c . Licuala grandis Palas payung.
Tumbuhan yang berasal dari Papua Nugini ini daunnya bundar, berukuran besar, dan tepinya bergelombang Di Indonesia sudah digunakan sebagai tanaman
hias. Disenangi karena bentuk daunnya dan tubuhnya yang langsing, secara alam jenis ini menyukai daerah daratan rendah. Tumbuhan tidak berumpun. Batangnya
dapat mencapai tinggi 2 m. Seperti batang palem pada umumnya, palas berbatang lurus dan keras. Bagian tepi daunnya bergelombang, bergerigi halus, dan tangkai
daunnya berduri. Pembungaan dan pembuahannya tumbuh di antara ketiak daun. Buah yang masak berwarna merah. Buah buah tersebut mempunyai kulit yang
tipis dan berwarna merah. Perbanyakan terjadi melalui bijinya, karenanya tumbuhnya tidak merumpun. Pertumbuhannya relatif lambat, oleh karena itu palas
payung ini baik sekali untuk tanaman hias.
3. Borassoideae a.
Borrassus flabellifer Lontar,.
Palem ini merupakan pohon yang tumbuhnya tunggal dan berbatang lurus yang dapat mencapai tinggi sampai 30 m. Batangnya seperti batang pohon kelapa atau
bahkan lebih besar lagi. Permukaan batangnya lebih halus dan berwarna agak kehitam hitaman. Daunnya berbentuk seperti kipas yang bundar. Tepinya banyak
mempunyai lekukan yang lancip. Daun daun tuannya tidak segera luruh tetapi tetap melekat di ujung batang, sehingga tajuk pohonnya menjadi bundar.
Perbungaannya berbentuk tandan. Perbungaan jantan dan betinanya masing masing terletak pada pohon yang berlainan. Buahnya besar, bulat, di dalamnya
banyak bersabut, berair dan berbiji tiga. Asal tumbuhan ini masih belum diketahui dengan pasti, mungkin
merupakan tumbuhan asli Indonesia. Diduga rontal yang ada di Afrika tropik, India, Birma, Siam, Malaysia sampai ke Nusa Tenggara Timur masih merupakan
jenis yang sama. Tumbuhan ini menyukai tempat yang terbuka, kering dan berudara pantai. Tumbuh baik pada ketinggian 0-500 m dpl.
Universitas Sumatera Utara
a. Borassodendron borneensis Dransfield Bindang, Budang
Tumbuhan ini dijumpai di kawasan Kutai dan Kalimantan Timur. Di Sarawak, Malaysia umbut bindang diperjual balikan sebagai bahan sayur mayur,
permukaan umbutnya agak kasar, wangi, manis, dan enak rasanya. Bindang dijumpai tumbuh secara alami di Kutei, dan Sarawak. Tumbuh di hutan-hutan
karangas dan daratan rendah diantara jenis-jenis lain yang merajai tepi hutan tersebut. Tubuhnya berupa pohon yang tumbuh tunggal, berbatang lurus. Dapat
mencapai tinggi 20 m. Helaian daunnya bundar bercelah-celah dalam. Pembungaan jantan dan betinanya masing-masing terletak pada pohon yang
berlainan, menggantung dan berupa tandan yang bercabang banyak. Buahnya mirip buah lontar, bersabut, mempunyai tempurung dan daging buah.
4. Lepidocaryoideae a.
Calamus caesius Rotan sega, Rotan sega putih.
Tumbuhan ini tergolong jenis rotan yang berkualitas baik, dan merupakan tumbuhan asli kawasan Semenanjung Malaysia, Sumatera dan Kalimantan.
Umumnya tumbuh di hutan-hutan maranti di daratan rendah sampai pada ketinggian 200 m dpl. Tumbuhnya berumpun dan memanjat yang dapat mencapai
tinggi sampai 30 meter. Daunnya berbentuk sirip. Anak anak daunnya berbentuk lanset memanjang. Tangkai daunnya berduri. Duri-durinya tidak rapat.
Pembungaan berbentuk malai. Pembungaan dapat mencapai 3 meter. Buahnya berbentuk lonjong, panjang 1,5 cm, bersisik. Batangnya dapat dipakai untuk bahan
pembuat meja, kursi, tongkat, alat peraga anyam anyaman dan lainnya. Untuk keperluan tersebut dapat dipakai batang yang utuh ataupun belahan-belahan
batang yang telah diraut.
b.
Daemonorops melanochaetes Penjalin manis.
Seperti halnya rotan yang lain, rotan dari jenis ini baik juga untuk bahan baku pembuatan meja, kursi dan kerajinan lainnya. Dapat tumbuh di daratan
rendah sampai daratan tinggi pada ketinggian 1500 m dpl. Tumbuhnya di hutan hutan tropik yang lembab di Sumatera dan Jawa. Rotan ini dikenal ada 5 varietas
Universitas Sumatera Utara
yang bentuknya hampir sama. Tumbuhnya tunggal atau berumpun, tingginya sampai 15 meter. Garis tengah batangnya sampai 2,5 cm. Daunnya berbentuk
sirip, panjangnya sampai 4 meter. Jumlah anak anak daunnya mencapai 40 pasang. Bagian ujung tulang daunnya memanjang sampai 2,5 cm. Daunnya
berbentuk sirip. Panjangnya sampai 4 meter. Kegunaan selain untuk bahan baku kerajinan tangan, ternyata umbut rotan ini dimakan di Keratonan yokyakarta.
Daun-daun yang tua dapat digunakan untuk atap pada gubuk-gubuk di kebun.
c . Salacca edulis Salak
Tumbuhan ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Jenis salak tumbuh baik di daratan rendah sampai pada ketinggian 700 m dpl. Dengan udara yang agak
panas. Tingginya mencapai 4,5-7 m. Tumbuhnya berumpun. Batang umumnya hampir tidak kelihatan karena pohon tertutup oleh daun yang tersusun rapat
menghalangi batang. Kadang kadang-batangnya melata dan dapat bertunas. Pelepah dan tangkai daunnya berduri panjang. Perbungaan terdiri dari jantan dan
betina yang masing-masing terletak pada pohon yang berlainan. Buahnya tersusun dalam tandan, terletak di antara pelepah daun. Buah bulat sampai seperti gasing.
5. Cocoideae a