11 menilai bagaimana mereka telah bekerjasama dan meningkatkannya
agar dapat lebih baik lagi.
c. Sintak Pembelajaran Kooperatif
Suprijono 2010: 65 mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 fase yang dituangkan pada tabel 1.
Tabel 1. Sintak Pembelajaran Kooperatif
Fase Perilaku Guru
Fase 1: Present goal and set
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap
belajar
Fase 2: Present information
Menyajikan informasi Mempresentasikan informasi kepada
peserta didik secara verbal Fase 3:
Organize students into learning teams
Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang cara pembentukan tim
belajar dan
membantu kelompok
melakukan transisi yang efisien Fase 4:
Assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya
Fase 5: Test on the materials
Mengevaluasi Menguji pengetahuan peserta didik
mengenai berbagai
materi pembelajaran atau kelompok-kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6:
Provide recognition Memberikan pengakuan atau
penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui
usaha dan prestasi individu maupun kelompok
Maka pada penelitian ini peneliti menggunakan sintak pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 6 enam fase tersebut.
d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Sanjaya 2009: 249, mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut:
12 1 Siswa tidak bergantung pada guru. Siswa dapat menambah kepercayaan
kemampuan berpikir sendiri, mencari informasi dari berbagai sumber belajar, dan belajar dari siswa lainnya.
2 Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat secara verbal dan membandingkannya dngan pendapat siswa lain.
3 Membantu siswa untuk menghormati orang
lain, menyadari
keterbatasannya, dan menerima perbedaan. 4 Membantu memberdayakan siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam
belajar. 5 Meningkatkan kemampuan akademik sekaligus kemampuan sosial siswa
6 Mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan permasalahan, menguji pemahamannya, dan menerima umpan balik.
7 Meningkatkan kemampuan siswa mencari dan memanfaatkan informasi serta kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.
8 Meningkatkan motivasi dan memberi rangsangan untuk berfikir melalui interaksi selama proses pembelajaran.
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya
2009: 250 yaitu: 1 Sulit untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif.
Sebagai contoh, siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan merasa terhambat oleh siswa dalam kelompoknya yang memiliki kemampuan
rendah.
13 2 Tanpa peer teaching yang efektif, apa yang seharusnya dipelajari dan
dipahami oleh siswa tidak akan pernah tercapai. 3 Hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi siswa secara
individu sedangkan penilaian pada pembelajaran kooperatif didasarkan pada hasil kerja kelompok.
4 Upaya mengembangkan kesadaran dalam kelompok memerlukan waktu yang relatif panjang dan tidak bisa dicapai hanya sekali percobaan.
5 Pada pembelajaran kooperatif, yang paling ditekankan adalah kemampuan untuk saling bekerjasama dan hanya sedikit ruang untuk
melatih kemampuan individual.
3. Macam-macam Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Djamarah dan Zain, 1996: 53. Menurut Arsyad
2003: 19 metode adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan
dengan yang lain dan semuanya berdasarkan pendekatan approach yang
telah dipilih. Selain itu Sudjana 1989: 76 mengatakan bahwa metode merupakan salah satu penunjang dalam sebuah pembelajaran. Metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk berinteraksi dengan peserta didik di dalam kelas untuk menyampaikan materi pelajaran
guna mencapai tujuan pembelajaran.
14 Berdasarkan pengertian metode pembelajaran di atas dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
b. Metode Pembelajaran Kooperatif
Suprijono 2010: 122-130 menjelaskan adanya metode-metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif, yaitu PQ4R
Preview Question Read Reflect Recite Review, Guided Note Taking, Snowball
Drilling, Concept Mapping, Giving Question and Getting Answer, Question Student Have, Talking Stick, Everyone ist Teacher Here, dan Tebak
Pelajaran. Penjelasan masing-masing metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif di atas dijelaskan sebagai berikut:
1 PQ4R Preview Questions Read Reflect Recite and Review Merupakan metode yang dikembangkan agar siswa dapat membaca
lebih efektif. Seperti namanya PQ4R kegiatan ini diawali dengan “P” yang
berarti Preview. Fokus preview adalah peserta didik menemukan ide-ide
pokok yang dikembangkan dalam bahan bacaan. Langkah berikutnya “Q” yang berarti
Question atau bertanya. Peserta didik merumuskan pertanyaan- pertanyaan untuk dirinya sendiri. Setelah pertanyaan-pertanyaan
dirumuskan, selanjutnya peserta didik membaca atau “R” berarti Read.
Mereka mencoba memahami apa yang dibacanya. Selama membaca peserta didik harus melakukan refleksi atau “R” berarti Reflect. Mereka memahami
apa yang dibacanya. Setelah itu “R” yang berarti Recite, pada tahap ini
peserta didik diminta untuk merenungkan kembali informasi yang telah
15 dipelajari. Langkah terakhir
yaitu “R” yang berati Review pada tahapan terakhir ini peserta didik diminta membuat rangkuman atau merumuskan inti
sari dari bahan yang dibacanya. 2 Guided Note Taking Metode Catatan Terbimbing
Metode catatan terbimbing diawali dengan memberikan bahan ajar misalnya berupa
handout dari materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada peserta didik. Guru mengosongkan istilah atau definisi dan
menghilangkan beberapa kata kunci dengan tujuan supaya para siswa tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran. Setelah itu guru menjelaskan kepada
peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout sengaja dibuat agar
peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran. Selama ceramah berlangsung, siswa diminta mengisi bagian-bagian yang kosong tersebut.
Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada peserta didik membacakan
handoutnya. 3 Snowball Drilling
Dalam penerapan snowball drilling, peran guru adalah mempersiapkan
paket soal pilihan ganda dan melemparkan bola salju berupa soal latihan dengan cara menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan siswa yang akan
menjawab soal nomor 1. Jika peserta didik mendapat giliran pertama menjawab soal nomor tersebut langsung benar, maka siswa tersebut diberi
kesempatan untuk menunjuk salah satu teman untuk menjawab soal nomor 2. Seandainya, peserta didik yang pertama mendapat kesempatan menjawab
soal nomor 1 gagal maka peserta didik itu diharuskan menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga peserta didik tersebut berhasil menjawab
16 benar begitu seterusnya sampai semua siswa mendapat giliran untuk
menjawab. Langkah akhir metode ini adalah guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari.
4 Concept Mapping Langkah pertama dalam metode ini adalah mempersiapkan potongan-
potongan kartu yang bertuliskan konsep-konsep utama. Selanjutnya guru membagikan potongan-potongan kartu yang telah bertuliskan konsp utama
kepada para siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk mencoba membuat suatu peta yang menggambarkan hubungan antar konsep. Guru memastikan
bahwa siswa membuat garis penghubung antar konsep-konsep tersebut. Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dan sebagai bahan pembanding,
guru menampilkan peta konsep yang telah dibuat oleh guru. Diakhir pembelajaran seluruh siswa diajak untuk merumuskan kesimpulan tentang
materi yang telah dipelajari. 5 Giving Question and Getting Answer
Metode giving question and getting answer dikembangkan untuk meatih peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan
menjawab pertanyaan. Guru menyediakan dua kartu yaitu kartu yang bertuliskan kartu menjawab dan kartu bertanya. Siswa yang ingin bertanya
maka harus memberikan kartu menjawab pertanyaan kepada guru. 6 Question Student Have
Metode ini diawali dengan membagi 4 kelompok. Langkah kedua guru membagikan kartu kosong kepada setiap siswa dalam setiap kelompok.
Siswa diminta untuk menuliskan beberapa pertanyaan pada kartu kosong
17 tersebut tentang materi yang sedang dipelajari. Dalam tiap kelompok, kartu
yang berisi pertanyaan tersebut diputar searah jarum jam dan diedarkan kepada anggota kelompok yang lain. Anggota kelompok harus memebaca
pertanyaan tersebut dan memeberikan tanda √ jika pertanyaan dianggap penting, begitu seterusnya sampai semua kelompok mendapatkan
pertanyaan yang mereka buat sendiri. Selanjutnya setiap kelompok melaporkan secara tertulis pertanyaan yang dipilih paling banyak.
7 Talking Stick Pembelajaran metode
Talking Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Pembelajaran diawali dengan penjelasan
guru mengenai materi yang akan dipelajari. Siswa diberi kesempatan untuk menutup bukunya masing-masing dan guru menyiapkan tongkat. Tongkat
tersebut diberikan kepada salah satu siswa dan digulirkan dari siswa satu ke siswa lain dan seyogyanya diiringi musik. Siswa yang menerima tongkat
tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya. Langkah akhir dari metode ini adalah guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melakukan refleksi dan merumuskan kesimpulan. 8 Everyone is Teacher Here
Metode “setiap orang adalah guru” merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual.
Metode ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya.
18 9 Tebak Pelajaran
Metode tebak pelajaran dikembangkan untuk menarik perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran. Metode ini diawalai dengan guru
menanyangkan materi melalui LCD dari pelajaran yang akan disampaikan. Lalu meminta siswa menuliskan kata-kata kunci apa saja yang diprediksikan
muncul dari materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Setelah itu menyampaikan materi pembelajaran secara interaktif. Selama proses
pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi yang sesuai dengan materi yang disampaikan guru. Diakhir pelajaran guru menanyakan berapa
jumlah tebakan mereka yang benar. Dari beberapa metode pendukung pengembangan pembelajaran
kooperatif diatas, peneliti akan menggunakan metode Talking Stick pada
penelitian tindakan kelas ini. Peneliti memilih menggunakan metode pembelajaran
Talking Stick ini karena melalui metode ini siswa didorong untuk berani mengemukakan pendapat selain itu metode ini lebih cocok
digunakan karena berdasarkan permasalahan pada latar belakang yang ada.
c. Pengertian Metode Pembelajaran Talking Stick