Unsur Makro Mg Deskripsi Teori

10 dalam sintesis silika gel adalah natrium hidroksida. Penggunaan natrium hidroksida sebagai pereaksi dikarenakan natrium hidroksida merupakan pereaksi yang sangat kuat dan cenderung untuk membentuk buih saat dipanaskan karena sifatnya yang mudah menyerap air atau hidroskopis Johnson dkk., 1991. Reaksi hidrolisis berlangsung secara baik pada kondisi asam. Pengasaman terhadap larutan natrium silikat akan membentuk silika hydrosol yang apabila didiamkan akan membentuk hidrogel. Pemanasan pada suhu 100 o C mengakibatkan dehidrasi pada hidrogel dan terbentuklah silika gel SiO 2 .xH 2 O. Silika gel dibagi menjadi tiga tipe, yaitu regular density gel diproduksi dengan pencampuran di media asam, mempunyai diameter sangat kecil dan specific surface area yang sangat tinggi. Jenis yang kedua adalah intermedite density gel yang mempunyai ukuran diameter 12-16 nm dan memiliki SSA 300 – 350 m 2 g. Jenis ketiga adalah low density gel. Penggunaan produk ini untuk mencegah timbulnya jamur, bau dan kelembaban Welveni, 2010. Menurut Oscik, sifat silika gel ditentukan oleh orientasi dari ujung tempat gugus hidroksil berkombinasi Siti dan Susila, 2010. Pada silika gel terdapat dua jenis gugus aktif hidroksil -OH Shriver,1990, yaitu: 1. Gugus –OH bebas, jarak antara –OH dengan –OH lainnya 0,50-0,52 nm 2. Gugus –OH terikat, dengan jarak –OH dengan –OH yang lain antara 0,25-0,26 nm dan dapat berinteraksi melalui ikatan hidrogen. 11 Adanya gugus aktif dan sifat-sifat fisik silika gel tersebut maka silika gel secara umum sering digunakan sebagai adsorben, desikan dan pengisi pada kromatografi sebagai fase diam Ishizaki et. al., 1998. Kelemahan silika gel adalah jenis situs aktif silika gel hanya berupa gugus silanol -SiOH dan siloksan Si-O-Si. Silika gel murni dengan adanya gugus silanol dan siloksan telah dilaporkan dapat mengabsorbsi ion logam keras seperti Na + , Mg 2+ , Ca 2+ , dan Fe 2+ Cestari, 2000. Menurut Tokman, gugus silanol ini mempunyai sifat keasaman yang rendah, disamping mempunyai oksigen sebagai atom donor yang sifatnya lemah Siti dan Susila, 2010. Menurut Morrow dan Gay gugus siloksan ada dua macam, yaitu Si-O-Si rantai lurus dan gugus siloksan yang membentuk struktur lingkar dengan empat anggota Siti dan Susila, 2010,. Jenis Si-O-Si rantai lurus tidak reaktif dengan pereaksi pada umumnya, tetapi sangat reaktif terhadap senyawa logam alkali. Jenis gugus siloksan yang membentuk lingkar dengan empat anggota mempunyai reaktivitas yang tinggi, dapat mengadakan kemisorpsi dengan air, amoniak dan metanol. Reaksi dengan air akan menghasilkan dua gugus Si-OH, reaksi dengan amonia akan menghasilkan gugus Si-NH 2 dan silanol, sedangkan reaksi dengan metanol akan menghasilkan gugus silanol dan Si –O-CH 3 . Jumlah gugus silanol dan gugus siloksan yang ada pada permukaan silika gel tidak sebanding dengan kemampuan adsorpsi. Kemampuan adsorpsi silika gel tergantung pada distribusi gugus OH per unit area adsorben.