digunakan adalah 2 yaitu pada saat | Γ| bernilai 13 atau pada saat Z
L
= 2 Z .
Volakis, 2007.
2.2.4 Return Loss
Return loss merupakan koefisien refleksi dalam bentuk logaritmik yang menunjukkan daya yang hilang karena beban dan saluran transmisi tidak
matching. Return loss dapat terjadi akibat adanya diskontinuitas diantara impedansi saluran transmisi dengan impedansi masukan beban. Sehingga tidak
semua daya dapat diradiasikan dan terdapat daya yang dipantulkan balik. Return loss dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
10
20 log | | return loss
= − Γ
dB 2.4
Atau
10
1 20 log
1 VSWR
return loss VSWR
+ = −
−
dB 2.5
Apabila nilai VSWR 2, maka dengan menggunakan persamaan di atas akan didapatkan nilai return lossnya lebih kecil dari – 9,54 dB.
2.2.5 Bandwidth
Bandwidth didefenisikan sebagai rentang frekuensi kerja dari suatu antena. Nilai bandwidth dapat diketahui apabila nilai frekuensi bawah dan frekuensi atas
sudah diketahui. Frekuensi bawah f
b
adalah nilai frekuensi awal dari frekuensi kerja antena, sedangkan frekuensi atas f
a
merupakan nilai frekuensi akhir dari frekuensi kerja antena. Bandwidth secara umum dapat dinyatakan sebagai
Volakis, 2007 :
a b
bandwidth f
f = −
Hz 2.6
Frekuensi tengah f dari sebuah bandwidth dapat dinyatakan sebagai
Volakis, 2007 :
Universitas Sumatera Utara
2
a b
f f
f −
=
Hz 2.7
Bandwidth dapat juga dinyatakan dalam bentuk persentase yang dirumuskan sebagai berikut Volakis, 2007 :
100
a b
f f
bandwidth f
− =
× 2.8
dengan: f
a
f = frekuensi atas dalam band Hz
b
f = frekuensi bawah dalam band Hz
Gambar 2.8 mengilustrasikan sebuah bandwidth yang diperoleh berdasarkan grafik VSWR versus frekuensi dari nilai standar VSWR yaitu
≤ 2. = frekuensi tengah dalam band Hz,
Gambar 2.8 Rentang frekuensi yang menjadi bandwidth
2.2.6 Pola Radiasi
Pola radiasi radiation pattern adalah fungsi matematika atau representasi grafik dari sifat radiasi antena sebagai fungsi ruang. Sifat radiasi tersebut meliputi
kerapatan flux, intensitas radiasi, kuat medan, atau polarisasi. Biasanya sifat dari radiasi yang sangat dipentingkan adalah persebaran secara tiga dimensi atau dua
dimensi dari energi yang diradiasikan antena. Contoh gambaran dari pola radiasi antena secara tiga dimensi dan dua dimensi dapat dilihat dari Gambar 2.9
Balanis, 2005.
Universitas Sumatera Utara
a Tampilan tiga dimensi b Tampilan dua dimensi
Gambar 2.9 Pola radiasi antena
Sebuah pola radiasi memiliki beberapa bagian yaitu main lobe berkas pancaran utama, side lobe berkas pancaran pada sisi-sisi dan back lobe berkas
pancaran ke arah belakang. Besar arah pancaran radiasi maksimum dari sebuah antena dinyatakan sebagai HPBW half power beamwidth yaitu sudut di antara
titik setengah daya atau – 3dB dari main lobe Balanis, 2005.
2.2.7 Gain