35 5 Gel silika yang diperoleh, dikeringkan dalam oven pada suhu 80
o
C, kemudian ditimbang sampai massa konstan.
d. Adsorpsi Mg
2+
oleh silika gel 1 Pembuatan larutan MgNO
3 2.
6H
2
O untuk eksperimen adsorpsi a Larutan 0,1 M Mg
2+
Melarutkan 2,565 gram kristal MgNO
3 2 .
6H
2
O dalam aqua demineralisata kemudian diencerkan menggunakan labu ukur 100
mL hingga tanda batas. Hasil yang diperoleh adalah 100 mL larutan Mg
2+
0,1 M. b Larutan 0,001 M Mg
2+
Memasukkan 1 mL larutan 0,1 M MgNO
3 2 .
6H
2
O ke dalam labu ukur 100 mL. Kemudian diencerkan hingga tanda batas. Hasil yang
diperoleh adalah 100 mL larutan 0,001 M Mg
2+
. Perhitungan secara rinci untuk pembuatan larutan Mg
2+
dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 73.
2 Adsorpsi kation Mg
2+
oleh silika gel dari bagasse tebu pada berbagai variasi konsentrasi.
Prosedur adsorpsi yang dilakukan berdasarkan pada prosedur penelitian Jaslin Ikhsan dkk. 2015, yaitu sebagai berikut:
1 Sorben silika gel dengan massa 0,2 gram dilarutkan dalam 200 mL aqua demineralisata pada suhu konstan dan diaduk dengan
magnetic stirrer. pH suspensi dipertahankan pada pH 5 dengan meneteskan HCl dan NaOH.
36 2 Larutan 0,001 M Mg
2+
, ditambahkan sedikit demi sedikit 1, 3, 4, 5, 5, dan 5 mL ke dalam campuran suspensi.
3 Pada setiap penambahan larutan 0,001 M Mg
2+
, pH dipertahankan pada pH 5 dengan menambahkan HCl dan NaOH kemudian diaduk
selama 30 menit. 4 5 mL sampel diambil lalu disaring, kemudian filtratnya dianalisis
secara AAS untuk mengetahui konsentrasi Mg
2+
. Perbedaan konsentrasi awal dan konsentrasi sisa Mg
2+
merupakan jumlah Mg
2+
yang terjerap oleh silika gel pada konsentrasi tersebut.
D. Pengelolaan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
a. Data Kualitatif Data kualitatif yang diperoleh adalah data hasil analisis secara
XRD dan secara spektroskopi FTIR. Data hasil analisis secara XRD digunakan untuk mengetahui struktur silika gel Sedangkan data hasil
analisis secara FTIR digunakan untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang terkandung di dalam silika gel untuk memastikan berhasil atau
tidaknya proses sintesis.
37 b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari data hasil analisis secara AAS. Data yang dihasilkan berisi informasi tentang pengukuran konsentrasi
kadar sorbat yaitu kation Mg
2+
. Data yang diperoleh berupa data konsentrasi Mg
2+
sebelum dan sesudah
adsorpsi. Data sorpsi tersebut kemudian dianalisis untuk membandingkan daya adsorpsi dan konstanta keseimbangan. Data
dari hasil penelitian tersebut diolah secara kuantitatif untuk menentukan nilai konstanta keseimbangan k.
2. Teknik Analisis Data
a. Penentuan konsentrasi larutan Mg
2+
Konsentrasi larutan Mg
2+
setelah proses adsorpsi dapat diketahui dengan mensubstitusikan pada persamaan garis linier yang
diperoleh dari kurva standar. Kurva standar merupakan kurva hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan hasil absorbansi
standar. Masing-masing harga absorbansi larutan sampel yang dihasilkan dari pengukuran secara AAS disubstitusikan ke dalam
persamaan linear yang didapat dari kurva standar: Y= a + bX
=
−
Berdasarkan persamaan 7 maka konsentrasi larutan Mg
2+
dalam larutan dapat ditentukan. Perhitungan dilakukan secara 7
38 otomatis oleh program komputerisasi dari alat Spektrofotometer
Serapan Atom. b. Penentuan jumlah ion Mg
2+
terikat dalam
Jumlah ion Mg
2+
terikat dalam dihitung dengan menggunakan data konsentrasi sisa tersebut. Jumlah ion Mg
2+
terikat dalam dihitung dengan persamaan berikut:
Jumlah ion Mg
2+
terikat dalam =
Cawal – Csisa
C awal
x 100 c. Perhitungan daya adsorpsi N
Penentuan daya adsorpsi dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
N =
M teradsorp massa adsorben
– total volume diambil x
massa adsorben Volume suspensi
Keterangan: N = Jumlah adsorbat teradsorp oleh adsorben pada saat setimbang
molgram adsorben M = Jumlah ion Mg
2+
terikat mol d. Penentuan Model Isoterm Adsorpsi
Model isoterm adsorpsi ditentukan berdasarkan dua model isoterm yaitu Langmuir dan Freundlich. Model isoterm adsorpsi yang
sesuai ditentukan dari nilai R pada grafik yang paling besar. Persamaan model isoterm Langmuir dan Freundlich dapat dilihat pada
persamaan 9 dan 10. 8
9
39 Persamaan Isoterm Langmuir
�
=
1 .
�
+
�
�
Keterangan: � = Konsentrasi Mg
2+
pada saat setimbang molL q
3
= Jumlah adsorbat yang teradsorp oleh adsorben pada saat setimbang molg
�
= Kapasitas adsorpsi maksimum molg = Konstanta isoterm Langmuir Lmol
Persamaan Isoterm Freundlich log q
e
= log
�
+
1
log �
Keterangan: � = Konsentrasi Mg
2+
pada saat setimbang molL q
e
= Jumlah adsorbat yang teradsorp oleh adsorben pada saat setimbang molg
= Kapasitas atau intensitas adsorpsi
�
= Konstanta isoterm Freundlich Lg 10
11