Deskripsi Obat yang Diteliti Proses PerencanaanPersediaan Obat

b. Bertanggung jawab atas penyusunan anggaran bagian keuangan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran.

2. Deskripsi Obat yang Diteliti

Persediaan obat pada Rumah Sakit Siti Hajar medan di klasifikasikan dalam beberapa bagian. Yaitu 2. Syrup dan obat bebas luar Misal : Almon PP, Alco Drop, Antimo cair, Biostrum, Balpirik Merah, Biogesic, Botle Hood, dll. 3. Obat Tablet bebas Misal : Antangin, Aspirin, Biovision, Combatrin, Decolgen, Mylanta, Mextril, Fatigon, dll. 4. Alat Kesehatan Misal : Abbochaty, Biopres, Camelux, Dexon, Glucotrendstrip, Fixomull, Infuset PED, Kain Kasa, Kapas, 5. Syrup dan Obat dan Obat Luar Misal : Alkohol 96 , Antasida, Betason, Candistin Drop, Dulcolax, Daktarin, dll. 6. Injeksi Misal : Alinamin, Aserin, Brainact, Cefotaxim, Clorbiotic, Dibekacin, dll. Penulis aka mencoba meneliti beberapa obat seperti Alkohol, ciprofloxacin dan aserin dan sebagai sampel adalah alkohol 96 . Pemilihan obat ini berdasarkan kriteria dan syarat perhitungan EOQ dimana permintaan obat setiap tahunnya hampir sama, serta diikuti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang konstan juga. Untuk informasi biaya persediaan tersebut bisa dilihat pada lampiran. Obat yang diteliti adalah a. Alkohol Alkohol digunakan sebagai pelarut obat , berdasarkan sifatnya sebagai pelarut digunakan pada keracunan teksikodonton, alkohol cepat menguap dan digunakan untuk menurunkan suhu tubuh dengan mengusapkannya pada kulit. Larutan 50-70 digosokkan ke kulit untuk mencegah dekubitus pada pasien yang terpaksa terbaring pada jangka lama.

3. Proses PerencanaanPersediaan Obat

Perencaan jumlah obat yang akan dipesan oleh rumah sakit selama ini berdasarkan beberapa hal yaitu: rata-rata penjualan beberapa bulan yang lalu dan apabila persedian obat telah habis. Perencanaan persediaan ini akan mencakup dua kegiatan yaitu : 1 mengintifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi persedian dan 2 mengembangkan persamaan-persamaan yang menyatakan hubungan antara variabel-variabel tersebut dalam bentuk perhitungan matematis. Padahal fluktuasi penjualan obat-obatan tidak sama antara bulan-bulan yang lalu dangan bulan ini. Apabila rata-rata penjualan obat-obatan bulan lalu tinggi tetapi penjualan bulan selanjutnya rendah dapat mengakibatkan obat-obatan yang telah dibeli tersimpan lama di gudang. Namun, apabila rata-rata penjualan obat-obatan beberapa bulan yang lalu rendah tetapi penjualan minggu selanjutnya tinggi akan mengakibatkan obat-obatan cepat habis sebelum waktu pembelian selanjutnya, hal ini dapat memperbesar biaya pemesanan obat-obatan. Sedangkan proses pemesanan obat akan dilakukan dengan beberapa tahap .Dimana, apabila poliklinik atau unit-unit lainnya kekurangan persediaan obat, mereka akan meminta obat itu ke bagian instalasi farmasi. Permintaan dilakukan dengan memberikan surat permintaan obat yang dibuat rangkap 2. Rangkap yang pertama diberikan kepada kepala instalasi farmasi dan yang kedua diarsipkan sendiri oleh unit yang bersangkutan. Instalasi farmasi akan memesan melalui telepon ataupun melalui sales obat yang datang kerumah sakit. Surat pesanan dibuat rangkap 3. Rangkap pertama diarsipkan oleh kepala instalasi farmasi, rangkap yang kedua dan yang ketiga diberikan kepada supplier. Surat pesanan ini akan menjadi lampiran yang diberikan bersama faktur pada waktu menagih. Setelah obat yang dipesan datang, bagian gudang akan memeriksa jumlah,tanggal obat dan kadaluarsanya. Selain itu, dilakukan pencocokan obat dengan faktur yang diterima dari supplier. Apabila jumlah obat yang diterima lebih besar dari penerimaan-penerimaan sebelumnya, bagian gudang akan meminta keterangan pada bagian instalasi farmasi. Jika obat yang diterima jumlahnya hampir sama dengan penerimaan-penerimaan sebelumnya, bagian gudang tidak meminta keterangan kepada bagian instalasi farmasi. Sesudah pencocokan faktur yang diterima dari supplier dengan obat, bagian gudang akan mencatatnya pada kartu stock. Faktur yang diterima bagian gudang akan diberikan kepada bagian administrasi. Bagian administrasi akan memasukkan data itu ke komputer. Namun pembayaran faktur akan dilakukan oleh bagian akuntansi. Pada waktu pembayaran, bagian akuntansi akan mencocokan faktur dengan surat pesanan yang dibuat Apabila ada penjualan obat, bagian gudang akan menerima surat lembaran permintaan. Dengan adanya surat lembaran tersebut, bagian gudang akan mencatat penjualan tersebuat di kartu stock. Adapun penjualan obat dapat dilakukan melalui 2 cara. Cara pertama pasien rawat jalan membeli sendiri obat tersebut. Cara kedua pasien rawat inap dapat membeli sendiri ataupun obat dapat diambilkan oleh petugas rumah sakit. Pembayaran obat yang diambilkan oleh petugas dapat dilakukan sendiri dalam waktu 2 hari. Apabila jangka waktu itu terlewati, obat itu akan dimasukkan ke dalam tagihan pasienyang harus dibayar waktu pasienitu meninggalkan rumah sakit.

4. Pengawasan Terhadap Obat