Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Fungsi Penilaian Dalam Proses Belajar Mengajar

32 2 Kemauan menanggapimenjawab responding, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk tidak hanya peka pada suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan. 3 Menilai valuing, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menilai suatu objek, fenomena atau tingkah laku tertentu secara konsisten. 4 Organisasi organization, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. c. Domain psikomotor psychomotor domain, yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Muhibbin Syah 2011: 145 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: a. Faktor Internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa; b. Faktor eksternal faktor dari dalam siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa; 33 c. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dirangkum bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang melalui kegiatan yang berproses selama menjalani pendidikan dan perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal, dan faktor penekatan belajar.

d. Fungsi Penilaian Dalam Proses Belajar Mengajar

Sudjana 2002: 111-112, mengatakan bahwa penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar-mengajar berfungsi sebagai berikut: b. Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pengajaran yang seharusnya dikuasai oleh para siswa. Dengan perkataan lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai para siswa. c. Untuk mengetahui proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia mengajar. Rendahnya hasil belajar siswa yang dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan kemampuan siswa tetapi juga bisa disebabkan kurang berhasilnya guru mengajar. Melalui penilaian, berarti menilai kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan bahan dalam memperbaiki usahanya, yakni tindakan mengajar berikutnya. Dengan demikian fungsi penilaian dalam proses belajar-mengajar bermanfaat ganda, yakni bagi siswa dan bagi guru. Hasil belajar dalam 34 penelitian ini diukur melalui hasil post test yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ginanjar Jiwangga Murti pada tahun 2014 dengan judul “Keefektifan Penggunaan Metode Talking Stick Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Usaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 4 Yogyakarta“. Metode penelitian ini merupakan metode penelitian quasi-experiment. Sampel penelitian ini ditentukan dengan cara random sampling, dan dijadikan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kelas eksperimen yang terdiri 22 peserta didik dan kelas kontrol yang terdiri 23 peserta didik. Data dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Siswa yang diajar dengan pendekatan metode Talking Stick dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman kelas XI Usaha Perjalan Wisata SMK Negeri 4 Yogyakarta lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Sekar Rani Pangga Noftrina pada tahun 2013 dengan judul “Keefektifan penggunaan teknik Talking Stick Dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman ”. Metode penelitian ini merupakan metode penelitian quasi-experiment. Sampel penelitian ini ditentukan dengan cara random sampling, dan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MULTIMEDIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN DASAR MULTIMEDIA DI SMK PERDANA SEMARANG

2 34 176

PEMANFAATAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLLER KELAS XI DI SMK NEGERI 2 SALATIGA

1 7 124

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SERAMBLE BERBAUTAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 2 45

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 2 DIMENSI DI SMK NEGERI 1 JOGONALAN.

0 1 289

METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BOGA DASAR DI SMK N 3 MAGELANG.

0 0 286

EFEKTIVITAS E-PORTOFOLIO MENGGUNAKAN EDMODO TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FOTOGRAFI KELAS X JURUSAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 2 SEWON.

1 3 187

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LIMIT FUNGSI SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 6 PALU

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DERET ARITMETIKA DI KELAS XI DKV SMK NEGERI 5 PALU

0 0 13

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA KELAS XI AK-1 SMK NEGERI 2 PALU

0 0 8