Penyediaan air minum Modifikasi Kondisi Kerja

48 jam kerja tersebut ada dua rehat dan satu makan siang para white collar dan dengan rehat pendek yang lebih banyak bagi mereka yang termasuk kerja berat. Kalau dirasakan bahwa penambahan jam kerja itu perlu, terutama di dalam mengejar target. Daripada mengorganisasikan lembur untuk karyawan selama tiga sampai empat jam, lebih baik diatur melalui kerja malam selama delapan jam dengan mengangkat karyawan baru atau memanfaatkan karyawan yang belum berfungsi optimal Manuaba, 2005a. Perlu menjadi perhatian bahwa seringkali produksi yang dijadikan sasaran produktivitas yang diinginkan tidak tercapai karena hilangnya man hours yang cukup besar karena layout yang tidak baik, cara kerja yang penuh kesulitan karena kesalahan desain kerja, dan organisasi kerja yang tidak tepat. Pulat 2002 menyarankan pekerja lingkungan industri melakukan istirahat pendek beberapa kali selama waktu kerja, sebagai ganti istirahat yang diambil sekali. Sebagai contoh 10 menit waktu istirahat setiap jamnya, berarti bahwa mengharapkan hanya 50 menit efektif kerja untuk setiap jamnya. Dengan demikian operator dapat mengambil 10 menit istirahat setiap jam, atau lima menit istirahat setiap 30 menit, terutama untuk pekerjaan yang tergolong berat. Untuk mengatasi kondisi ini perlu dirancang adanya istirahat pendek lima menit setiap jamnya. Memberi waktu istirahat pendek dapat meningkatkan dan mempertahankan prestasi kerja Grandjean dan Kroemer, 2009. Melalui aplikasi ergonomi, masalah ini bisa dipecahkan, tidak hanya untuk membuat mereka bekerja, tetapi bekerja lebih produktif. Ini dicapai karena irama kerja akan tetap besarnya selama jam kerja berlangsung.

2.3.9 Penyediaan air minum

Air sangat penting untuk kesehatan tubuh karena berfungsi untuk melanjutkan berbagai zat dan membantu perubahan kimiawi di dalam pencernaan Pearce, 2006. 49 Oleh karena keseimbangan air dalam tubuh harus dipertahankan supaya jumlah air yang diterima oleh tubuh sama dengan jumlah air yang dikeluarkan. Apabila kehilangan air secara berlebihan yang melebihi jumlah yang masuk akan menyebabkan dehidrasi. Selain itu, air merupakan obat yang baik, yang berfungsi memperbaiki ketegangan otot. Seseorang yang bekerja dalam lingkungan kerja yang bising, sangat panas, dan berdebu akan kehilangan air dan garam melalui keringat. Dalam keadaan panas, kondisi kerja yang berat, pekerja dapat kehilangan sampai 1,5 liter air per jam dalam bentuk keringat Hilary, 2006. Kehilangan ini harus dikompensasi dengan minum dan konsumsi garam. Konsumsi cairan volumenya sama dengan kehilangan cairan OSHA, 1999 dan Manuaba 1998 juga mengatakan kehilangan cairan tubuh dapat ditanggulangi dengan memberikan minum dalam jumlah yang memadai water intake. Satu cara yang termurah dan hampir tepat untuk mengetahui kebutuhan air dalam tubuh adalah dengan menimbang berat badan sebelum dan setelah bekerja, dengan cara menimbang berat badan pekerja sebelum bekerja misalnya 62 kg dan setelah bekerja 61 kg. Ini berarti ada penurunan berat badan pekerja rata-rata satu kg. Jadi, pekerja perlu diberikan minum sebanyak ± 1 kg air atau satu liter air selama bekerja. Minimal setara dengan satu gelas air mineral 240cc per jam. Air sebanyak itu harus tersedia pada tempat kerja sehingga bisa minum dengan mudah dan pekerja dipastikan minum setiap jam kendatipun mereka tidak haus. Disarankan untuk menghindari dehidrasi pada pekerja agar minum sebelum haus. Hindari alkohol, kopi, teh, atau soda yang bertindak sebagai diuretik yang lebih lanjut menguras cairan tubuh OSHA, 2003. Sehingga perlu diberikan air minum pada pekerja penggilingan padi ditinjau dari segi kesehatan untuk menghindari terjadinya dehidrasi atau untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Berdasarkan kebiasaan yang diminum oleh pekerja penggilingan padi adalah air putih yang sudah dimasak dan kemudian didinginkan. 50

2.3.10 Istirahat dan kudapan