Bagasse Tebu Deskripsi Teori

9 Menurut Aergerter, silika gel memiliki karakteristik yang unik, yaitu porositas tinggi 80-90, dengan densitas rendah 0,003-0,35 gcm 3 , konduktivitas termal rendah 0,005 WmK, indeks bias rendah ~1.05, dan luas permukaan yang tinggi 500-1600 m 2 g Angelina Rosmawati dkk., 2013. Gambar 1. Struktur Kimia Silika Gel Menurut Scott 1993, pembuatan silika gel dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : a. Pembentukan natrium silikat Na 2 SiO 3 dari reaksi SiO 2 yang terdapat dalam suatu bahan dengan NaOH. b. Reaksi pembentukan silika hydrosol dari reaksi antara Na 2 SiO 3 dengan asam. c. Reaksi pembentukan silika hidrogel, yaitu polimerisasi asam silikat. Pemanasan silika hidrogel menghasilkan silika gel. Natrium silikat dapat diubah menjadi silika gel dengan proses kondensasi dan hidrolisis menggunakan pelarut, baik polar maupun non polar. Natrium silikat terbentuk dengan mengekstraksi silika pada keadaan alkalis Uhlmann and Kreidhl, 1980. Salah satu pereaksi yang digunakan 10 dalam sintesis silika gel adalah natrium hidroksida. Penggunaan natrium hidroksida sebagai pereaksi dikarenakan natrium hidroksida merupakan pereaksi yang sangat kuat dan cenderung untuk membentuk buih saat dipanaskan karena sifatnya yang mudah menyerap air atau hidroskopis Johnson dkk., 1991. Reaksi hidrolisis berlangsung secara baik pada kondisi asam. Pengasaman terhadap larutan natrium silikat akan membentuk silika hydrosol yang apabila didiamkan akan membentuk hidrogel. Pemanasan pada suhu 100 o C mengakibatkan dehidrasi pada hidrogel dan terbentuklah silika gel SiO 2 .xH 2 O. Silika gel dibagi menjadi tiga tipe, yaitu regular density gel diproduksi dengan pencampuran di media asam, mempunyai diameter sangat kecil dan specific surface area yang sangat tinggi. Jenis yang kedua adalah intermedite density gel yang mempunyai ukuran diameter 12-16 nm dan memiliki SSA 300 – 350 m 2 g. Jenis ketiga adalah low density gel. Penggunaan produk ini untuk mencegah timbulnya jamur, bau dan kelembaban Welveni, 2010. Menurut Oscik, sifat silika gel ditentukan oleh orientasi dari ujung tempat gugus hidroksil berkombinasi Siti dan Susila, 2010. Pada silika gel terdapat dua jenis gugus aktif hidroksil -OH Shriver,1990, yaitu: 1. Gugus –OH bebas, jarak antara –OH dengan –OH lainnya 0,50-0,52 nm 2. Gugus –OH terikat, dengan jarak –OH dengan –OH yang lain antara 0,25-0,26 nm dan dapat berinteraksi melalui ikatan hidrogen.