Bagi Dinas Pendidikan Bagi Sekolah Bagi Guru Bagi Orangtua

141 Gagasan dari warga sekolah mengenai kultur sekolah di SMP Negeri 3 Yogyakarta adalah sekolah di kawasan wisata dekat dengan hotel yang berada di jantung kota, kurang mendukung untuk dunia pendidikan serta kekhawatiran yang terhadap orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 3 Yogyakarta. Siswa yang memiliki kartu KMS adalah siswa yang cenderung bermasalah dan kurangnya motivasi belajar karena kurang mendapatkan perhatian dari orang tua yang sibuk mencari uang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran terkait dengan kultur sekolah di SMP Negeri 3 Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Pendidikan

a. Memberikan sosialisasi kepada setiap sekolah mengenai kultur sekolah agar semua sekolah dapat memahami apa itu kultur sekolah.

2. Bagi Sekolah

a. Memahami kultur sekolah yang berkembang di SMP Negeri 3 Yogyakarta. b. Memberikan pengawasan yang ekstra terhadap peserta didik terutama yang memiliki motivasi belajar yang rendah. c. Memberikan ketegasan terhadap guru dan juga siswa agar tidak adanya jam kosong di sekolah. d. Memberikan sanksi yang membuat peserta didik jera melakukan kesalahan. 142

3. Bagi Guru

a. Memperluas pengetahuan terkait kultur sekolah agar lebih paham apa itu kultur sekolah dan memahami kultur yang berkembang. b. Menjadi orang tua dalam peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah, namun masih dalam batas wajar.

4. Bagi Orangtua

Memberikan dukungan serta perhatian kepada peserta didik agar termotivasi untuk belajar lebih rajin terutama untuk wali murid yang pemegang Kartu Menuju Sejahtera. 145 DAFTAR PUSTAKA Aan Komariah Cepi Triana. 2006. Vivionary Ladership: Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. A.L. Hartani.2011. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: LasBang PRESSindo. Ariefa Efianingrum. 2013. Kultur Sekolah. Jurnal Pemikiran Sosiologi Fisipol Vol.2 No. 1, Mei 2013. Universitas Gadjah Mada. Deal Terrence, D.Paterson, Kent, D. 2009. Shaping School Culture. Edisi kedua. United State of America: PB Printing. Depdiknas. 2003. Pedoman Pengembangan Kultur Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Menengah Umum Depdiknas. 2004. Pedoman Membangun Kultur Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Menegah Umum. Diana Febriana. 2008. Kultur Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta dan Madrasah Aliyah Negeri II Yogyakarta. Tesis Magister. Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta. Djemari Mardapi. 2003. Pengembangan Kultur Sekolah. Kumpulan Makalah Seminar Pengembangan Kultur Sekolah. Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta. Dwi Siswoyo. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Eko Meinarno,dkk. 2011. Manusia dalam Kebudayan dan Masyarakat. Jakarta: Salemba Humanitika Farida Hanum. 2008. Studi Tentang Kultur Sekolah pada Sekolah Nasional Berstandar Internasional dan Sekolah Bermutu Kurang di Kota Yogyakarta. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Farida Hanum. 2011. Pengembangan Kultur Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Fifi Rosaliana. 2015. Kultur Sekolah di SMA Gadjah Mada. Tugas Akhir Skripsi, Tidak diterbitbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta. Hari Poerwanto. 2006. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim Bafadal. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara. Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta 146 Lasa.H.S. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Mohammad Ali. 2013. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nuryadin Eko Raharjo. 2011. Model Pengembanngan Kultur Kewirausahaan di Sekolah Menegah Kejuruan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Universitas Negeri Yogyakarta. Onny S Prijiono dan A. M. W. Pranarka 1996. Pemberdayaan Konsep , Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Center for Strategic and Intenasional Studies CSIS. Ritzer George. 2012. Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Postmodern Alih bahasa: Saut Pasaribu, R.H Widada, Eka Adinugraha. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukardi. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 19. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 16 Bandung: Alfabeta. UU No. 20 Tahun 2003 pasal 5 ayat 1. Sistem Pendidikan Nasional. Referensi dari internet : http:galuhintancendani.blogspot.co.id201205meningkatkan-kultur-sekolah- dalam-upaya.html diunduh 31 Januari 2016 pukul12.00. http:heru-herulec.blogspot.co.id201103peranan-kultur-sekolah-terhadap- kinerja.html diunduh pada 31 Januari 12.20 . https:tifiacerdikia.wordpress.comlecturelecture6pendidikanmembangun- kultur-sekolah-berbasis-kepemimpinan diakses pada 20 Februari pukul 12.32. https:etnobudaya.net20080401konsep-kebudayaan-menurut-geertz diambil pada 5 November 2016 pada pukul 21.08 145 LAMPIRAN 146 Lampiran 1 : Catatan Lapangan CATATAN LAPANGAN Rabu, 2 Maret 2016 Melakukan Observasi di SMP Negeri 3 Yogyakarta untuk mengamati keadaan sekolah mulai dari bangunan sampai interaksi warga sekolah, dan meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan penelitian Tugas Akhir Skripsi tentang Kultur Sekolah. Selasa, 17 Mei 2016 Mahasiwa menyerahkan surat kepada pihak sekolah, dan berbicara kepada pihak sekolah kapan bisa melakukan penelitian di SMP Negeri 3 Yogyakarta. Rabu, 29 Mei 2016 Peneliti melakukan wawancara dengan guru BK sekitar pukul 10.00 dilakukan di ruang Bimbingan Konseling pada saat melakukan penelitian, pada jam pulang sekolah, terlihat siswa yang dimarahin oleh guru karena menggunakan kaos, karena masih ada di dalam lingkungan sekolah. Jum’at 31 Mei 2016 Peneliti melakukan pengamatan artifak sekolah yaitu semua ruangan di SMP Negeri 3 Yogyakarta, gambar, slogan, sarana dan prasarana. Terlihat beberapa sarana yang harus diganti. Senin, 13 Juni 2016 Peneliti meelakukan wawancara dengan wakil kepala sekolah, dan menjabat sebagai guru di SMP Negeri 3 Yogyakarta sekitar pukul 11.00, sekaligus mengamati ruang-ruang di SMP Negeri 3 Yogyakarta. Sabtu, 18 Juni 2016 Peneliti melakukan wawancara dengan Kepaala Sekolah sekitar pukul 09.00 di ruang kepala sekolah, dan meminta izin kepala sekolah untuk mengamati PPDB padaa tahun ini,saat itu sedang dilakukan pendaftaran untuk siswa yang keluarganya memiliki KMS Kartu Menuju Sejahtera.Setelah itu peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa yang berada di sekolah, pada waktu itu ada 5 147 orang siswa yang berada di dalam kelas dan juga melakukan wawancara siswa yang ada di lapangan. Senin , 27 Juni 2016 Peneliti melakukan penelitian PPDB Penerimaan Peserta Didik Baru pada hari pertama. NEM siswa tertinggi 25,70 NEM terendah 21,80. Selasa, 28 Juni 2016 Peneliti melakukan penelitian PPDB Penerimaan Peserta Didik Baru pada hari kedua. NEM siswa tertinggi 27,00 NEM terendah 23,40. Rabu, 29 Juni 2016 Peneliti melakukan penelitian PPDB Penerimaan Peserta Didik Baru pada hari ketigaterakhir. Banyak sekali yang mendaftar, namuan banyak juga walimurid yang mencabut berkasnya karena tidak diterima di SMP Negeri 3 Yogyakarta. NEM siswa tertinggi 27,85 NEM terendah 24,70 Rabu, 20 Juli 2016 Peneliti kembali ke Sekolah untuk mengamati sekolah dari pagi hingga pulang sekolah untuk melakukan pengamatan kegiatan, sewaktu jam istirahat, peneliti melihat 6 orang siswa sedang mengobrol santai di kelas lalu peneliti meminta waktu untuk melakukan wawancara. Jum’at, 22 Juli 2016 Peneliti kembali ke sekolah untuk melakukan wawancara engan Guru mata Pelajaran yang merangkap menjadi Petugas Perpustakaan, karena peneliti telah melakukan janjian sebelumnya. Sabtu, 23 Juli 2016 Peneliti melakukan penelitian, namun disini peneliti melakukan penelitian tersamar di Kampung sebelah SMP Negeri 3 Yogyakarta, terlihat di Kampung Pajeksan ada warga yang rambutnta disemir, tubuhnya bertato, namun beberapa warga juga sadar akan pentingnya pendidikan, beberapa warga pemegang KMS adalah siswa di SMP Negeri 3 Yogyakarta. Beberapa siswa terlihat nongkrong di depan sekolah saat jam pelajaran usaipulang sekolah. 148 Rabu, 17 Agustus 2016 Kembali ke lapangan untuk melakukan pengamatan upacara 17 Agustus hari Kemerdekaan RI. 149 Lampiran 2 : Gambar Lampiran Gambar 28. Kegiatan Tadarus. Gambar 29. Kegiatan Doa Non Muslim. Gambar 30. Siswa yang bermain. Gambar 31. Siswa Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. 150 Gambar 32. Siswa duduk di luar Gambar 33. Seragam siswa Gambar 34. Rutinitas pagi hari Gambar 35. Interaksi siswa 151 Gambar 36. Tenaga outsorcing Gambar 37. Sampah di kelas. yang sedang membersihkan sudut ruangan. Gambar 38. sudut depan sekolah 152 Lampiran 3 : Pedoman Observasi Pedoman Observasi A. Artifak 1. Fisik a. Sekolah b. Ruang kelas c. Tata ruang d. Slogan e. Logo 2. Non-fisik a. Interaksi antar warga sekolah b. Perilaku siswa dan guru c. Kesopanan d. Cara berpakaian

B. Lingkungan