Analisis Kevalidan Buku Ajar Analisis Keefektifan Buku Ajar Analisis Kepraktisan Buku Ajar

16

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil validasi buku ajar dan analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis kendala-kendala dalam pengembangan buku ajar. Analisis data yang dilakukan meliputi kegiatan klasifikasi data, penyajian data, dan penilaian keberhasilan tindakan. Kegiatan klasifikasi dilakukan dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan jenis datanya. Data yang diperoleh dari pegamatan atau observasi dan tes dilakukan analisis kuantitatif melalui: 1 penyekoran data, 2 menganalisis data, 3 penyimpulan. Penyekoran data dilakukan dengan memberi skor pada angket dan nilai tes. Analisis data dilakukan dengan mengolah data dalam uji statistik. Adapun penyimpulan adalah proses mengambil makna dari angka uji statistik. Teknik analisis data dilakukan untuk mendapatkan buku ajar berkualitas yang memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Langkah-langkah dalam menganalisis kriteria kualitas produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut.

1. Analisis Kevalidan Buku Ajar

Penilaian kevalidan dilakukan oleh empat validator yang terdiri atas dua dosen prodi pendidikan matematika dan dua guru SMK. Penilaian kevalidan meliputi aspek-aspek kesederhanaan, keterpaduan, keseimbangan, format, isi, dan bahasa. Buku ajar dikatakan valid apabila skor rata-rata penilaian dari empat validator tersebut lebih dari 75 dari skor maksimal ideal.

2. Analisis Keefektifan Buku Ajar

Keefektifan buku ajar didasarkan pada data hasil belajar. Buku ajar dikatakan efektif apabila rata-rata tes hasil belajar lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, yaitu 65.

3. Analisis Kepraktisan Buku Ajar

Untuk menentukan kepraktisan buku ajar yang dikembangkan didasarkan pada hasil angket respon siswa terhadap buku ajar dan hasil angket kepraktisan penggunaan buku ajar oleh guru. Buku ajar ini dikatakan praktis apabila persentase jumlah persentase banyaknya siswa yang memberikan respon setuju dan sangat setuju lebih dari 75. 17

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model ADDIE Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Pada tahap analisis, dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa SMK. Beberapa permasalahan yang dapat teridentifikasi di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Buku ajar yang ada sebagian besar bersifat text-oriented 2. Buku ajar yang mengaitkan materi matematika dan materi pelajaran lain di SMK masih jarang 3. Pembelajaran masih sedikit yang mengaitkan antara materi dan masalah nyata 4. Penerapan matematika pada masalah nyata masih sedikit dipahami oleh siswa 5. Aktivitas siswa masih terbatas pada penyelesaian soal-soal matematika biasa 6. Perlu dirancang pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa Oleh karena itu perlu disusun buku ajar yang mengaitkan matematika dengan masalah nyata, keterkaitan antarmateri, dan keterkaitan dengan mata pelajaran lain di SMK dan rancangan pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Berikut disajikan tahapan pengembangan buku ajar sesuai dengan model ADDIE.

1. Tahap Analisis

Pada tahap pertama dilakukan analisis kurikulum. Pada penelitian ini disusun bahan ajar untuk pembelajaran matematika SMK kelas X. Buku ajar yang dikembangkan digunakan untuk kelas X SMK kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian yang sesuai dengan Standar Isi 2006. Adapun Kompetensi Dasar dan materi ajar pada kelas X sebagai berikut. Pada tahap ini dianalisis kurikulum, yaitu mengidentifikasi materi atau standar kompetensi pada pembelajara matematika SMK kelas 10, yaitu 1 memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan real, memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aproksimasi kesalahan, memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dan kuadrat, memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks, menyelesaikan masalah program linear, dan menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Pada tahap analisis juga dilakukan analisis karakteristik siswa SMK sebagai pengguna buku yang akan dikembangkan. Siswa SMK, menurut tahap perkembangan kognitif Piaget, berada tahap formal. Dengan demikian siswa dipandang telah memiliki kemampuan untuk