97 tersebut jelas dalam memberikan informasi materi pembelajaran menjahit
macam-macam belahan Dari penilaian kelayakan keseluruhan segi sangat layak dengan
presentase 50. Hasil penghitungan rerata keseluruhan responden diperoleh skor sebesar 202,6. Hal ini menunjukan bahwa penilaian terhadap video
pembelajaran secara keseluruhan telah memenuhi kriteria layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
c. Uji Kelompok Besar
Kelayakan video dilakukan dengan uji coba lapangan skala besar dilakukan oleh 27 peserta didik. Perhitungan kelayakan video pembelajaran
menjahit macam-macam belahan dihitung dari aspek materi pembelajaran, penyajian materi, fungsi dan manfaat, video sebagai media pembelajaran, visual
media, dan audio media Berdasarkan skor masing-masing peserta didik, dan perhitungan kriteria
kelayakan video dari aspek materi pembelajaran diperoleh hasil jumlah peserta didik yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 peserta didik 59,26, peserta
didik yang menjawab setuju sebanyak 10 37,04 peserta didik, dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 peserta didik 3,70. Aspek penyajian materi
pada video pembelajaran diperoleh hasil jumlah peserta didik yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 peserta didik 51,86, peserta didik yang menjawab
setuju sebanyak 12 44,44 peserta didik, dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 peserta didik 3,70. Aspek fungsi dan manfaat video pembelajaran
diperoleh hasil jumlah peserta didik yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 peserta didik 37,04 dan peserta didik yang menjawab setuju sebanyak 10
62,96. Aspek video sebagai media pembelajaran diperoleh hasil jumlah
98 peserta didik yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 peserta didik 48,15,
peserta didik yang menjawab setuju sebanyak 13 48,15 peserta didik, dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 peserta didik 3,70. Aspek video
pembelajaran dari visual media diperoleh hasil jumlah peserta didik yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 peserta didik 51,86, peserta didik yang
menjawab setuju sebanyak 12 44,44 peserta didik, dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 peserta didik 3,70. Aspek audio sebagai media
pembelajaran diperoleh hasil jumlah peserta didik yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 peserta didik 29,63, peserta didik yang menjawab setuju
sebanyak 17 62,96 peserta didik, dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 peserta didik 3,70
Berdasarkan saran yang diberikan peserta didik berupa komentar positif dan negatif. Komentar positif menyatakan bahwa media video menarik, tampilan
gambar dalam video bagus, dan materi dalam video memvisualisasi proses menjahit macam-macam belahan. hal ini sesuai dengan fungsi media yang
diungkapkan Azhar Arsyad yaitu fungsi atensi yaitu dapat menarik perhatian peserta didik sehingga fokus pada isi pembelajaran dan fungsi afektif yaitu
dengan visualisasi peserta didik dapat menangkap informasi yang diberikan. Peserta didik yang berkomentar negatif mengenai tampilan video yang
cepat. Hal ini dikarenakan beberapa proses dalam menjahit diedit menjadi lebih cepat untuk mempersingkat waktu. Peserta didik yang belum memahami proses
menjahit macam-macam belahan dapat memutar ulang video tersebut sesuai dengan karakteristik video yang dapat digunakan secara klasikal dan individual.
Kelayakan video pembelajaran menjahit macam-macam belahan dari aspek keseluruhan diperoleh hasil peserta didik yang menjawab sangat setuju
99 sebanyak 12 orang 44,44, dan kategori setuju sebanyak 15 orang 55,56.
Rata- rata skor dari keseluruhan skor responden adalah 187,8077, apabila dilihat pada tabel kriteria kelayakan video pada uji coba skala besarl, maka skor
tersebut berada pada nilai 188,8 ≥141,6 atau dalam kategori hasil layak. Hal
ini menunjukkan bahwa video menjahit macam-macam belahan secara keseluruhan layak digunakan sebagai media pembelajaran. Aspek materi dalam
video pembelajaran menjahit macam-macam belahan sudah mencakup kompetensi dasar menjahit macam-macam belahan yaitu mendeskripsikan
pengertian, menjelaskan jenis belahan, dan menjahit macam-macam belahan. Aspek penyajian materi menjahit macam-macam sudah memenuhi kriteria
pembelajaran karena disusun menjadi sub-sub sesuai dengan silabus. Dari aspek fungsi dan manfaat video pembelajaran layak sebagai media
pembelajaran, seperti yang diungkapkan Rudi Susilsna dapat membuat konkrit atau memvisualisasi sebuah konsep. Aspek video sebagai media pembelajaran
seperti yang diungkapkan Cheppy Riyana video pembelajaran harus memiliki karakteristik kejalasan pesan, berdiri sendiri, bersahabat, representasi isi,
visualisasi dengan media, menggunakan kualitas resolusi yang tinggi, dapat digunakan secara klasikal atau individual, dan self contained. Dari aspek visual
media video
pembelajaran menjahit
macam-macam belahan
video dikembangkan untuk menarik peserta didik, mempermudah peserta didik
memperoleh informasi, dan visualisasi secara nyata guna melengkapi pengalaman-pengalaman peserta didik. Aspek audio media sesuai yang
diungkapkan Rudi susilana dapat mendorong peserta didik untuk menimbulkan ketertarikan, bersifat ajakan persuasif, dan mengandung informasi.
100
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pengembangan media menghasilkan video pembelajaran menjahit macam- macam belahan pada mata pelajaran dasar teknologi menjahit smester dua.
Video pembelajaran menjahit macam-macam belahan dapat memperjelas tahapan demi tahapan menjahit macam-macam belahan.
Video pembelajaran ini dikemas dalam bentuk MP4 sehingga mudah untuk
diputar. Keunggulan video pembelajaran menjahit macam- macam belahan dapat diputar dalam kelas besar menggunakan PC yang di sambungkan ke
LCD atau media player yang disambungkan ke TV sedangkan untuk belajar mandiri video dapat diputar menggunakan laptop. Video tersebut membentu
peserta didik belajar mandiri menjahit macam-macam belahan dengan mengikuti proses yang dityangkan dalam video. Durasi pemutaran video
adalah 36 menit agar peserta didik tidak merasa bosan dengan penayangan video yang terlalu lama. Pembuatan video pembelajaran menjahit macam-
macam belahan
melalui beberapa
tahap yaitu
: a
Analisis pendefinisiandefine dengan menganalisis kebutuhan. b Desain
perancangandesign yaitu dimulai dari tahapan praproduksi, tahapan produksi
dan tahapan
pasca produksi.
c Implementasi
pengembangandevelop yaitu uji coba produk pada skala kecil dan skala besar. d Evaluasi penyebarluasandisseminate yaitu menilai video secara