memperkirakan jumlah bahan baku 2. memperkirakan jumlah pembeliaan bahan baku yang diperlukan sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan baku

yang mempunyai pengaruh terhadap produk dan penjualan produk perusahaan itu. Dalam sistem perencanaan persediaan ada dua unsur yang penting yaitu: 1. menentukan jumlah pesanan data pembelian yang paling ekonomis dimana biaya-biaya persediaan berapa pada titik paling rendah. 2. Menetukan saat pesanan atau pembelian dilakukan dimana hal ini perlu agar tidak terjadi kelebihan stock maupun kekuranga stock. Berikutnya perencanaan persediaan ini akan disajikan dalam sebuah anggaran dengan satuan uang. Agus Ahyari mengemukakan dalam bukunya efesiensi persediaan bahan 1999:35 tujuan dari anggaran bahan baku ini adalah sebagi berikut :

1. memperkirakan jumlah bahan baku 2. memperkirakan jumlah pembeliaan bahan baku yang diperlukan

3. sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk membeli bahan baku 4. sebagai dasar penyusunan prodoct costing yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku dalam proses produksi

5. sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan baku

Beberapa sistem perencanaan persediaan adalah : 1. Budgetary Plan System Perencanaan melalui Anggaran Anggaran bukan hanya berfungi sebagai alat perencanaan melainkan juga sebagai alat pengawasan. Anggaran persediaan untuk perusahaan dagang maupun perusahaan industri dimulai dengan menetapkan berapa jumlah yang harus dijual yang dapat ditetapkan melalui suatu perkiraan atau estimasi dari pihak manajemen. Metode ini menetapkan suatu anggaran untuk masing-masing jenis persediaan secara terpisah. Ini dapat dilakukan dengan mempelajari catatn penjualan yang lalu dan program penjualan masing-masing jenis barang dan dengan menentukan kuantitas yang harus ada ditangan dalam masa anggaran 2. Economic Order Quantity System EOQ Perusahaan yang memerlukan persediaan untuk suatu periode bukan berarti harus melakukan pemesanan sekaligus untuk mencapai biaya yang serendah mungkin karena perusahaan juga harus memperhatikan biaya pemeliharaan dan penyimpanan persediaan tersebut. Untuk itu pimpinan suatu perusahaan harus mengetahui konsep Economic Order Quantity EOQ. Dimana EOQ bertujuan untukm mengetahui berapa jumlah yang paling ekonomis dalam setiap kali pemesanan. 3. Inventory Turn Over System Analisa Perputan Persediaan Tingkat perputaran persediaan mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya model yang diinvestasikan kedalam persediaan. Perputaran persediaan dagangan rat-rata harga jual. 4. Just In Time System JIT Sistem produksi JIT adalah keseluruhan sistem pengawasan persediaan dan bahan-bahan dimana tidak ada bahan-bahan yang dibeli dan tidak ada produk dihasilkan sampai mereka dibutuhkan. Pengawasan Persediaan Seperti yang kita ketahui setiap perusahaan perlu mengadakan persediaan untuk menjamin kelangsungan hidup usahanya. Oleh sebab itu perusahaan haruslah mempertahankan suatu jumlah persediaan yang optimum yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan perusahaan dalam jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang seminimal mungkin, Sering terjadinya kehabisan bahan baku maupun stock barang dagang menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan memperoleh laba. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan persediaan untuk mengantisipasi masalah tersebut. Rangakaian semua kegiatan produksi dan distribusi mulai dari pembelian bahan baku terus melalui semua kegiatan operasi dalam pabrik sampai digudang barang jadi, dan dari gudang barang jadi ini terus ke tempat-tempat distribusi sampai akhirnya pada konsumen yang terakhir. Menurut R.A. Supriyono 2000:257 pengertian dar i pengawasan persedian bahan adalah: Sebagai suatu fungsi terkoordinasi dalam organisasi yang terus- menerus disempurnakan untuk meletkkan pertanggungjawaban atas pengelolaan bahan baku dan persediaan pada umumnya, serta menyelenggarakan suatu pengendalian internal yang menjamin adanya dokumen dasar pembukuan yang mendukung sahnya suatu transaksi yang berhubungan dengan bahan baku. Pengawasan adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efesien yang memungkinkan tujuan, rencana, kebijakan, standar yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik dan semaksimal mungkin. Kegiatan ini mencakup : a menetapkan tujuan dan standar, b membandingkan kinerja yang diukur dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, dan c menekankan pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan. Dari pengertian pengawasan persediaan diatas, dapat dilihat bahwa pengawaqsan persediaan bahan tidak hanya meliputi pengawasan terhadap fisik bahan tersebut saja, tapi juga meliputi pengawasan akuntansi yakni menyangkut semua prosedur, dokumen, dan catatan pengawasan bahan baku serta dapat dipercayanya catatan keuangan yang mendukung kebenaran nilai transaksi tersebut. Sedangkan manfaat dari pengawasan persediaan berguna agar perencanaan yang telah disusun dapat menjadi efektif atau dapat memperkecil hambatan dan memperkuat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. R.A.Supriyono dalam bukunya perencanaan dqan pengendalian biaya serta pembuatan keputusan 2000:257 mengemukakan tujuan pengawasan bahan baku sebagai berikut : 1. menyediakan bahan baku yang diperlukan dengan cara efesien dan dapat menghindari terganggunya kegiatan perusahaan akibat ketrlambatan datangnya bahan baku

2. menjamin persidaan yang cukup untuk melayani permintaan langganan yang bersifat mendesak