2. Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan beberapa instrumen untuk mendapatkan data yang valid Moleong, 2010: 168. Di dalam penelitian ini,
peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif yang mengumpulkan data di lapangan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Peneliti sebagai instrument disini berupaya memahami. Untuk memahaminya dengan benar, peneliti melakukan tiga cara. Pertama, peneliti melakukan
validasi diri dengan cara berupaya memahami proses pembangunan lembaga Balai Taman Naional Gunung Merapi menuju Kesatuan Pengelolaan Hutan
Konservasi dan teori-teori yang berkaitan dengan proses pelembagaan organisasi. Selain itu, peneliti melakukan diskusi dengan teman tentang
keadaan akual keorganisasian Balai TNGM serta perannya dalam menjalankan tugas pengelolaan kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Kedua, peneliti mengamati secara langsung fenomena yang ada di lapangan dengan menggunakan pedoman observasi dan mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya mengenai kondisi pelembagaan KPHK dari berbagai media, baik itu media cetak maupun media online. Ketiga, peneliti melakukan wawancara
dengan para informan menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat peneliti.
Dalam proses penelitian, peneliti menggunakan alat bantu pengumpulan data yaitu berupa buku catatan lapangan, pedoman wawancara,
perangkat observasi selama proses penelitian berlangsung. Beberapa hambatan yang dihadapi oleh peneliti adalah kesulitan untuk mengatur jadwal
wawancara dengan informan yang akan diwawancarai, khususnya pegawai yang berada di resort karena informan sering berada dilapangan maupun
sedang menjalankan tugas diluar kantor lainnya.
3. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian melalui wawancara, observasi, maupun
dokumentasi terhadap informan penelitian. Sedangkan menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong 2010: 157
bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-
kata dan tindakan”. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati
atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data primer untuk mendapatkan informasi
langsung tentang kondisi terkini variabel-variabel pembagunan lembaga Balai TNGM yang akan menjadi konstruksi kelembagaan baru yaitu
KPHK. Peneliti melakukan observasi pengamatan dan wawancara kepada pimpinan dan beberapa staf organisasi Balai TNGM.
b.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi,
buku harian, notulen rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat
berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran- lampiran dari badan-badan resmi seperti kementerian-kementerian,
hasil-hasil studi, tesis, hasil survei, studi historis, dan sebagainya. Penggunaan data sekunder ini untuk memperdalam penemuan dan
melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan yaitu:
1 Undang-Undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya KSDAHE. 2
Undang-Undang No. 22 tahun 1999 dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, mengenai Pemerintah Daerah.
3 Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2007 Jo. PP No. 3 Tahun 2008
tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan.
4 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.134Menhut-II2004
tentang Penetapan kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. 5
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.03Menhut-II2007 tentang Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional.
4. Teknik Pengumpulan Data