7 guru dan siswa, atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
suatu edukatif, untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini senada dengan Sunhaji dalam Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 19 yang berpendapat bahwa
kegiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mentransformasikan bahan pelajaran kepada subjek belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang pengertian pembelajaran, dapat dirangkum pengertian pembelajaran merupakan upaya yang disengaja
oleh pendidik untuk membelajarkan peserta didik melalui hubungan timbal balik agar transformasi ilmu dapat terjadi.
2. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif cooperative learning berangkat dari falsafah
homo homimi socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting
bagi kelangsungan hidup manusia Lie,2004: 28. Menurut Huda 2013: 27 pembelajaran kooperatif merupakan praktik pedagogis untuk meningkatkan
proses pembelajaran, gaya berpikir tingkat tinggi, perilaku sosial sekaligus kepedulian terhadap peserta didik yang memiliki latar belakang kemampuan,
penyesuaian dan kebutuhan yang berbeda-beda. Roger dalam Huda, 2013: 29 mengatakan bahwa pembelajaran
kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang terorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan
informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang
8 didalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya
sendiri dan di dorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Santi 2015 menambahkan bahwa Pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran yang dapat diterapkan di semua kelas dan menumbuhkan motivasi, kemandirian, dan bakat siswa melalui kerjasama
kelompok dalam mencapai tujuan bersama dalam belajar. Pembelajaran kooperatif berarti
working together to accomplish shared goals bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam suasana
kooperatif, setiap anggota sama-sama berusaha mencapai hasil yang dapat dirasakan oleh semua angota kelompok. Dalam konteks pengajaran,
pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai pembentukkan kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari peserta didik yang saling bekerjasama dan
saling meningkatkan pembelajaran peserta didik yang lain Johnson dan Johnson dalam Huda, 2011: 31. Sri Waluyanti 2010: 128 mengemukakan
bahwa pembelajaran kooperatif tidak semata-mata meminta siswa bekerja secara kelompok dengan cara mereka sendiri tetapi mereka harus bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Slavin 2010: 9, “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-5 orang dengan
struktur kelompok heterogen”. Sanjaya 2009: 242 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan sistem
pengelompokan kecil antara 4-6 orang secara heterogen dari sisi kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, maupun suku. Selain itu Rusman
9 2011: 202 menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
bentuk pembelajaran dimana siswa bekerja dan belajar dalam kelompok kecil heterogen yang terdiri atas 4-6 orang secara kolaboratif.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang pengertian pembelajaran koopeatif, dapat dirangkum pembelajaran kooperatif merupakan suatu
model pembelajaran dimana siswa dikelompokkan atas 4-6 orang anggota secara heterogen yang terdiri dari peserta didik yang saling bekerjasama dan
saling meningkatkan pembelajaran peserta didik yang lain untuk mencapai tujuan
bersama. Setiap
pembelajar bertanggung
jawab atas
pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajar anggota-anggota yang lain. Diharapkan peserta didik bekerja sama dalam
kelompok untuk saling membantu mendiskusikan dan beragumentasi dalam mengasah pengetahuan yang peserta didik kuasai dan menutup
kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.
b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif