“barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan, dan bahan yang terdapat dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu”.

sebagai berikut “Istilah persediaan menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan serta untuk perusahaan manufaktur barang-barang yang sedang diproduksi atau akan dimasukkan ke dalam proses produksi”. Menurut Kieso 2001:394 : “Inventory are assets items held for sale in the ordin ary course of business or goods that will be used or consumed in the production of goods to be sold”. Persediaan merupakan salah satu unsur aktiva yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Sedangkan menurut Skousen, Stice 2004:659 kata persedian atau barang dagangan secara umum ditujukan untuk barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan dagang, baik berupa bahasa usaha grosir maupun ritel, ketika barang-barang tersebut telah dibeli dan ada pada saat kondisi siap untuk dijual. Kata bahan baku raw material, barang dalam proses work in process, dan barang jadi finished goods, untuk dijual ditujukan untuk persediaan di perusahaan manufaktur. Berikutnya Niswonger juga menambahkan dalam bukunya prinsip akuntansi 2000:359 mendefenisikan persediaan sebagai berikut : Istilah persediaan digunakan untuk mengartikan :

1. “barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan, dan

2. bahan yang terdapat dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu”.

Dari berbagai defenisi persediaan diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kata persediaan mewakili barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Ilmu akuntansi memberikan pengertian yang amat luas mengenai persediaan yaitu segala sesuatu yang dapat dikategorikan sebagai persediaan jika memenuhi kriteria sebagimana yang disebut diatas. Banyak barang yang sebelumnya tidak biasa dianggap sebagai persediaan. Sifat barang yang sebelumnya tidak biasa dianggap sebagai persediaan. Sifat barang yang diklasifikasikan sebagai persediaan sangat bervarisasi sesuai dengan aktivitas perusahaan dan dalam beberapa hal meliputi aktiva yang biasanya tidak dianggap sebagi persediaan. Jenis-Jenis Persediaan Jenis, sifat, dan nilai persediaan tergantung pada jenis perusahannya. Untuk perusahaan industri, persediaan dapat dikelompokkan sebagi berikut : 1. Persediaan bahan baku dan bahan pembantu Bahan baku merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber-sumber alam ataupun diperoleh dari perusahaan lain dan ini merupakan produk akhir dari para pemasok. Walaupun demikian, istilah bahan baku dapat dibatasi yaitu barang-barang yang secara fisik dimasukkan dalam proses produksi. Selain bahan baku, didalam meproduksi suatu produk juga digunakan bahan-bahan pembantu. Istilah bahan pembantu pabrik factory supplies atau bahan pembantu produksi manufacturing supplies, kemudian dipergunakan untuk menyebut bahan tambahan yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung dimasukkan dalam produk. Bahan baku yang secara langsung digunakan dalam produksi barang-barang tertentu sering disebut bahan langsung, bahan pembantu pabrik disebut bahan tidak langsung 2. Persediaan barang dalam proses Barang-barang proses goods in process, disebut juga sebagai barang setengah jadi yaitu merupakan bahan baku yang telah mengalami proses produksi tetapi masih memerlukan proses produksi selanjutnya sebelum siap menjadi barang jadi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa keadaan seperti karena waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi belum selesai, misalnya untuk pengolahan bahan baku menjadi barang jadi diperlukan empat tahap proses produksi, tetapi pada akhir periode buku atau pada saat perhitungan harga pokok produksi ada bahan baku yang masih memerlukan dua tahap proses produksi lagi. 3. Persediaan barang jadi Barang selesai finished goods merupakan produk yang telah selesai di produksi dan telah siap untuk dijual available for sale. Barang jadi merupakan konsentrasi atau terdiri dari beberapa unsur biaya yang sekaligus menjadi biaya dari persediaan tersebut. Pada saat produk ini diselesaikan, biaya yang diakumulasikan dalam proses produksi ditransfer dari dalam proses ke persediaan barang selesai. Persediaan ini merupakan barang yang siap dijual secara bebas sesuai dengan tujuan operasi normal perusahaan yang ditujukan mencari laba. Sedangkan berdasarkan fungsinya persediaan dapat dibedakan menjadi, antara lain: 1. Batch Stock atau Lot Size Inventory Yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat barangbahan dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada sat itu. Jadi dalam hal ini pembelian yang dilakukan untuk jumlah besar, sedang penggunaan dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaan karena pengadaan barang yang dilakuakan lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Keuntungan yang akan diperoleh potongan harga pada harga pembelian, memperoleh efesiensi produksi karena adanya operasi yang lebih lama, dan adanya penghematan di dalam biaya angkutan. 2. Fluctuation Stock Yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen, apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang tidak beraturan atau tetap dan fluktuasi permintaan tidak dapat diramalkan lebih dahulu. Jadi apabila terdapat fluktuasi permintaan yang sangat besar, maka persediaan ini fluktuation stock dibutuhkan sangan besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut. 3. Anticipation Inventory Yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan yang meningkat.

B. Perencanaan dan Pengawasan Persediaan