11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Kultur Sekolah
a. Pengertian Kultur
Brown mengemukakan kata budaya culture secara umum merujuk pada sebuah kumpulan, nilai, sikap, kepercayaan, dan norma-
norma yang diyakini baik implisit maupun eksplisit Farida Hanum, 2013: 194. Kebudayaan juga didefinisikan sebagai keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar
Koentjaraningrat, 2009:72. Pendapat lain dikemukakan oleh E.B Taylor 1871 mendefinisikan kebudayaan adalah keseluruhan yang
kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat, dan berbagai kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai
anggota masyarakat Poerwanto 2006: 52. Clifford Geertz mengemukakan konsep kebudayaan kepada
nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman masyarakat untuk bertindak dalam menghadapi berbagai permasalahan hidupnya, sehingga pada
akhirnya konsep budaya lebih merupakan sebagai pedoman penilaian terhadap gejala-gejala yang dipahami oleh si pelaku kebudayaan
tersebut. Makna berisi penilaian-penilaian pelaku yang ada dalam kebudayaan tersebut. Dalam kebudayaan, makna tidak bersifat
12
individual tetapi publik, ketika sistem makna kemudian menjadi milik kolektif dari suatu kelompok.
https:etnobudaya.net20080401konsep-kebudayaan-menurut- geertz
diambil pada 5 November 2016 pada pukul 21.08 Deal and Peterson Farida Hanum, 2013: 194 menyatakan
konsep kultur sendiri memiliki sejarah yang panjang dalam mengeksplorasi
perilaku-perilaku manusia
dalam kelompok-
kelompoknya. Kultur merupakan pandangan hidup yang dipercayai dan diakui bersama oleh suatu kelompok sehingga dapat meregenerasi yang
mencakup pola berfikir, perilaku, sikap dan nilai yang diwujudkan dalam bentuk fisik maupun abstrak tidak dapat diamati.
Kultur juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup way of life berupa nilai-nilai, kebiasaan, norma, hasil karya, pengalaman, dan
tradisi yang mengakar dalam suatu masyarakat dan akan berpengaruh terhadap sikap perilaku seseorang di dalam lingkungan tersebut Aan
Komariah, dkk, 2006: 98. Pendapat lain dikemukakan oleh Kroeber and Kluckhohn mengutarakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
pola-pola tingkah laku dan pola-pola bertingkah laku baik eksplisit maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol dan
akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok- kelompok manusia, perwujudannya dalam benda-benda materi
Poerwanto 2006: 53.
13
Diana Febriana 2008: 13 menyatakan bahwa kultur sebagai pandangan hidup yang diakui dan diyakini bersama oleh suatu
kelompok masyarakat, yang mencakup cara berfikir, pola teladan pengetahuan, perilaku, keyakinan, ideologi, norma, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, mitos, sikap, kebiasaan, nilai yang tercermin dapat berwujud fisik atau abstrak, serta cara hidup untuk
melakukan penyesuaian dengan lingkungan dan juga sekaligus cara memandang persoalan dan memecahkannya.
J.J Honigmann 1959 dalam bukunya yang berjudul The World of Man tiga gejala kebudayaan yang dapat ditemui adalah. Pertama ide-
ide hal yang kita ketahui melalui adat. Kedua dalam bentuk aktivitas, sistem sosial, dan mengenai masyarakat itu sendiri. Sistem sosial yang
dapat dikenali adalah aktivitas-aktivitas interaksi manusia, saling berhubungan, dan pola pergaulan dari waktu ke waktu. Ketiga adalah
Artefak, Artefak merupakan totalitas dari hasil fisik yang berupa perbuatan, karya yang bersifat konkret berupa benda-benda atau hal-hal
yang dapat diraba, difoto, dan dilihat. Eko Meinarno, dkk, 2011: 94. Jadi budaya adalah nilai-nilai, keyakinan atau ciri khas dalam
suatu lembaga yang dibentuk oleh lingkungan tersebut dan dipegang bersama warga di lembaga itu agar semua warga di lembaga itu dapat
memahami dan juga dapat memecahkan permasalahan yang terjadi pada lembaga tersebut.
14
b. Pengertian Kultur Sekolah