30 tempat-tempat lain pada busana. Pemakaian busana disesuaikan dengan
desain. Ernawati, 2008: 124. Belahan yaitu bagian busana yang digunting atau terbuka dan diselesaikan dengan teknik menjahit. Belahan busana dapat
diletakkan pada lipatan kain, tengah muka, tengah belakang, sisi badan dan sisi bawah Dwijanti, 2013: 41-42. Beberapa teori pengertian belahan dapat
disimpulkan bahwa belahan merupakan bagian yang digunting dan diselesaikan dengan cara menjahit bagian tersebut. belahan dapat
diselesaikan dengan kancing atau tutup tarik
b. Fungsi belahan
Belahan memiliki dua fungsi yaitu sebagai dekoratif dan fungsional. Dekoratif merupakan fungsi belahan sebagai hiasan atau pemanis busana.
Belahan sebagai fungsional memudahkan saat membuka dan menutup pakaian Dwijanti, 2013: 50. Belahan pada busana berfungsi untuk
memudahkan membuka dan menutup busana. Disamping itu juga berfungsi untuk hiasan atau variasi pada busana, karena pada belahan nantinya akan
dilengkapi dengan kancing atau penutup belahan Ernawati, 2008: 124. Beberapa teori fungsi belahan dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi belahan
ada dua yaitu fungsi utama untuk mempermudah melepas dan memakai busana. Belahan juga dapat berfungsi sebagai hiasan.
c. Macam-macam belahan
Belahan merupakan bagian untuk mempermudah menggunakan dan melepas paikaian. Macam-macam belahan yaitu Dwijanti, 2013: 42-46:
31 1 Belahan tutup tarik
Belahan tutup tarik merupakan belahan yang digunakan untuk menutup dan membuka belahan yang berfungsi untuk mempermudah memakai dan
melepas pakaian . macam-macam belahan yaitu: a Belahan tutup tarik sama lebar
b Belahan tutup tarik tidak sama lebar c Belahan tutup tarik jepang
a b
c Gambar 1. a Belahan Tutup Tarik Sama Lebar, b Belahan Tutup Tarik
Tidak Sama Lebar, dan c Tutup Tarik Jepang 2 Belahan satu lajur
Belahan ini biasanya digunakan pada pakaian anak dan belahan lengan kemeja. Sesuai dengan sebutannya, belahan ini berbentuk satu lajur. Pada
bagian baik pakaian, bentuk belahan tidak terlihat dengan jelas.
Gambar 2. Belahan Satu Lajur
32 3 Belahan dua lajur
Belahan ini menggunakan dua lajur yang diselesaikan sendiri-sendiri. Belahan dua lajur dibagi menjari dua macam yaitu belahan dua lajur sama bentuk dan
belahan lajur tidak sama bentuk
a b
Gambar 3. a Belahan Sama Bentuk dan b Belahan Tidak Sama BentukManset
Belahan pada busana memiliki berbagai macam. Macam-macam belahan pada busana dapat dijelaskan sebagai berikut Ernawati, 2008: 125-
132: 1 Belahan tutup tarik zipperritsleting.
a Belahan tutup tarik sama lebar digunakan pada belahan yang memakai kampuh sama lebar seperti belahang rok, blus, dan gaun.
b Belahan tutup tarik tidak sama lebar terdapat bagian yang lebih lebar dan menutup bagian tutup tarik
c Belahan tutup tarik Jepangtidak terlihat. Jenis tutup tarik untuk ini adalah tutup tarik yang khusus, yang sering
disebut dalam istilah ritsleting jepang ritsleting hilang alat sepatu mesin yang dipakai adalah sepatu khusus untuk tutup tarik jepang yang
mempunyai dua lekukan terowong gigi ritsleting.
33 a
b c
Gambar 4. a Belahan Tutup Tarik Sama Lebar, b Belahan Tutup Tarik Tidak Sama Lebar, dan c Tutup Tarik Jepang
2 Belahan kumai serong Belahan kumai serong adalah belahan yang memakai kain yang dipotong
serong. Belahan ini biasanya ada di tengah muka busana atau pada lengan.
Gambar 5. Belahan Kumai Serong 3 Belahan satu lajur merupakan belahan yang dilapisi dengan sebuah kain
pada satu lajur.
34 Gambar 6. Belahan satu lajur
4 Belahan dua lajur Belahan dua lajur ini banyak dipakai untuk belahan blus, baju kaos laki-laki,
ujung lengan kemeja. Belahan dua lajur ini juga ada yang sama bentuk dan ada pula yang tidak sama bentuk. Maksudnya adalah belahan dua lajur yang
sama bentuk bagian atas dan bagian bawah dan lebarnya juga sama. Untuk yang tidak sama bentuk, antara bagian atas dan bawah tidak sama lebarnya,
umumnya digunakan untuk ujung lengan kemeja.
a b
Gambar 7. a Belahan Sama Bentuk dan b Belahan Tidak Sama BentukManset
Beberapa teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa macam-macam belahan ada empat macam. Belahan tersebut adalah belahan tutup tarik,
35 belahan kumai serong, belahan satu lajur, dan belahan dua lajur. Belahan
tutup tarik terbagi menjadi belahan tutup tarik sama bentuk, belahan tutup tarik tidak sama bentuk, dan belahan tutup tarik jepang. Belahan satu lajur
terbagi menjadi belahan satu lajur sama bentuk dan belahan satu lajur dengan kumai serong. Belahan dua lajur terbagi menjadi belahan dua lajur
sama bentuk dan belahan dua lajur tidak sama bentuk
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Penelitian Gina Eka Putri 2014 yang berjudul Pengembangan Media Video Mata Pelajaran Ketrampilan Menyulam Untuk Siswa Tunagrahita ringan
Kelas X di SMA Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta menunjukkan bahwa video pembelajaran ini layak. Pada uji coba skala besar menunjukkan bahwa skor
keseluruhan responden adalah119 dalam interval 100 ≤ S ≤ 129 dengan
presentase kelayakan media video sebesar 74,37 Penelitian Sylvia Septiani 2013 yang berjudul Pengembangan Video
Pembelajaran Proses Pembuatan Batik Jumputan Mata Pelajaran Muatan Lokal Membuat Batik Keas XI Busana Butik SMK Negeri 1 Pengasih Kulon Progo
menunjukkan bahwa video pembelajaran tersebut layak untuk digunakan. Presentase kelayakan video proses pembuatan batik jumputan mata pelajaran
muatan lokal membuat batik Keas XI Busana Butik SMK Negeri 1 Pengasih Kulon Progo sebesar 75.
Penelitian Gina Eka Putri dan Sylvia Septiani memiliki kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang penulis kembangkan. Persamaan tersebut
dapat terlihat
dari tumuan
penelitian, metode
penelitian, metode