Meningkatkan kualitas dan kemampuan aspek psikis

19 c. Latihan teknik: meningkatkan speed of decision d. Latihan psikis: meningkatkan maturasi emosi.

3. Sistem Energi

Ada dua sistem energi yang diperlukan dalam setiap aktivitas latihan yang dilakukan oleh seorang atlet, yaitu sistem energi aerobik dan sistem energi anaerobik. Perbedaan kedua sistem energi tersebut adalah pada penggunaan bantuan dari oksigen O 2 selama proses pemenuhan kebutuhan energi berlangsung Sukadiyanto, 2011: 36. Menurut Catherin Sellers diunduh di www.asc.com . pada tanggal 12 Juni 2014, energi standar semua gerak manusia adalah pelepasan energi dari ATP Adenosin trifosfat. Oleh karena itu, semua komponen terkait dengan resynthesis atau penambahan ATP atau penghapusan danatau penyebaran dari produk limbah yang berhubungan dengan menjaga persediaan ATP. Sistem energi anaerobik, selama proses pemenuhan kebutuhan energi menggunakan energi yang tersimpan di dalam otot. Sedangkan sistem energi aerobik dalam proses pemenuhan kebutuhan energi harus menggunakan bantuan oksigen O 2 yang diperoleh melalui sistem pernapasan. Atlet yang terlatih biasanya memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sistem yang diperlukan untuk mengisi ATP yang sedang digunakan. Tiga komponen utama: ATPCP, LA dan oksigen memiliki kemampuan untuk mendukung berbagai kegiatan dalam berbagai intensitas dan durasi latihan. Semua atlet memiliki kemampuan untuk menghasilkan tenaga kerja dan intensitas yang melebihi kemampuannya untuk meresintesis ATP Sellars, diunduh di www.asc.com . 12062014. 20

a. Sistem energi anaerobik

Sistem energi anaerobik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a sistem energi anaerobik alaktik dan b sistem energi anaerobik laktik. Sistem energi anaerobik alaktik disediakan oleh sistem ATP- PC sedangkan sistem energi anaerobik laktik disediakan oleh sistem asam laktat Bompa, 1994: 22. Proses pemenuhan kedua jenis sistem energi tersebut tidak memerlukan bantuan oksigen O 2 . Semua energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh berasal dari ATP, yang hanya menopang kerja kira-kira 6 enam detik bila tidak ada sistem energi yang lain Soekarman, 1991: 29. Menurut Shepard 1978: 9-15 sistem energi anaerobik alaktik biasanya habis diawal kinerja dalam waktu 10 detik. Kerja otot dapat berlangsung lebih lama apabila sistem energi ATP dapat ditopang dengan sistem energi yang lain, yaitu Phospho Creatin PC yang tersimpan di dalam sel otot. Digunakannya sumber bantuan energi Phospho Creatin PC dapat menambah kemampuan kerja otot hingga mencapai kira-kira 10 sepuluh detik Nossek, 1982 dalam Awan Hariono, 2006: 28. Namun, apabila kerja otot harus berlangsung lebih lama, maka kebutuhan energi yang diperlukan akan dipenuhi oleh sistem glikolisis anaerobik atau asam laktat. Sistem glikolisis anaerobik mampu memeperpanjang kerja otot selama kira-kira 120 detik McArdle, dkk. 1986: 348. Jumlah