Tabel 4.13 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .957
10
Dari tabel 4.13 diperoleh bahwa nilai Cronbach’s Alpha 0,957 r
tabel
0,1966, dengan demikian data adalah reliabel.
4.2.2 Analisis Deskriptif
4.2.2.1 Deskripsi Jawaban Apakah LPS itu ?
Deskripsi jawaban responden mengenai apakah LPS itu dijelaskan melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.14 Jawaban Responden Terhadap Apakah LPS itu ?
No Pernyataan SP P CP
KP TP
Total
1. LPS merupakan lembaga independen yang
berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia
15,0 21,0 30,0 27,0 7,0 100,0
2. Sebagai lembaga independen yang dalam
pelaksanaan tugas dan wewenangnya, LPS tidak bisa dicampurtangani oleh pihak
manapun termasuk oleh pemerintah
7,0 28,0 32,0 29,0 4,0 100,0
3. Eksistensi dari LPS yang utama adalah
menciptakan kepercayaan masyarakat kepada institusi perbankan
12,0 28,0 33,0 22,0 5,0 100,0
4. LPS memperoleh modal awal dari
pemerintah yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi dalam
saham sebesar Rp 4 triliun
5,0 15,0 25,0 49,0 6,0 100,0
5. Kekayaan LPS berasal dari modal awal
pemerintah, kontribusi kepesertaan, pembayaran premi oleh bank peserta, dan
hasil investasi 7,0 17,0 25,0 41,0 10,0
100,0
6. Kekayaan LPS dalam bentuk investasi hanya
dapat ditempatkan pada surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah danatau Bank
Indonesia
6,0 23,0 20,0 44,0 7,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
7. LPS tidak dapat menempatkan investasi pada
bank atau perusahaan lainnya, kecuali dalam bentuk Penyertaan Modal Sementara PMS
dalam rangka penyelamatan bank gagal 4,0 13,0 22,0 41,0 20,0
100,0 Sumber : Data Primer setelah diolah 2013
Pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa 15 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS merupakan lembaga independen yang berfungsi menjamin
simpanan nasabah perbankan di Indonesia, 21 menyatakan paham, 30 menyatakan cukup paham, 27 menyatakan kurang paham, dan 7 menyatakan
tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden sudah paham bahwa LPS merupakan lembaga independen yang
berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia. Sebagai lembaga independen yang dalam pelaksanaan tugas dan
wewenangnya, LPS tidak bisa dicampurtangani oleh institusi pihak manapun termasuk oleh pemerintah, sebanyak 7 responden menyatakan sangat paham,
28 menyatakan paham, 32 menyatakan cukup paham, 29 menyatakan kurang paham, dan 4 menyatakan tidak paham. Dengan demikian, hasil
wawancara menunjukkan sebagian besar responden sudah paham bahwa sebagai lembaga independen yang dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, LPS tidak
bisa dicampurtangani oleh institusi pihak manapun termasuk oleh pemerintah. Sebanyak 12 responden menyatakan sangat paham bahwa eksistensi dari
LPS yang utama adalah menciptakan kepercayaan masyarakat kepada institusi perbankan, 28 menyatakan paham, 33 menyatakan cukup paham, 22
menyatakan kurang paham, dan 5 menyatakan tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden sudah paham bahwa
Universitas Sumatera Utara
eksistensi dari LPS yang utama adalah menciptakan kepercayaan masyarakat kepada institusi perbankan.
Sebanyak 5 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS memperoleh modal awal dari pemerintah yang merupakan kekayaan negara yang
dipisahkan dan tidak berbagi dalam saham sebesar Rp 4 triliun, 15 menyatakan paham, 25 menyatakan cukup paham, 49 menyatakan kurang paham, dan 6
menyatakan tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden belum paham bahwa LPS memperoleh modal awal dari
pemerintah yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak berbagi dalam saham sebesar Rp 4 triliun.
Sebanyak 7 responden menyatakan sangat paham bahwa kekayaan LPS berasal dari modal awal pemerintah, kontribusi kepesertaan, pembayaran premi
oleh bank peserta, dan hasil investasi, 17 menyatakan paham, 25 menyatakan cukup paham, 41 menyatakan kurang paham, dan 10 menyatakan tidak
paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden belum paham bahwa kekayaan LPS berasal dari modal awal
pemerintah, kontribusi kepesertaan, pembayaran premi oleh bank peserta, dan hasil investasi.
Sebanyak 6 responden menyatakan sangat paham bahwa kekayaan LPS dalam bentuk investasi hanya dapat ditempatkan pada surat berharga yang
diterbitkan oleh pemerintah danatau Bank Indonesia, 23 menyatakan paham, 20 menyatakan cukup paham, 44 menyatakan kurang paham, dan 7
menyatakan tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
sebagian besar responden belum paham bahwa kekayaan LPS dalam bentuk investasi hanya dapat ditempatkan pada surat berharga yang diterbitkan oleh
pemerintah danatau Bank Indonesia. Sebanyak 4 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS tidak
dapat menempatkan investasi pada bank atau perusahaan lainnya, kecuali dalam bentuk Penyertaan Modal Sementara PMS dalam rangka penyelamatan bank
gagal, 13 menyatakan paham, 22 menyatakan cukup paham, 41 menyatakan kurang paham, dan 20 menyatakan tidak paham. Dengan demikian, hasil
wawancara menunjukkan sebagian besar responden belum paham bahwa LPS tidak dapat menempatkan investasi pada bank atau perusahaan lainnya, kecuali
dalam bentuk Penyertaan Modal Sementara PMS dalam rangka penyelamatan bank gagal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden rata-rata sudah paham mengenai LPS. Hal ini ditunjukkan rata-rata sebanyak 8
responden menyatakan sangat paham mengenai LPS, 21 menyatakan paham, 27 menyatakan cukup paham, 36 menyatakan kurang paham, dan 8
menyatakan tidak paham.
Tabel 4.15 Pemahaman Nasabah Mengenai LPS
Pekerjaan SP P CP
KP TP Total
Pegawai Swasta 14,0 29,0 34,0 21,0
2,0 100,0
Pegawai Negeri 4,3 19,3 30,7 41,4
4,3 100,0
Wiraswasta 5,0 14,0 20,0 48,0 13,0
100,0
Mahasiswa 10,0 26,0 28,0 25,0 11,0
100,0
Sumber : Data Primer setelah diolah 2013
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.15 diketahui bahwa untuk responden yang pekerjaannya pegawai swasta, 77,0 menyatakan paham mengenai apa itu LPS dan 23,0
tidak paham. Untuk responden mahasiswa, 64,0 menyatakan paham dan 36,0 tidak paham. Untuk responden yang pekerjaannya pegawai negeri, 54,3
menyatakan paham dan 45,7 tidak paham. Untuk responden yang pekerjaannya wiraswasta, 39,0 menyatakan paham dan 61,0 tidak paham.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nasabah yang memiliki pekerjaan pegawai swasta, mahasiswa dan pegawai negeri memiliki tingkat
pemahaman yang paling banyak, sedangkan nasabah yang berwiraswasta banyak yang belum paham atas LPS.
4.2.2.2 Deskripsi Jawaban Fungsi, Tugas, dan Wewenang Lembaga