Lembaga dan Pelembagaan Deskripsi Teoritik

BAB II DESKRIPSI TEORITIK

A. Deskripsi Teoritik

1. Lembaga dan Pelembagaan

Lembaga atau institusi menurut Macmillan dalam Abdul Qadir, 2011:43 “merupakan seperangkat hubungan-hubungan norma, keyakinan, dan nilai-nilai nyata yang terpusat pada kebutuhan-kebutuhan sosial dan serangkaian dan berulang”. Sedangkan Unpoff dalam Abdul Qadir, 2011:43 mendefinisikan lembaga sebagai serangkaian norma atau perilaku yang sudah bertahan digunakan selama periode waktu tertentu yang relative lama untuk mencapai maksud atau tujuan bernilai kolektif bersama atau bernilai sosial. Maka dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lembaga bukan hanya sekedar organisasi biasa namun lembaga terikat oleh aturan-aturan norma dan perilaku serta visi-misi atau tujuan yang mengikat. Sebuah organisasi suatu saat dapat menjadi lembaga dengan adanya proses institusionalisasi Pelembagaan. Organisasi dapat terinstitusionalisasi dengan beberapa persyaratan diantaranya adanya norma yang dihayati masyarakat sebagai anggota, organisasi memberi keuntungan bagi anggota serta adanya stabilitas dan kapasitas untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pelembagaan merupakan pengembangan organisasi menggunakan pendekatan perilaku daripada struktur formal. Bintoro Tjokroamidjojo 2000:43 mengungkapkan bahwa pelembagaan organisasi sama halnya dengan pembangunan lembaga yaitu sebagai suatu proses pengembangan lembaga untuk menjadi sarana pendorong proses perubahan dan inovasi. Konsep pembangunan lembaga dikenalkan oleh Milton J Esman tahun 1986. Pembangunan Lembaga menurut Esman dalam Joseph W. Eaton 1986:23 merupakan salah satu perspektif tentang perubahan sosial yang direncanakan dan dibina, serta berkaitan dengan inovasi-inovasi yang berorientasi pada perubahan sosial yang dilakukan melalui organisasi formal. Tujuannya adalah untuk membangun organisasi yang dapat hidup dan efektif serta dapat mendukung inovasi sebagai perubahan sosial. Dalam model Pembangunan Lembaga ini, lembaga ditempatkan sebagai organisasi formal yang menghasilkan perubahan, dan melindungi perubahan serta jaringannya Variabel-variabel yang terkandung dalam konsep Pembangunan Lembaga menurut Esman 1986 terdapat lima hal yaitu sebagai berikut: a. Kepemimpinan merupakan salah satu unsur terpenting yang paling kritis dalam Pembangunan Lembaga. Karena proses perubahan yang dilakukan memerlukan manajemen. Kepemimpinan terdiri dari pemegang kedudukan yang secara formal ditunjuk, atau mereka yang secara kontinyu menjalankan pengaruhnya. b. Doktrin sebaga proyeksi dari ekspektasi dan tujuan-tujuan, serta metode operasional yang mendasari tindakan sosial. c. Program menunjuk pada tindakan-tindakan sosial yang berhubungan dengan pelaksanaan dari fungsi yang merupakan output dari lembaga yang bersangkutan. d. Sumber-sumber daya adalah input dari segala unsur yang terkandung dalam Pembangunan Lembaga. Artinya, sumber-sumber daya yang dibutuhkan sebagai kelengkapan lembaga mempengaruhi tiap segi dari kegiatan lembaga dan merupakan kesibukan yang penting dari semua kepemimpinan lembaga. e. Struktur intern bertugas sebagai struktur dan proses yang diadakan untuk bekerjanya lembaga dan pemeliharaannya. Struktur intern mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan komitmen yang sudah terprogram. Esman kemudian menghubungkan variabel kelembagaan tersebut dengan adanya kaitan-kaitan, yang dimaksud kaitan disini yaitu saling ketergantungannya diatara suatu lembaga dan bagian-bagian masyarakat yang relevan. Lembaga harus dapat menjaga hubungan pertukaran dengan sejumlah organisasi yang terbatas dan melibatkan diri dalam pertukaran yang disepakati. Untuk memudahkan analisis, dibedakan empat jenis kaitan, yaitu: a. Kaitan-kaitan yang memungkinkan, yaitu dengan organisasi dan kelompok sosial yang mengendalikan alokasi wewenang dan sumber daya yang diperlukan lembaga tersebut. b. Kaitan-kaitan fungsional, yaitu dengan organisasi yang menjalankan fungsi dan kelengkapan lembaga. c. Kaitan-kaitan normatif, yaitu dengan lembaga yang mencakup norma dan nilai-nilai yang relevan. d. Kaitan-kaitan tersebar, yaitu dengan unsur masyarakat yang tidak dapat dijelaskan dan diidentifikasi dalam organisasi formal Esman dalam Joseph W. Eaton, 1986: 24-25 Gambar 1. Universum pembagunan Lembaga Oleh Esman 1986 Lembaga Variabel-variabel lambaga: Kepemimpinan Doktrin Program Sumber-sumber daya Struktur Intern Transaksi Kaitan-Kaitan: Kaitan yang memungkinkan Kaitan Fungsional Kaitan Normatif Kaitan tersebar Dalam penelitian ini variabel-variabel lembaga yang akan diteliti disesuaikan dengan teori dan penelitian relevan yaitu penelitian yang dilakukan Tri Atmojo 2013. Penelitian berjudul ”Identifikasi variabel- variabel pembangunan lembaga KPH Konservasi di Taman Nasional Alas Purwo” mencoba yang meneliti proses pembangunan lembaga KPHK dengan mengadopsi 5 lima variabel-variabel pembangunan lembaga yang dikembangkan Esman 1986 yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi yang ada pada kelembagaan Taman Nasional. Variabel- variabel lembaga tersebut yaitu: 1 Kepemimpinan yakni kepemimpinan transformasional, 2 Struktur intern yaitu desain organisasi, 3 Sumber- sumber daya yaitu karakteristik Individu, 4 Doktrin menjadi Sikap GFG, dan 5 Program menjadi program dan dana.

2. Kepemimpinan Transformasional