Intensitas kebisingan di penggilingan padi

42 2. Interaksi manusia-mesinalat Interaksi manusia dengan alat pada aktivitas penggilingan padi terjadi mulai dari proses mengangkat karung gabah menaiki undakan, menuang gabah dalam mesin penggilingan, mengangkat beras pecah kulit ke mesin penyosohan sampai menjadi beras siap konsumsi. Redesain undakan dan pengaman pada vent belt dirancang sangat sederhana sesuai dengan antropometri pekerja penggilingan padi, konsep sanga mandala dan asta kosala-kosali melalui pendekatan teknis, ekonomis, ergonomis, sosio-budaya, hemat energi, ramah lingkungan, dan trendi. Sehingga nyaman dan aman dalam penggunaannya. Evaluasi dan analisis terhadap kondisi kerja di penggilingan padi Desa Jinengdalem dilakukan karena fasilitas kerja yang digunakan tidak sesuai dengan prinsip dan norma kelayakan ergonomi. Modifikasi kondisi kerja berbasis egonomi THK yang dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah ergonomi dan aspek sosio- budaya yang dapat dipertanggungjawabkan. Di sini akan diaplikasikan segala macam informasi yang berkaitan dengan faktor manusia kekuatan, kelemahan atau keterbatasan dalam modifikasi kondisi kerja penggilingan padi di Desa Jinengdalem melalui redesain kondisi kerja yang lebih efektif, aman, nyaman, sehat, dan efisien ENASE.

2.3.4 Intensitas kebisingan di penggilingan padi

Kebisingan merupakan suatu bunyi yang tidak dikehendaki. Bunyi adalah sensasi yang timbul dalam telinga akibat getaran udara atau media lain. Kebisingan sifatnya sangat subjektif dan tergantung dari beberapa faktor di antaranya kondisi kesehatan seseorang, adaptasi dan pengalaman masa lalu, jenis pekerjaan yang sedang dilakukan, kegemaran dan lain sebagainya. Kebisingan dapat menyebabkan ketulian, gangguan komunikasi, emosi cepat meningkat dan juga dapat terjadi gangguan fungsi fsiologis, 43 seperti penyempitan pembuluh darah, serta peningkatan denyut nadi, tekanan darah dan ketegangan otot. Lingkungan kerja pada proses penggilingan padi belum memberikan kenyamanan terhadap pekerja. Hasil pengukuran intensitas kebisingan di penggilingan padi mencapai 88 dBA. Intensitas tersebut melebihi ketentuan Kemenakertrans No 13MENX2011 yang menyarankan agar intensitas bising tidak melebihi 85 dBA. Intensitas bising yang melebihi 85 dBA pada penggilingan padi memapar pekerja selama ± 8 jam kerja dan keadaan ini akan mempengaruhi kenyamanan pekerja, sehingga dapat meningkatkan beban kerja, keluhan muskuloskeletal, ketegangan otot dan kelelahan. Konsekuensinya tentu akan berpengaruh terhadap kesehatan kerja dan produktivitas kerja. Standar kebisingan ditetapkan di tempat kerja merupakan kebijaksanaan terhadap pengawasan kebisingan yang pada dasarnya melindungi pekerja dari pengaruh buruk yang ditimbulkan dengan intensitas tinggi. Sebab itu diusahakan agar tingkat kebisingan di tempat kerja tidak melebihi Nilai Ambang Batas NAB yang ditetapkan pada Kemenakertrans No 13MENX2011, disebutkan NAB adalah nilai intensitas suara tertinggi yang merupakan nilai rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan kehilangan daya dengar yang tetap untuk waktu kerja terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Standar NAB di tempat kerja ditetapkan 85 dBA.

2.3.5 Kadar debu di penggilingan padi