Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja

Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya stres kerja. Pegawai yang memiliki usia yang lebih tua akan memiliki pengalaman yang dimiliki pegawai yang berusia lebih muda.

3. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan masa kerja subjek, maka dapat digambarkan penyebaran subjek sebagai berikut. Tabel 11. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah N Persentase 10 tahun 33 35,5 10 – 19 tahun 13 14 20 – 29 tahun 37 39,8 30 tahun 10 10,7 Total 93 100 Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2009 mengenai gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan, maka pemberian penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS yang telah bekerja terus menerus sekurang-kurangnya 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun dalam bentuk tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dianugerahkan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan tugasnya telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, dan kedisiplinan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Karya, maka PNS yang telah bekerja kurang dari 10 tahun belum berhak menerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya. Bentuk tanda kehormatan Satya Lencana Karya dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. PNS yang telah bekerja selama 10 – 19 tahun diberi penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun perunggu. 2. PNS yang telah bekerja selama 20 – 29 tahun diberi penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun perak. 3. PNS yang sudah bekerja selama lebih dari 30 tahun akan diberi penghargaan Satya Lencana Karya Satya 30 tahun emas. Berdasarkan tabel dapat dikatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil PNS di Kanwil Kementrian Agama sudah bekerja selama 20-29 tahun 39,8. Masa kerja yang lebih lama erat kaitannya dengan pengalaman dan pemahaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman pegawai terhadap budaya organisasi sudah baik.

B. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Uji Asumsi

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Sebelum melakukan uji analisis regresi, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linieritas. Universitas Sumatera Utara a Uji Normalitas Hasil uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebar secara normal dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 12. Normalitas Sebaran Variabel Stres Kerja dan Budaya Organisasi Variabel Z p Keterangan Stres Kerja 1,079 0,195 Normal Budaya organisasi 1,021 0,248 Normal Kaidah normal yang digunakan adalah jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal Hadi, 2000. Hasil uji normalitas terhadap variabel stres kerja diperoleh nilai Z = 1,079 dan p = 0,195. Hasil menunjukkan bahwa nilai p 0,195 0,05 maka data dari variabel stres kerja terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas terhadap variabel budaya organisasi diperoleh nilai Z = 1,021 dan p = 0,248. Hasil menunjukkan bahwa nilai p 0,248 0,05 maka data dari variabel budaya organisasi terdistribusi secara normal. Selain dengan uji statistik, uji normalitas dapat juga diketahui dengan analisis grafik yaitu P-P plot. Hasil analisis grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Grafik Normalitas Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa data terdistribusi secara normal, karena kebanyakan titik-titik tersebut berada cukup dekat dengan garis bahkan ada yang menempel pada garis. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini mengikuti distribusi normal. b Uji Linieritas Hasil uji linieritas untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antar kedua variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Hasil Pengujian Linieritas Variabel F P Keterangan Stres KerjaBudaya Organisasi 40,217 0,000 Linier Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa kedua variable yaitu variabel stres kerja dan variabel budaya organisasi memiliki hubungan linier. Uji linieritas dapat diketahui dengan hasil analisis statistik yaitu dengan metode statistik uji F. Menurut Hadi 2000 untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier, sebaliknya jika p 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier. Hasil uji linieritas pada variabel stres kerja dan budaya organisasi diperoleh nilai F=40,217 dan nilai p=0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p0,0000,05 maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier. Selain menggunakan uji statistik, uji linieritas juga dapat dilihat melalui diagram tebar berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Grafik Linieritas Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa hubungan kedua variabel dapat dikatakan linier karena titik-titik tersebut mengikuti garis linier. Titik yang yang ada di grafik tersebut juga memiliki jarak yang cukup dekat dengan garis. Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa variabel budaya organisasi dan variabel stres kerja berkorelasi negatif, yang berarti semakin tinggi skor budaya organisasi maka skor stres kerja akan semakin rendah. Universitas Sumatera Utara

2. Hasil Utama Penelitian a Hasil Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perubahan Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara

7 131 100

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Organizational Citzenship ehavior Pada Pegawai Negeri Sipil Di BPOM Medan

1 90 118

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Bank Indonesia Kanwil Sumut Aceh

2 52 78

Pengaruh Budaya Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi pada Dinas Kesehatan Dati II Kabupaten Asahan)

12 164 143

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 1 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 2 13

BAB II LANDASAN TEORI A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja - Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

0 2 14

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

0 0 11

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

0 0 12

IMPLEMENTASI PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 1 15