2.34 2.35
Dimana Y
os
merupakan admitansi karakteristik stub dan L
a
adalah panjang slot aperture. Z
adalah impedansi karakteristik saluran pencatu.
2.6 SALURAN MIKROSTRIP
Saluran mikrostrip microstrip line merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya bersifat kaku rigid. Saluran jenis ini biasanya digunakan untuk
bekerja pada daerah frekuensi gelombang mikro orde GHz dan digunakan untuk menghubungkan piranti-piranti elektronik yang berjarak dekat. Saluran mikrostrip
biasanya dibuat dalam bentuk PCB dengan bahan khusus yang mempunyai rugi- rugi rendah pada frekuensi gelombang mikro. Bentuk fisik dan pola medannya
dapat dilihat pada Gambar 2.14.
Gambar 2.14 Konstruksi dan pola medan microstrip
Impedansi karakteristik dari saluran mikrostrip untuk lebar saluran yang sempit dengan wh
≤ 2 dapat dinyatakan sebagai Fooks dan Zakarevicius, 1990 :
2.36
Universitas Sumatera Utara
dan untuk wh ≥ 2 :
1 2
1 1
376, 7 0,8825 0,1645
1, 4516 ln 0, 94
2
r r
r r
r
w w
Z h
h
ε ε
ε πε
ε
−
− +
= +
+ +
+ +
2.37
Dimana : h = ketebalan bahan dielektrik [m]
w = lebar konduktor mikrostrip [m] ε
r
= konstanta bahan dielektrik
2.7 BAHAN DIELEKTRIK SUBSTRAT
Pada antena mikrostrip, bahan dielektrik substrat merupakan komponen yang cukup penting. Berbagai parameter antena mikrostrip seperti ukuran patch
dan lebar saluran pencatu sangat bergantung dari nilai konstanta bahan dielektriknya. Salah satu perhitungan yang terkait padanya nilai konstanta bahan
dielektrik adalah perhitungan nilai kapasitansi. Susunan antena mikrostrip yang berupa patch, substrat, dan ground plane merupakan sebuah kapasitor keping
sejajar seperti dipelihatkan pada Gambar 2.15.
A
d
Pelat konduktor ε
Gambar 2.15 Kapasitor Keeping Sejajar
Nilai kapasitansi dari keping sejajar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Hayt, 1989 :
o r
A C
d
ε ε
=
2.38
Universitas Sumatera Utara
Dimana : ε
o
= permitivitas udara = 8,854 x 10
-12
ε Fm
r
A = luas permukaan kepingan = permitivitas relatif bahan konstanta dielektrik bahan
d = jarak antar kepingan
Susunan bahan dielektrik rangkap bertingkat seperti diperlihatkan pada Gambar 2.16 menghasilkan nilai kapasitansi dengan dua kapasitor yang dipasang
seri.
A
d
1
Pelat konduktor ε
1
d
2
ε
2
Gambar 2.16
Kapasitor Keping Sejajar dengan Dua Jenis Bahan Dielektrik
Nilai kapasitansi dari dua kapasitor yang dipasang seri dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Hayt, 1989 :
1 2
1 1
1 C
C C
= +
2.39
dimana C
1
= ε
1
.Ad
1
dan C
2
= ε
2
.Ad
2
.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN