ini menyebabkan proses inovasi akan mendapat dukungan moral dan finansial
3. Desain dan Struktur Organisasi
Di dalam desain organisasi para manajer akan memilih berbagai alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen
Proses para manajer membuat pilihan-pilihan tersebut disebut desain organisasi, dari keputusan-keputusan atau tindakan-tindakan ini akan
mengahasilkan struktur organisasi Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007:235. Dalam konteks ini, desain berarti para manajer melakukan
usaha yang disadari untuk menentukan terlebih dahulu cara para karyawan melakukan pekerjaan. Sedangkan struktur mengarah pada hubungan dan
proses organisasi yang lebih stabil. Struktur organisasi mirip dengan anatomi makhluk hidup yang dapat dipandang sebagai kerangka kerja dan
berfokus pada perbedaan posisi perumusan aturan dan prosedur dan penentuan kewenangan.
Tiga dimensi yang sering kali digunakan untuk menggambarkan struktur yaitu formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan. Formalisasi
menurut Kusdi 2009:173 yaitu menyangkut jumlah atau banyaknya aturan tertulis
written ruler
dalam suatu organisasi. Sedangkan Sentralisasi lebih kurang diartikan sebagai sejauh mana otoritas formal
untuk membuat pilihan-pilihan bebas terkonsentrasi pada seseorang, sebuah unit, atau suatu level biasanya berposisi tinggi dalam organisasi
sedemikian rupa sehingga para pegawai biasanya berposisi rendah dalam organisasi hanya dimungkinkan memberikan seminimal mungkin dalam
pekerjaan. Kerumitan adalah suatu dimensi struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan yang berbeda dalam suatu organisasi
Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007:246. Berkaitan dengan dimensi tersbut diatas Ivancevich dkk 2007
mengembangkan 3 tiga model desain organisasi yaitu organisasi mekanistik, organisasi organik dan organisasi matriks.
1. Organisasi mekanistik adalah jenis desain organisasi yang
menekankan pentingnya produksi dan efisiensi. Jenis ini sangat terformalisasi, tersentralisasi, dan rumit.
2. Model organik adalah desain organisasi yang menekankan pentingnya
kemampuan beradaptasi dan pengembangan. Desain ini relatif normal, terdesentralisasi, dan sederhana. Apabila model mekanistik berusaha
memaksimalkan efisiensi dan produksi, sedangkan model organik berusaha memaksimalkan kepuasan, kefleksibelan dan pengembangan.
3. Model matriks adalah desain organisasi yang menggabungkan desain
berdasarkan produk atau proyek dengan disain yang berdasarkan fungsinya
yang sudah
lebih dahulu
ada. Desain
matriks
menggabungkan pembagian departemen berdasarkan fungsinya dan berdasarkan produk Ivancevich, Konopaske, dan Matteson 2007:248-
255. Struktur organisasi bisa menjadi penghambat organisasi jika
disusun dalam bentuk kaku dan sangat hirarkis. Organisasi seperti ini disebut dengan organisasi model mekanistik yang cirinya antara lain : 1
Fungsi dibuat kaku dan terspesialisasi; 2 Menggunakan hierarki formal untuk koordinasi kerja; 3 Batasana tugas, tanggung jawab, dan metode
kerja dibuat secara tegas; 4 Sangat diwarnai budaya perintah dan pengawasan
command and control
dan berorientasi pada persetujuan atasan orientasi vertikal; 5 Karyawan yang dibawah menunggu intruksi
atasan; 6 Kepatuhan dan loyalitas bawahan pada pimpinan sangat menonjol; 7 Hierarki sangat menentukan
prestise
dan profesionalisme kurang berpengaruh pada
prestise
, organisasi yang demikian akan menjadi penghambat munculnya gagasan inovatif Djamaludin Ancok, 2012:103
Kaitannya dengan inovasi, penelitian Jung, Wu dan Chow dalam Djamaludin Ancok 2012:104 menemukan bahwa struktur organisasi
yang terpusat
high in centralization
yang membuat karyawan menunggu perintah dari atas dan sangat formal
high in formalization
yang serba diatur oleh sistem dan prosedur yang kaku, berdampak negatif pada
terjadinya inovasi diperusahaan. Semakin rendah tingkat sentralisasi dan formalisasinya, semakin tinggi inovasi diperusahaan.
4. Sikap