Analisis Antena Mikrostrip Patch Segiempat Aperture Coupled dengan Analisis Kesalahan Umum

Gambar 4.32 Perbandingan Grafik Return Loss antara Hasil Simulasi dan Pengukuran Antena Mikrostrip Patch Segiempat Apeture Coupled Konvensional Dari Gambar 4.31 dan 4.32 dapat dilihat bahwa terdapat pergeseran bandwidth dan frekuensi kerja antara hasil simulasi dan hasil pengukuran. bandwidth pada VSWR ≤ 2 hasil simulasi adalah 2,4429 - 2,359 GHz 83,9 MHz. Sedangkan impedance bandwidth pada VSWR ≤ 2 hasil pengukuran adalah 2,442 - 2,329 GHz 113 MHz. Frekuensi tengah pada simulasi adalah 2,4 GHz dengan nilai return loss dan VSWR minimum masing-masing adalah -23,36 dB dan 1,146. Sedangkan frekuensi tengah hasil pengukuran adalah 2,386 GHz dengan return loss dan VSWR minimum masing-masing adalah -35,60 dB dan 1,04. Dari perbedaan frekuensi tengah ini dapat dihitung kesalahan galat relatifnya sebagai berikut: frek. tengah hasil pengukuran - frek. tengah hasil simulasi galat = 100 frek. tengah hasil simulasi 2, 386 2, 4 100 0, 58 2, 4 × − = × =

4.3.3 Analisis Antena Mikrostrip Patch Segiempat Aperture Coupled dengan

Gap Udara Gambar 4.33 dan Gambar 4.34 masing-masing menunjukkan grafik VSWR dan return loss dari hasil simulasi dan hasil pengukuran antena mikrostrip patch segiempat aperture coupled dengan gap udara. -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.6 M a g n it u d e d B Frekuensi GHz Return Loss Pengukuran Simulasi Universitas Sumatera Utara Gambar 4.33 Perbandingan Grafik VSWR antara Hasil Simulasi dan Pengukuran Antena Mikrostrip Patch Segiempat Aperture Coupled dengan Gap Udara Gambar 4.34 Perbandingan Grafik Return Loss antara Hasil Simulasi dan Pengukuran Antena Mikrostrip Patch Segiempat Aperture Coupled dengan Gap Udara Dari Gambar 4.33 dan 4.34 dapat dilihat bahwa terdapat pergeseran bandwidth dan frekuensi kerja antena hasil simulasi dan hasil pengukuran. bandwidth pada VSWR ≤ 2 hasil simulasi adalah 2,5598 - 2,2453 GHz 314,5 MHz. Sedangkan bandwidth pada VSWR ≤ 2 hasil pengukuran adalah 2,585 - 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.6 VSW R Frekuensi GHz VSWR Pengukuran Simulasi -43 -38 -33 -28 -23 -18 -13 -8 -3 2 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.6 M a g n it u d e d B Frekuensi GHz Return Loss Pengukuran Simulasi Universitas Sumatera Utara 2,142 GHz 443 MHz. Frekuensi tengah pada simulasi adalah 2,4 GHz dengan nilai return loss dan VSWR minimum masing-masing adalah -40,21 dB dan 1,02. Sedangkan frekuensi tengah hasil pengukuran adalah 2,419 GHz dengan return loss dan VSWR minimum masing-masing adalah -42,65 dB dan 1,02. Dari perbedaan frekuensi tengah ini dapat dihitung kesalahan galat relatifnya sebagai berikut: frek. tengah hasil pengukuran - frek. tengah hasil simulasi galat = 100 frek. tengah hasil simulasi 2, 419 2, 4 100 0, 79 2, 4 × − = × =

4.3.4 Analisis Kesalahan Umum

Secara garis besar ada beberapa penyebab yang menyebabkan hasil pengukuran parameter antena tidak akurat. Penyebab-penyebab itu antara lain : 1. Perancangan dengan Simulator AWR tidak memperhitungkan tebal tembaga dari substrat yang dipakai, tetapi kenyataannya tembaga pada substrat memiliki ketebalan walaupun kecil 2. Bahan substrat memiliki nilai toleransi konstanta dielektrik substrat yaitu sekitar 4, 4 0,02 = ± r ε . 3. Simulasi tidak memperhitungkan tingkat temperatur dan kelembapan udara, tetapi pada saat pengukuran temperatur dan tingkat kelembapan berpengaruh pada propagasi gelombang dan resistansi udara. 4. Proses penyolderan konektor SMA dengan saluran pencatu mikrostrip yang kurang baik 5. Adanya pengaruh frekuensi-frekuensi dan benda-benda yang ada di sekitar pengukuran antena yang dapat menyebabkan interferensi dan refleksi gelombang yang dipancarkan antena. 6. Adanya rugi-rugi pada kabel penghubung, port SMA, tembagakonduktor pada substrat, dan konektor pada network analyzer. Universitas Sumatera Utara

4.4 ANALISIS CAPAIAN SPESIFIKASI ANTENA