ANTENA MIKROSTRIP KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANTENA MIKROSTRIP

Konsep tentang antena mikrostrip pertama sekali diusulkan oleh Deschamps pada tahun 1953, dan mendapatkan hak patennya pada tahun 1955 atas nama Gutton dan Baissinot. Perkembangan yang pesat terhadap antena mikrostrip ini baru terjadi 20 tahun setelahnya yaitu sekitar tahun 1970an. Hal ini disebabkan adanya dukungan berupa ketersediaan bahan substrate yang baik dengan loss tangent yang kecil, kondisi parameter thermal dan mekanik yang menarik, adanya peningkatan di dalam teknik pencetakannya, dan bertambahnya teori tentang model-model antena mikrostrip Garg et al, 2001. Antena mikrostrip merupakan sebuah antena yang tersusun atas 4 elemen yaitu: elemen peradiasi patch, elemen substrat substrate elemen saluran pencatu feed line dan elemen pentanahan ground plane, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1 Rambe, 2012. Patch Substrate Ground plane Feed line Gambar 2.1 Konfigurasi dasar antena mikrostrip Elemen peradiasi patch merupakan sebuah lempengan bahan konduktor tipis yang berfungsi untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik ke udara. Universitas Sumatera Utara Bentuk patch sangat bervariasi sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Bentuk- bentuk yang umum dan sederhana dari patch sepertti segiempat, segitiga, strip dipole dan lingkaran dapat dilihat pada Gambar 2.2 Balanis, 2005. Gambar 2.2 Representatif Bentuk-Bentuk patch Elemen substrat substrate merupakan bahan dielektrik yang memisahkan antara patch dan bidang pentanahan ground plane. Elemen ini memiliki jenis yang bervariasi yang dapat digolongkan berdasarkan nilai konstanta dielektrik ε r Tabel 2.1 Konstanta Bahan Dielektrik dan loss tangent. Tabel 2.1 memperlihatkan nilai konstanta dielektrik dan loss tangent dari beberapa jenis bahan dielektrik Garg et al, 2001. Jenis Bahan material Konstanta Dielektrik Loss Tangent Udara 1 Foam 1,07 0,0009 Epoxy FR 4 4,4 0,01 RTDuroid 5880 2,2 0,0009 Polysterene-quartz 2,6 0,0005 Teflon-ceramic 2,3 0,001 Polyolefin-ceramic 3 – 10 0,001 Polyester-ceramic 6 0,017 Silicon 3 – 25 0,0005 Elemen saluran pencatu merupakan saluran yang menghubungkan patch dengan perangkat sistem pengirim atau penerima radio. Girish Kumar dan K.P. Universitas Sumatera Utara Ray 2003 membagi ke dalam 2 dua teknik pencatuan yang dikenal yaitu pencatuan langsung excited directly dan pencatuan tidak langsung excited indirectly. Teknik pencatuan langsung yang umum digunakan adalah microstrip- line feed dan coaxial-line feed. Sedangkan teknik pencatuan tidak langsang antara lain electromagnetically coupled, aperture coupled, dan coplanar waveguide Rambe, 2012. Elemen pentanahan ground plane merupakan pembumian bagi sistem antena mikrostrip. Elemen pentanahan ini umumnya memiliki jenis bahan yang sama dengan elemen peradiasi. Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut James dan Hall, 1989, Garg et al, 2001, 1. Kelebihan, diantaranya : a Low-profile dan ringan. b Low-fabrication : fabrikasi mudah dan murah, dan diproduksi dengan menggunakan teknik printed-circuit. c Bisa menghasilkan polarisasi sirkular maupun linier. d Bisa dibuat compact sehingga cocok untuk sistem komunikasi bergerak. e Bisa beropersai pada single, dual, ataupun multiband. 2. Kekurangan, diantaranya : a Bandwidth yang sempit. b Gain yang rendah. c Struktur pencatuan yang kompleks untuk jenis array. Berbagai aplikasi komunikasi radio tidak luput dari penggunaan antena ini, seperti perangkat CPE Costumer Premises Equipment pada komunikasi bergerak, WLAN, WiMAX, RFID, sistem MIMO dan ultra wideband UWB Rambe, 2012. Peralatan komunikasi bergerak seperti handphone dan notebook sangatlah membutuhkan antena yang compact dan dapat diintegrasikan dengan komponen lainnya. Sebuah rancangan antena mikrostrip yang dapat diaplikasikan pada sebuah handphone untuk sistem GSM 900MHz, DCS 1710-1880 MHz, Universitas Sumatera Utara PCS 1850-1990 MHz, dan UMTS 1920-2170 MHz ditunjukkan pada Gambar 2.3 Park, G. et al, 2008. Rancangan antena mikrostrip tersebut mampu bekerja pada 4 band frekuensi sekaligus multi band. Gambar 2.3 Rancangan Antena Mikrostrip pada Handphone Sebuah rancangan antena mikrostrip pada sebuah notebook diperlihatkan pada Gambar 2.4 Huang, W. dan Kishk, A. A., 2008. Antena mikrostrip yang berbentuk L ini mampu bekerja untuk sistem Wireless Local Area Network WLAN pada frekuensi 2,4 GHz. Gambar 2.4 Rancangan Antena Mikrostrip pada notebook Sebuah aplikasi antena mikrostrip pada tag RFID Radio Frequency Identification dapat dilihat pada Gambar 2.5 Young, L. et al, 2008. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Aplikasi Antena Mikrostrip pada Sistem RFID Sebuah rancangan antena mikrostrip yang dapat bekerja pada 3 frekuensi WiMAX yaitu 2,3 GHz, 3,3 GHz dan 5,8 GHz diperlihatkan pada Gambar 2.6 Zulkifli, F. Y. et al, 2008. Gamabr 2.6 Antena Mikrostrip untuk Aplikasi WiMAX 2,3 GHz, 3,3 GHz dan 5,8 GHz Gambar 2.7 memperlihatkan sebuah rancangan antena mikrostrip yang dapat bekerja pada sistem UWB ultra wideband dengan rentang frekuensi 2 – 6 GHz Lin, S.Y. et al, 2008. Antena ini bekerja dengan sistem MIMO 4 kanal. Gambar 2.7 Antena Mikrostrip MIMO 4-Kanal untuk Sistem UWB 2 – 6 GHz Universitas Sumatera Utara Dari beberapa rancangan antena mikrostrip tersebut dapat dilihat bahwa antena mikrostrip memiliki keunikan yang cukup luas. Berbagai modifikasi baik pada patch, saluran pencatu, substrate dan ground plane dapat dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi antena yang diinginkan.

2.2 PARAMETER KINERJA ANTENA MIKROSTRIP