BAB III METODE PENELITIAN
A. Langkah-Langkah Penelitian Kombinasi
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus menggunakan pendekatan metode kombinasi
mix method
. Penelitian studi kasus lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan
how
dan
why,
bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa- peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitian terletak pada
fenomena kontemporer didalam konteks kehidupan nyata Yin, 1987:1. Menurut Umar 2004:35 riset dengan menggunakan studi kasus menghendaki
kajian yang terperinci mendalam, menyeluruh terhadap objek tertentu termasuk lingkungannya. Penelitian studi kasus ini tidak bermaksud untuk
menggeneralisir temuan tentang Taman Nasional melainkan penelitian ini dilakukan untuk mendalami kondisi variabel-variabel pembangunan lembaga
di Balai Taman Nasional Gunung Merapi dengan menggunakan pendekatan konsep Esman 1986 dan Ivancevich 2007.
Menurut Creswell 2010:553 terdapat beberapa alasan penggunaan
Mix Method
dalam penelitian.
Pertama, mixed methods
digunakan karena peneliti memiliki data-data kuantitatif dan kualitatif dan kedua macam data ini
memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitiannya
daripada salah satu data saja.
Kedua
,
mixed methods
dipakai ketika salah satu metode penelitian kualitatif atau kuantitatif tidak memadai untuk memahami
masalah penelitian
research problem
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
research questions
.
Ketiga
, penelitian eksperimen ditindaklanjuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif. Penelitian eksperimen
memberikan informasi penting perihal hasil eksperimennya, tetapi pendalaman
tentang bagaimana
sesungguhnya eksperimen
tersebut berlangsung dilakukan dengan metode kualitatif.
Metode-metode kualitatif dan kuantitatif
Mix Method
pertama kali diperkenalkan oleh Norman Denzin dengan istilah “triangulasi”. Konsep
Denzin tentang triangulasi ialah menggunakan kombinasi berbagai sumber data untuk mengkaji satu fenomena sosial Denzin dalam Tashakkori dan
Charles Teddlie, 2010:68. Sedangkan menurut John W. Creswell 2010:5
mix method
adalah suatu pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau
mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif yang melibatkan asumsi-asumsi filosofis dari kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian.
Dalam
mixed methods
dikenal 4 empat macam tipe rancangan penelitian, yaitu
triangulation mixed methods design
,
embedded mixed
methods design
,
explanatory mixed methods
design
, dan
exploratory mixed
methods design
. Penelitian ini menggunakan rancangan
explanatory mixed
methods
. Menurut Creswell 2010:316
explanatory mixed methods
sebagai strategi pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama yang
diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kualitatif yang pada tahap kedua yang dibangun berdasarkan hasil awal kuantitatif. Sugiyono 2011:415
menyebut istilah
explanatory mixed methods
dengan dengan istilah s
equential explanatory
. Dalam model s
equential explanatory
penelitian kuantitatif berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang terukur yang dapat bersifat
deskriptif, komparatif dan asosiatif dan metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memperdalam memperluas, memperlemah dan menggugurkan
data kuantitatif yang diperoleh pada tahap awal. Dari penelitian yang telah dilakukan, data kuantitatif dan hasil
analisisnya memberikan gambaran deskriptif tentang kondisi pelembagaan KPHK di Balai Taman Nasional Gunung Merapi. Untuk membuktikan,
memperdalam memperluas, memperlemah atau menggugurkan hasil analisis kuantitatif deskriptif dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif.
2. Waktu dan Tempat Penelitian