Metode koping Respon Koping Koping Keluarga

j. Reaksi Formasi; pembentukan sikap kesadaran dan pola perilaku yang berlawanan dengan apa yang benar-benar dirasakan atau dilakukanoleh orang lain. k. Regresi; menghindari stres, kecemasan dengan menampilkan perilaku kembali seperti pada perkembangan anak. l. Represi; menekan perasaan pengalaman yang menyakitkan atau konflik atau ingatan dari kesadaran yang cenderung memperkuat mekanisme ego lainnya. m. Spliting; kegagalan individu dalam mengintegrasikan dirinya dalam menilai baik-buruk yang memandang seseorang semuanya baik- semuanya buruk yang tidak konsisten. n. Supresi; menekan perasaan pemgalaman yang menyakitkan kealam tak sadar sampai ia melupakan peristiwa yang menyakitkan itu. o. Undoing; bertindak atau berkomunikasi yang sebagian diingkarinya sebgaimana yang pernah dikomunikasikannya sebelumnya. p. Sublimasi; penenrimaan tujuan pengganti yang diterima secara social karena dorongan yang merupakan saluran normal dari ekspresi yang terhambat.

2.2.3 Metode koping

Bell 1977 dalam Rasmun2004 menyebutkan 2 metode koping individu dalam mengatasi masalah psikologis yaitu: a. Metode Koping jangka Panjang Merupakan cara konstruktif sehingga dinilai efektif dan realistis dalam menangani masalah psikologis untuk kurun wakktu yang lama misalnya berbicara dengan orang lain tentang masalah yang dihadapi, mencari informasi lebih banyak tentang masalah yang dihadapi, memghubungkan masalah dengan kekuatan supranatural, latihan fisik, membuat berbagao alternative tindakan untuk mengurangi masalah, mengambil pelajaran dari peristiwa atau pengalaman masa lalu. b. Metode Koping Jangka Pendek Cara ini digunakan untuk mengurangi stress psikologis dan cukup efektif untuk waktu sementara, tetapi tidak efektif digunakan untuk waktu jangka panjang misalnya menggunakan alcohol atau obat-obatan, melamun dan fantasi, mencoba melihat aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan, yakin bahwa semua akan kembali stabil, banyak tidur, banyak merokok, menangis, beralih pada aktifitas lain agar melupakan masalah.

2.2.4 Respon Koping

Menurut Stuart 2006, respon koping dapat digolongkan dalam 2 bagian yaitu: 1. Koping Adaptif Koping adaptif merupakan mekanisme koping yang mendukung integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan sehingga seseorang secara berulang memproyeksikan evaluasi diri dan bertahan terhadap ancaman-ancaman dasar yang dirasakan. 2. Koping Maladaptif Koping maladaptive merupakan koping yang menghambat fungsi integrasi, pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung mengasai. Koping maladaptif menunjukkan respon kelainan atau kerusakan perilaku adaptif dan ketidakmampuan memecahkan masalah pada diri seseorang dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan dalam kehhidupan.

2.2.5 Koping Keluarga

Keluarga yang sehat dan fungsional cenderung bertindak dalam suatu arah yang dapat mengurangi stres Friedmen, 1998. Tipe strategi koping keluarga ada 2 yaitu: 1. Internal atau intrafamilial dalam keluarga inti Strategi koping keluarga internal meliputi : mengandalkan kelompok keluarga, penggunaan humor, lebih banyak menggunakan pengungkapan bersama, mengontrol makna dari masalah dan penyusunan kembali kognitif, pemecahan masalah secara bersama-sama, fleksibilitas peran, dan normalisasi. 2. Eksternal atau ekstrafamilial diluar keluarga inti. Strategi koping keluarga eksternal meliputi : mencari informasi, memelihara hubungan aktif dengan komunitas yang lebih luas, mengupayakan dukungan social,dan mencari dukungan spiritual Friedmen, 1998. Koping keluarga yang digunakan dalam menghadapi masalah menurut Mc.Cubbin adalah mencari dukungan social, menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengurangi stres, mencari dukungan spiritual, penilaian secara pasif terhadap peristiwa yang dialami dengan cara menonton tv, atau diam saja Rasmun, 2004.

2.3 Konsep Keluarga