B. Penelitian yang relevan
a. Penelitian Yudy Sunantri 2011 yang berjudul “kinerja pengelolaan
ekowisata di kawasan lereng selatan taman nasional gunung merapi dengan pendekatan institutional development framework IDF”.
Penelitian ini melihat pengelolaan wisata di kawasan lereng selatan Taman Nasional gunung merapi oleh BTNGM dengan pendekatan IDF.
Hasil penelitian menunjukan orientasi BTNGM dalam pengelolan ekowisata ini adalah pariwisata berbasis masyarakat. Dari sudut
kelembagaan menunjukan kelembagaan organisasi pengelola ekowisata TNGM berada pada tahap pekembangan dan masih diperlukan upaya
secara berkelanjutan untuk menuju tahap pemantapan dan dewasa. Organisasi ini masih dalam upaya perjuangan dalam meningkatkan
efektifias kinerja untuk mencapai efektifitas dan tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Faktor yang berkaitan dengan kelembagaan, kebijakan,
perundang-undangan dan peraturan tentang pengelolaan ekowisata dimana kesiapan suatu organisasi yaitu Balai Taman Nasional adalah Unit
Pengelolaan Teknis yang masih muda dan terus melakukan perjuangan untuk menuju tahap pengembangan kinerja Balai Taman Nasional.
Penelitian relevan karena dua alasan,
pertama
yaitu adanya kesamaan objek penelitian yaitu BTNGM. Dalam menjalankan perannya
mengelola ekowisata di Taman Nasional gunung merapi, BTNGM bukan bertindak sebagai
single actor
melainkan melibatkan peran serta masyarakat, hal tersebut telah sesuai dengan prinsip
Good Forest Governance
dalam pegelolaan kawasan Taman Nasional.
Kedua,
dalam penelitian ini melihat dari kaca mata kelembagaan dalam menilai
kinerjanya, dimana kondisi lembaga Balai TNGM masih berada di tahap perkembangan dan masih berjuang untuk menjadi lembaga yang mapan.
Adapun perpedaannya terletak pada metode serta pendekatan yang digunakan dalam mengukur kondisi lembaga. Penelitian tantang analisis
kondisi pelembagaan KPHK di Balai TNGM mencoba lebih mendalam melihat kondisi kelembagaan dari tiap variabel-variabel pembangunan
lembaga yang dikembangkan oleh Esman 1986. b.
Penelitian Tri Atmojo 2013 yang berjudul Identifikasi Variabel- Variabel Pembangunan Lembaga KPH Konservasi Di Taman Nasional
Alas Purwo.” Penelitian mencoba melihat keadaan organisasi Balai Taman
Nasional Alas Purwo sebagai bahan konstruksi pembangunan lembaga baru yaitu KPH Konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disain
organisasi bersifat sentralisasi dan formalisasi, kategori kepemimpinan transformasional adalah tinggi, kategori sikap
Good Forestry Governance
adalah baik dan kategori karakteristik individu adalah baik. Penelitian ini menyarankan adanya inovasi untuk meningkatkan kualitas masing-masing
variabel dalam upaya pembangunan lembaga KPH Konservasi. Penelitian ini relevan karena kesamaan subjek penelitian yakni terkait variabel
pembangunan lembaga KPHK. Apapun perbedaannya terletak pada objek atau lembaga yang diteliti yaitu Balai Taman Nasional Gunung Merapi.
C. Kerangka Befikir