23 rekan. Perilaku agresi ini didefinisikan sebagai tindakan mencoba untuk
merusak reputasi sosial orang lain Hart dkk, 2001; Kim, 2006: 28. Perilaku agresi jarang ditemui pada anak usia pra sekolah, karena pada
usia pra sekolah anak belum mengenal persaingan dan tingkat reputasi seperti yang terjadi pada anak tingkat usia yang lebih tinggi yang telah
mengenal persaingan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika semua perilaku agresif
merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk melukai atau menyakiti target yang dikenainya. Berbagai jenis perilaku agresif yang ada, yang
paling sering muncul jika ditinjau pada perilaku anak usia dini adalah tindakan agresif reaktif yang muncul karena sesuatu hal.
4. Penyebab Timbulnya Perilaku Agresif
Anak usia dini dapat memunculkan perilaku agresif dikarenakan berbagai faktor
yang mempengaruhinya.
Dalam bukunya,
Anantasari 2006:
64 menggolongkan faktor penyebab timbulnya perilaku agresif dalam enam
kelompok, yaitu: a. Faktor Psikologis
Perilaku naluriah yaitu energi yang tertuju perusakan atau pengakhiran kehidupan. Pandangan Freud Anantasari, 2006: 64, agresif terutama berakar
dalam naluri kematian yang diarahkan bukan ke dalam diri sendiri melainkan ke luar diri sendiri, ke orang-orang lain. Perilaku agresif yang muncul dari faktor
psikologis yang berasal dari dalam diri atau berasal dari keinginan dalam diri sendiri. Menurut Konrad Anantasari, 2006: 64, agresif yang menumbuhkan
24 bahaya fisikal buat orang-orang lain berakar dalam naluri berkelahi yang dimiliki
manusia. Dalam proses yang menimbulkan perilaku agresif, juga melibatkan berbagai kondisi lain seperti kondisi sosial atau lingkungan yang mendorong
dilakukannya perilaku agresif oleh seseorang. b. Faktor Sosial
1 Frustasi, merupakan salah satu pengaruh dalam pembentukan atau penyebab munculnya perilaku agresif anak. Anak usia dini dapat
mengalami frustasi karena tekanan suatu hal dan dapat menimbulkan perilaku agresif pada anak.
2 Provokasi yang secara langsung diterima oleh anak yang berupa pencenderaan fisikal physical abuse dan ejekan verbal dari orang lain
dapat memicu perilaku agresif. Agresivitas yang terjadi karena faktor provokasi cenderung terjadi karena adanya keinginan untuk melawan dan
mempertahankan diri. 3 Pengaruh tontonan, yaitu dimaksudkan pada tayangan di televisi dapat
memicu adanya perilaku agresif pada anak. Tayangan televisi yang mengandung unsur kekerasan dapat dijadikan imitasi bagi anak untuk
berperilaku agresif. Pengaruh tontonan kekerasan lewat televisi itu bersifat komulatif,
makin panjangnya
paparan tontonan
kekerasan dalam
kehidupan sehari-hari makin meningkatkan perilaku agresif. c. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Faktor lingkungan yang dapat menimbulkan
25 pengaruh timbulnya perilaku agresif di antaranya adalah pengaruh polusi udara,
kebisingan, dan kesesakan karena kondisi manusia yang terlalu berjejal. Kondisi- kondisi itu dapat menyebabkan pengaruh perilaku agresif.
d. Faktor Situasional Faktor situasional berkaitan dengan kondisi yang dialami sesorang yang
mendorong untuk melakukan tindakan agresif untuk meluapkan hal yang dirasakan. Termasuk dalam kelompok faktor ini antara lain adalah rasa sakit atau
rasa nyeri dialami manusia, yang kemudian dapat mendorong seseorang untuk berperilaku agresif.
e. Faktor Biologis Perilaku agresif dapat muncul karena seseorang mengalami cedera pada
kepala. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kemungkinan ada kerusakan pada bagian kepala, karena kepala merupakan pusat berpikir dan tempat pengendalian
emosi. Emosi di dalam otak diatur pada bagian otak yang bernama amigdala. f.
Faktor Genetik Gen merupakan faktor yang berpengaruh pada pembentukan sistem neural
otak yang mengatur perilaku agresif Rita Eka Izzaty, 2005: 107. Seseorang yang mempunyai susunan kromosom XYY akan memberi peluang anak lebih besar
untuk memiliki perilaku agresif. Faktor genetika dapat didapat dari orangtua atau dengan kata lain dapat diturunkan dari orangtua kepada anak.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan oleh Anantasari, adapun faktor lain yang menyebabkan perilaku agresif. Davidoff dalam Rita Eka Izzaty, 2005:
26 107-112 menambahkan beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya
agresivitas, yaitu: 1 Sistem otak
Sitem otak merupakan cara kerja pada otak yang dapat memperkuat atau memperlambat sirkuit neural yang mengendalikan agresi Rita Eka Izzaty, 2005:
107. Sistem otak ini secara internal terdapat pada masing-masing individu dengan sistem yang berbeda pada setiap orang.
2 Kimia darah Kimia darah, khususnya hormon seks yang sebagian ditentukan pada
faktor keturuan Rita Eka Izzaty, 2005: 107-108. Banyaknya hormon terteron yang terdapat pada laki-laki lebih berpotensi memunculkan sikap agresif. Hal
tersebut memperkuat banyaknya penelitian yang menunjukkan bahwa tindakan agresif lebih banyak dilakukan oleh anak laki-laki.
g. Kemiskinan Kemiskinan dapat menjadikan timbulnya perilaku agresif. Seperti yang
diutarakan McCendless dalam Rita Eka Izzaty, 2005: 108 bahwa bila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan, maka perilaku agresi mereka
secara alami mengalami penguatan. Perilaku agresi yang terjadi karena faktor kemiskinan tersebut terjadi karena adanya persaingan untuk dapat betahan hidup,
sebagai contoh pada lingkungan anak jalanan, mereka dapat saja bertindak agresif memukul kendaraan ketika ada salah satu temannya yang diberi uang ketika
meminta-minta, namun ketika ada anak lain meminta pada orang sama namun tidak diberikan.
27 h. Anonimitas
Lingkungan tempat tinggal diperkotaan akan dipenuhi dengan berbagai macam rangsangan dari luar seperti kebisingan, cahaya, dan berbagai macam
kemajuan informasi dapat menjadikan seseorang menjadi anonim atau tidak mempunyai identitas diri. Jika seseorang telah merasa anonim, maka akan
cenderung tidak peduli dengan peraturan norma yang ada, serta kurang mampu bersimpati terhadap orang lain. Hal tersebut yang menjadikan orang yang merasa
anonim dapat berperilaku agresif. i.
Suhu udara panas Suhu udara yang panas dapat mendjadi pemicu munculnya sikap agresif.
Sebagai contoh, aksi demonstrasi yang dilakukan pada siang hari yang panas akan beujung pada bentrokan, namun hal tersebut tidak akan terjadi ketika hujan turun.
Hal tersebut sesuai dengan pandangan bahwa suhu suatu lingkungan yang tinggi memiliki dampak terhadap tingkah laku sosial berupa peningkatan agresivitas
Rita Eka Izzaty, 2005: 106. Berdsarakan pemaparan beberapa ahli di atas mengenai penyebab
munculnya perilaku agresif, dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai faktor yang ada dapat berasal dari dalam diri seseorang atau faktor internal dan adapula
yang berasal dari luar diri seseorang atau faktor eksternal. Faktor internal meliputi psikologis, biologis, genetik, sistem otak, kimia darah, dan situasional seperti
perasaan pada diri seseorang. Penyebab munculnya perilaku agresif yang bersasal dari luar diri seseorang antara lain adalah frustasi, adanya provokasi, pengaruh
tontonan, keadaan lingkungan, kemiskinan, anonimitas, dan suhu udara panas.
28
5. Penyebab Timbulnya Perilaku Agresif pada Anak TK