adalah cara pengambilan sampel dimana penetili tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota


(47)

populasi untuk dijadikan sampel. Sedangkan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan atas tujuan tertentu (Sugiyono, 2003: 56). Kriteria yang dipakai hanya karyawan PT. Dwi Pari Abadi Surabaya yang berjumlah 26 orang, hal ini karena memang penelitian ini bertujuan untuk meneliti kinerja perusahaan pada PT. Dwi Pari Abadi di Surabaya sebagai pusatnya.

Kriteria yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Dwi Pari Abadi Surabaya untuk periode 2008 – 2010, Yang berada di Surabaya sebagai pusatnya, dan mempunyai masing – masing pusat pertanggungjawaban pada tiap divisinya.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1.Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dimana :

1. Data primer adalah data utama yang diambil langsung dari kuesioner yang diisi oleh responden. Hasil pengumpulan data ini selajutnya menjadi dasar analisis dan untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

2. Data sekunder adalah data yang diambil dari data dokumentasi yang memiliki perusahaan. Berguna untuk melengkapi data primer.


(48)

3.3.2.Sumber Data

Data yang diperoleh dari obyek penelitian, yaitu PT. Dwi Pari Abadi di Surabaya.

3.3.3.Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data, maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data ini dilakukan penelitian dengan cara menyebarkan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data ini dilakukan peneliti dengan memberikan pertanyaan secara lisan kepada responden atau proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara wawancara langsung.

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1.Uji Validitas

Menurut Sumarsono (2004: 31) uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuisioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor


(49)

pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Dan kriteria pengujian sebagai berikut:

 Jika nilai nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5% berarti pernyataan valid.

 Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 5% berarti pernyataan tidak valid.

3.4.2.Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2006: 41) realibitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach Alpha. Dan kriteria pengujian sebagai berikut:

 Jika nilai alpha > 0,60 berarti pernyataan reliabel

 Jika nilai alpha < 0,06 berarti pernyataan tidak reliabel

3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat atau varibel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak (Sumarsono, 2002:40). Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal, dalam penelitian ini digunakan metode Kolmogorov Smirnov.

Menurut Sumarsono (2002: 43) pedoman dalam mengambil keputusan adalah sebagai berikut :


(50)

1. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusinya adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5 % maka distribusinya adalah normal.

3.6. Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator ), arinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipengaruhi beberapa asumsi dasar (Klasik) (Santoso, 2001:206).

3.6.1.Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Menurut Santoso (2001:206) deteksi tidak adanya Multikolinieritas, yaitu :

 Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1.

 Mempunyai angka tolerance mendekati 1.

3.6.2.Hetoroskedastisitas

Hetoroskedastisitas artinya varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Diagnosa adanya Hetoroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan melakukan pegujian kolerasi Rank Spearman. Kolerasi Rank spearman (rs) dapat dihitung dengan rumus :


(51)

Yang menyatakan bahwa :

d : Selisih antara ranking standar deviasi (S) dan rangking nilai mutlak eror (e)

N : Banyaknya sampel

Menurut santoso (2001 : 243) deteksi adanya heteroskedastisitas adalah :

1. Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. 2. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas.

3.6.3.Autokorelasi

Autokorelasi artinya adanya kolerasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Untuk mendiagnosa dalam model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin-Watson (uji Dw), (Gurajati, 1999 : 216). Pedoman model regresi untuk mendeteksi autokolerasi menurut besaran DW (Durbin-Watson):

a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif b. Angka D-W-2 sampai +2 berarti tidak ada autokolerasi c. Angka D-W dibawah +2 berarti ada autokolerasi negative

3.7. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.7.1.Teknik Analisis

Autokolerasi teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda, dengan modal persamaan sebagai berikut :


(52)

Y = B0 + B1X1 + B2X2 + e (Anonim, 2003 : L - 21)

Keterangan :

Y : Kinerja Perusahaan

X1 : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban

X2 : Implementasi Strategi B0 : Konstanta

B1,B2 : Koefisen Regresi

e : Standar error

3.7.2.Uji Hipotesis

Produser pengujian hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah : 1. Uji hipotesis yang pertama adalah Uji F, untuk menguji cocok atau

tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh X1 dan X2 terhadap Y dengan prosedur sebagai berikut : (Antonim, 2003:L -22)

a. H0 : B1= B2 = 0, (model regresi yang dihasilkan tidak cocok).

Ha : B1= B2≠ 0, (model regresi yang dihasilkan cocok).

b. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 atau 5%. c. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

 H0 ditolak jika F hitung > F tabel

 H0 diterima jika F hitung < F table

2. Uji hipotesis yang kedua adalah Uji t, untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas secara persial


(53)

terhadap variabel terikat dengan prosedur sebagai berikut : Anonim, 2003:L-21)

a. H0 : B1 = B2 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1

atau X2 terhadap Y).

Ha :B1 = B2 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara X1 atau X2

terhadap Y).

b. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05. c. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

 H0 ditolak jika t hitung < t tabel


(54)

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

PT. Dwi Pari Abadi adalah sebuah perusahaan hasil pengembangkan dari CV. Dwi Pari Abadi di mana struktur perusahaan dan kantornya sama dengan CV. Dwi Pari Abadi yang bergerak di bidang jasa kontraktor untuk Mechanical, Electrical, Air Conditioning, dan Civil. Awal dari berdirinya PT. Dwi Pari Abadi berdasarkan penandatanganan akte pendirian perusahaan No. 137 tanggal 25 Pebruari 2008 di kantor notaris Ranti Nursukma H., S.H.

Sejak awal berdiri, PT. Dwi Pari Abadi dibawah pimpinan Johan Yuda Wicaksana selaku Direktur Utama , Susilowati Widiastuti selaku Direktur yang berkedudukan di Jl. Medokan Ayu MA III M / 44, Surabaya mulai berkembang dan mendapat kepercayaan dari berbagai pihak untuk mengerjakan pekerjaan jasa konstruksi baik Mechanical, Electrical, Air Conditioning dan Civil.

Sebagai perusahaan yang profesional, kami selalu bekerja berdasarkan tanggung jawab demi kepuasan klien tanpa memandang besar kecilnya proyek yang kami kerjakan. Kami, PT. Dwi Pari Abadi selalu menekankan ketelitian, kerapian kualitas, efisiensi kerja dengan jangka waktu pengerjaan yang tepat waktu. Semua itu kami lakukan semata-mata demi kepuasan anda sebagai klien kami sehingga diharapkan akan terjalin kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan dan menambah panjang daftar mitra setia kami


(55)

4.1.2. Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada pada PT. Dwi Pari Abadi:

Gambar 2 : Struktur Organisasi

Sumber: PT. Dwi Pari Abadi

Adapun tugas dari masing-masing bagian pada struktur organisasi tersebut adalah:

1. Direktur

Mempunyai tugas untuk memimpin dan mengendalikan semua kegiatan pada PT. Dwi Pari Abadi

2. Finance Direktur

Bertanggung jawab untuk mengarahkan penanggulanan berbagai jenis risiko financial (financial risk management) yang dihadapi perusahaan, melakukan koordinasi aktifitas di Direktorat Keuangan, mengkoordinasi aktifitas sinergi


(56)

untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.

3. Finance Manajer

Bertanggung jawab atas cash flow perusahaan serta memonitor cash flow dan modal perusahaan agar neraca keuangan tetap seimbang sehingga memudahkan perusahaan dalam realisasi aliran kas.

4. Accounting

Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

5. Chasir

Menerima pembayaran dari konsumen, melakukan administrasi kantor baik pembuatan faktur dan pencatatan transaksi serta pembuatan laporan harian.

6. Kepala Administrasi

Melakukan pembuatan dokumen, invoice, purchase order, laporan mingguan atau bulanan dan follow up.

7. Administrasi logistik

Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pergudangan, pengiriman, persediaan, dan pembelian agar proses permintaan dan pengadaan barang dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu, efisien dan efektif

8. Administrasi project

Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan proses perencanaan pembangunan dan mempersiapkan segala data–data untuk pengerjaan proyek sehingga dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu, efisien dan efektif


(57)

9. Logistic

Melakukan proses pembelian barang agar tersedianya barang sesuai dengan permintaan kebutuhan setiap departemen, agar operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

10. Administration

Menyediakan dukungan administratif kepada departemen dan/atau manajer. Tugas termasuk pekerjaan klerikal, resepsionis, dan pekerjaan berdasarkan proyek. Memperhitungkan imej perusahaan secara profesional melalui interaksi langsung maupun melalui telepon

11. Project manajer

Mengkoordinasi perumusan kebijakan administratif dan teknis pelaksanaan Proyek Pembangunan dan Pengembangan, mengkoordinasi perumusan kebijakan fisik pelaksanaan Proyek Pembangunan dan Pengembangan serta Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Proyek Pembangunan dan Pengembangan

12. Site manager

Memastikan proyek berjalan sesuai jadwal yang di tetapkan dan mengatur anggaran serta pengelolaan program kerja dan mencari solusi untuk masalah yang dapat menyebabkan penundaan proyek.

13. Supervisor

Sebagai koordinator unit kerja, menciptakan cara kerja yang efektif untuk menghasilakan kinerja yang baik.

14. Koordinator maintenance

Membantu proses maintenance dalam merencanakan, mengkoordinasi dan menjadwalkan semua kegiatan pemeliharaan yang meliputi pekerjaan pengadaan dan perawatan ac, perawatan gedung dan perawatan site.


(58)

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Gambaran Umum Penelitian

1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %

1 Laki – laki 17 65,4

2 Perempuan 9 34,6

Total 26 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar 65,4%, sedangkan yang mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 9 orang atau sebesar 34,6%.

2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah %

1 SMA/SMK 6 23,1

2 D1 7 26,9

3 D3 4 15,4

4 S-1 9 34,6

Total 26 100


(59)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai pendidikan SMA/SMK sebanyak 6 orang atau 23,1 % selanjutnya responden yang mempunyai pendidikan D1 sebanyak 7 orang atau sebesar 26,9 % dan D3 sebanyak 4 orang atau sebesar 15,4 % serta responden yang mempunyai pendidikan S-1 sebanyak 9 orang atau 34,6%

3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan usia sebagai berikut:

Tabel 4.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah %

1 20-25 6 23,1

2 26-30 8 30,7

3 31-35 5 19,3

4 36-40 4 15,4

50 >41 3 11,5

Total 26 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai usia antara 20 sampai dengan 25 tahun yaitu sebanyak 6 orang atau 23,1%, kemudian responden yang mempunyai usia antara 26-30 tahun yaitu sebanyak 8 orang kemudian yang mempunyai usia antara 31 sampai 35 tahu sebanyak 5 orang atau sebesar 19,3%, lalu yang mempunyai usia antara 36 sampai dengan 40 tahun sebanyak 4 orang dan yang mempunyai usia diatas 41 tahun sebanyak 3 orang atau 11,5%.


(60)

4. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh gambaran responden berdasarkan pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.4.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah %

1 SPV 5 19,2

2 Administrasi 8 30,7

3 Staff keuangan 6 23,1

4 Koordinator Meintence 5 19,2

5 Site Manajer 2 7,8

Total 26 100

Sumber: Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yang yang mempunyai jabatan sebagai administrasi sebanyak 8 orang atau sebanyak 30,7% kemudian yang mempunyai jabatan Staff Keuangan sebanyak 6 orang atatu sebanyak 23,1% dan yang mempunyai jabatan SPV dan koordinator meintence sebanyak 5 orang atau 19,2 % kemudian yang mempunyai jabatan dan yang mempunyai jabatan sebagai site manajer sebanyak 2 orang atau 7,8 %.

4.2.2. Deskripsi Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban

(X1)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut:


(61)

Tabel 4.5.

Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

1

Struktur organisasi yang ada di perusahaan bapak/ibu memudahkan untuk mengidentifikasi pusat pertanggungjawaban

1 0 2 5 8 6 4 26

2

Penetapan Standart dalam pengukuran kinerja yang ada di perusahaan bapak/ibu berdasarkan pusat pertanggungjawaban

0 1 1 3 5 7 9 26

3

Penggolongan atas pekerjaan yang terkendalikan dan tidak keterkendalikan dilakukan pada pusat pertanggungjawaban

0 1 1 4 4 10 6 26

4

Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan bapak/ibu di tanggung oleh pusat pertanggungjawaban

0 0 2 5 6 6 7 26

5

Adanya pelaporan prestasi atau akuntabilitas dari pusat pertanggungjawaban memudahkan dalam penilaian kinerja perusahaan

0 0 1 3 6 6 10 26

Total 1 2 7 20 29 35 36

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 3.1 Berdasarkan hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada skor 5,6,7 dengan total sebanyak 100 jawaban yang berarti bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban baik.

Hal ini berarti bahwa para responden menganggap bahwa struktur organisasi yang ada di perusahaan responden memudahkan untuk mengidentifikasi pusat pertanggungjawaban, penetapan standart dalam pengukuran kinerja yang ada di perusahaan responden berdasarkan pusat pertanggungjawaban, penggolongan atas pekerjaan


(62)

yang terkendalikan dan tidak keterkendalikan dilakukan pada pusat pertanggungjawaban, adanya pelaporan prestasi atau akuntabilitas dari pusat pertanggungjawaban memudahkan dalam penilaian kinerja perusahaan

4.2.3. Deskripsi Variabel Implementasi Strategi (X2)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut:

Tabel 4.6.

Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Implementasi Strategi (X2)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

1

Penyeleksian Lingkungan diperlukan bapak/ibu untuk mendukung keputusan strategi yang akan di terapkan

0 0 2 4 5 9 6 26

2

Perumusan Strategi yang dibuat merupakan hasil keputusan bersama dengan berbagai pihak

0 0 2 7 9 4 4 26

3

Penerapan dari strategi yang telah diputuskan merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi perusahaan bapak/ibu

0 0 1 4 6 10 5 26

4

Evaluasi dan control yang dipakai untuk menentukan tingkat keberhasilan dari implementasi strategi dilaksanakan setiap saat

0 0 2 0 9 12 3 26

Total 0 0 7 15 29 35 18

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 3.2 Berdasarkan hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada skor 5,6,7 dengan total sebanyak 82 jawaban yang berarti bahwa implementasi strategi baik.


(63)

Hal ini menunjukkan bahwa penyeleksian lingkungan diperlukan responden untuk mendukung keputusan strategi yang akan diterapkan, perumusan strategi yang dibuat merupakan hasil keputusan bersama dengan berbagai pihak, penerapan dari strategi yang telah diputuskan merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi perusahaan responden, evaluasi dan control yang dipakai untuk menentukan tingkat keberhasilan dari implementasi strategi dilaksanakan setiap saat.

4.2.4. Deskripsi Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh jawaban responden sebagai berikut:

Tabel 4.7.

Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kinerja Perusahaan (Y)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

1

Kemampuan perusahaan bapak/ibu dapat memenuhi keinginan pemilik dan pemegang saham

0 1 2 5 5 8 5 26

2

Mutu, pelayanan dan rendahnya biaya memberikan nilai lebih pada pelanggan

0 0 2 4 6 5 9 26

3

Efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa dapat meningkatkan proses bisnis kunci

0 1 1 4 4 7 9 26

4

Perusahaan mampu mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai untuk sekarang dan masa yang akan datang

0 0 1 1 5 9 10 26

Total 0 2 6 14 18 29 33

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 3.3 Berdasarkan hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan


(64)

pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada skor 5,6,7 dengan total sebanyak 80 jawaban yang berarti bahwa kinerja perusahaan baik.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan responden dapat memenuhi keinginan pemilik dan pemegang saham, mutu, pelayanan dan rendahnya biaya memberikan nilai lebih pada pelanggan, efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa dapat meningkatkan proses bisnis kunci dan perusahaan mampu mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai untuk sekarang dan masa yang akan datang

4.3.Deskripsi Hasil Pengujian

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas Dan Reliabilitas

4.3.1.1 Pengujian Validitas

Menurut Sumarsono (2004: 31) uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuisioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Dan kriteria pengujian sebagai berikut:

 Jika nilai nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5% berarti pernyataan valid.


(65)

 Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 5% berarti pernyataan tidak valid.:

Tabel 4.8.

Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1) Item Pertanyaan Pearson

correlation

Batas

Signifikan Keterangan

1 0,833 0,000 Valid

2 0,636 0,000 Valid

3 0,754 0,000 Valid

4 0,468 0,016 Valid

5 0,559 0,003 Valid

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Pearson Correlation yang diperoleh untuk keseluruhan butir pernyataan variabel sistem informasi dengan taraf signifikan < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan untuk variabel Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban telah valid.

Tabel 4.9.

Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Implementasi Strategi (X2) Item Pertanyaan Pearson correlation Batas

Signifikan Keterangan

1 0,612 0,001 VALID

2 0,683 0,000 VALID

3 0,719 0,000 VALID

4 0,489 0,011 VALID

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Pearson Correlation yang diperoleh untuk keseluruhan butir pernyataan variabel Implemntasi Strategi dengan taraf signifikan < 0,05. Hal tersebut


(66)

menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan untuk variabel Implementasi Strategi telah valid.

Tabel 4.10.

Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Kinerja Perusahaan (Y) Item Pertanyaan Pearsson

correlation

Taraf

Signifikan Keterangan

1 0,660 0,000 VALID

2 0,702 0,000 VALID

3 0,657 0,000 VALID

4 0,588 0,002 VALID

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Pearson Correlation yang diperoleh untuk keseluruhan butir pernyataan variabel Kinerja Perusahaan dengan taraf signifikan < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan untuk variabel Kinerja Perusahaan telah valid.

4.3.1.2.Hasil Pengujian Reliabilitas

Selanjutnya pengujian dilakukan untuk mengetahui reliabilitas dari masing-masing kuesioner, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11. Hasil Uji Reliabilitas

Item pertanyaan Cronbach

Alpha Hitung

Taraf

sig Ket

Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban (X1) 0,760 0,60 Reliabel

Implementasi Strategi (X2) 0,739 0,60 Reliabel

Kinerja Perusahaan (Y) 0,753 0,60 Reliabel

Sumber : Lampiran 4

Menurut Ghozali (2006: 41) realibitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen


(67)

dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach Alpha. Dan kriteria pengujian sebagai berikut:

 Jika nilai alpha > 0,60 berarti pernyataan reliabel  Jika nilai alpha <0,60 berarti pernyataan tidak reliabel

Dari hasil pengujian reliabilitas diatas, dapat diketahui bahwa nilai cronbach Alpha dari masing-masing variabel yang diperoleh nilainya lebih besar dari 0,60 hal tersebut menunjukkan bahwa semua item telah reliabel.

4.3.1.3.Hasil Pengujian Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk.

Dari hasil pengujian normalitas yang dilakukan terhadap variabel-variabel yang diteliti dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

26 .0000000 2.32951364 .126 .097 -.126 .645 .800 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(1)

HASIL UJI NORMALITAS

Tests of Normality

.207

26

.006

.927

26

.065

.246

26

.000

.898

26

.014

.217

26

.003

.868

26

.003

Penerapan Akuntansi

Pertanggungjawaban

Implementasi Strategi

Kinerja Perusahaan

Statistic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

Kolmogorov-Smirnov

a

Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correction

a.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

26

.0000000

2.32951364

.126

.097

-.126

.645

.800

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters

a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz

ed Residual

Test distribution is Normal.

a.

Calculated from data.

b.


(2)

HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA UNTUK VARIABEL PENERAPAN AKUTANSI PERTANGGUNG JAWABAN (X1),

IMPLEMENTASI STRATEGI (X2) DAN KINERJA PERUSAHAAN (Y)

Model Summaryb

.730a .533 .492 2.429 .533 13.112 2 23 .000 1.763

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Implementasi Strategi, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban a.

Dependent Variable: Kinerja Perusahaan b.

ANOVAb

154.680 2 77.340 13.112 .000a

135.666 23 5.899

290.346 25 Regression

Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Implementasi Strategi, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban

a.

Dependent Variable: Kinerja Perusahaan b.

Coefficientsa

2.700 3.884 .695 .494

.176 .138 .225 1.279 .214 .561 .258 .182 .657 1.521

.689 .211 .575 3.273 .003 .707 .564 .466 .657 1.521

(Constant)

Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Implementasi Strategi Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Zero-order Partial Part Correlations

Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kinerja Perusahaan a.


(3)

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS UNTUK VARIABEL PENERAPAN AKUTANSI PERTANGGUNG JAWABAN (X1)

Correlations

1 ,833** ,636** ,754** ,468* ,559**

,000 ,000 ,000 ,016 ,003

26 26 26 26 26 26

,833** 1 ,614** ,493* ,163 ,401*

,000 ,001 ,010 ,426 ,042

26 26 26 26 26 26

,636** ,614** 1 ,119 ,040 ,247

,000 ,001 ,562 ,846 ,223

26 26 26 26 26 26

,754** ,493* ,119 1 ,472* ,387

,000 ,010 ,562 ,015 ,051

26 26 26 26 26 26

,468* ,163 ,040 ,472* 1 -,151

,016 ,426 ,846 ,015 ,463

26 26 26 26 26 26

,559** ,401* ,247 ,387 -,151 1

,003 ,042 ,223 ,051 ,463

26 26 26 26 26 26

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban

x11

x12

x13

x14

x15

Akuntansi Pertanggun

gjawaban x11 x12 x13 x14 x15

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.

Reliability Statistics

,760

6

Cronbach's


(4)

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS UNTUK VARIABEL IMPLEMENTASI STRATEGI (X2)

Correlations

1 ,612** ,683** ,719** ,489*

,001 ,000 ,000 ,011

26 26 26 26 26

,612** 1 ,150 ,350 -,065

,001 ,465 ,079 ,752

26 26 26 26 26

,683** ,150 1 ,290 ,255

,000 ,465 ,151 ,208

26 26 26 26 26

,719** ,350 ,290 1 ,163

,000 ,079 ,151 ,425

26 26 26 26 26

,489* -,065 ,255 ,163 1

,011 ,752 ,208 ,425

26 26 26 26 26

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Implementasi Strategi

x21

x22

x23

x24

Implementasi

Strategi x21 x22 x23 x24

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.

Reliability Statistics

,739

5

Cronbach's


(5)

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS UNTUK VARIABEL DAN KINERJA PERUSAHAAN (Y)

Correlations

1

,660**

,702**

,657**

,588**

,000

,000

,000

,002

26

26

26

26

26

,660**

1

,464*

,148

,027

,000

,017

,471

,895

26

26

26

26

26

,702**

,464*

1

,122

,227

,000

,017

,552

,265

26

26

26

26

26

,657**

,148

,122

1

,427*

,000

,471

,552

,030

26

26

26

26

26

,588**

,027

,227

,427*

1

,002

,895

,265

,030

26

26

26

26

26

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Kinerja Perusahaan

y1

y2

y3

y4

Kinerja

Perusahaan

y1

y2

y3

y4

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

**.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

*.

Reliability Statistics

,753

5

Cronbach's


(6)

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Correlations

1,000

-,121

-,016

.

,557

,936

26

26

26

-,121

1,000

,383

,557

.

,054

26

26

26

-,016

,383

1,000

,936

,054

.

26

26

26

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Unstandardized Residual

Akuntansi

Pertanggungjawaban

Implementasi Strategi

Spearman's rho

Unstandardiz

ed Residual

Akuntansi

Pertanggun

gjawaban

Implementasi

Strategi