Premi Penjaminan Simpanan Yang Dijamin

4 Laporan Susunan Pemegang Saham, Pengendali bagi bank yang berbadan hukum koperasi, direksi, dan komisaris bank setiap kali ada perubahan. f. menyampaikan laporan perubahan alamat; g. menempatkan bukti kepesertaan di dalam kantor bank atau tempat lainnya sehingga dapat diketahui dengan mudah oleh masyarakat. h. menempatkan pengumuman pada seluruh kantor bank yang dapat diketahui dengan mudah oleh nasabah mengenai: 1 Maksimum tingkat bunga yang dianggap wajar yang ditetapkan oleh LPS; dan 2 Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS;

2.4.3 Premi Penjaminan

Bentuk kontribusi dari pendanaan secara ex ante dilakukan sebelum muncul bankyang dicabut izin usahanya dari bank dalam penjaminan simpanan biasanya berupa premi. Premi memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk membiayai operasional penjaminan simpanan, diakumulasikan dalam cadangan penjaminan, dan digunakan sebagai insentif untuk pengelolaan risiko yang lebih hati-hati. Bank peserta wajib membayar premi penjaminan sebesar 0,1 dari rata- rata saldo bulanan total simpanan dalam setiap periode. Premi tersebut dibayarkan sebanyak dua kali dalam setahun, dengan periode sebagai berikut : 1. Periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni, dibayarkan paling lambat 31 Januari; dan Universitas Sumatera Utara 2. Periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember, dibayarkan paling lambat 31 Juli. Bank melakukan penghitungan premi sendiri self assesment dalam menentukan jumlah premi yang harus dibayar dan LPS melakukan verifikasi atas perhitungan premi dimaksud.

2.4.4 Simpanan Yang Dijamin

Simpanan yang dijamin oleh LPS meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu Pasal 10. LPS juga menjamin simpanan nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah yang berbentuk: a. Giro dan tabungan berdasarkan Prinsip wadiah; b. Tabungan dan deposito berdasarkan Prinsip mudharabah muthlaqah atau Prinsip mudharabah muqayyadah yang risikonya ditanggung oleh bank; dan c. Simpanan berdasarkan Prinsip Syariah lainnya yang ditetapkan oleh LPS setelah mendapat pertimbangan LPP. Nilai simpanan yang dijamin oleh LPS untuk setiap nasabah pada setiap bank ditetapkan dengan pentahapan sebagai berikut : 1. Sejak 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006, nilai simpanan yang dijamin paling banyak sebesar Rp 5 milyar. 2. Sejak 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007, nilai simpanan yang dijamin paling banyak sebesar Rp 1 milyar. Universitas Sumatera Utara 3. Sejak 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008, nilai simpanan yang dijamin paling banyak sebesar Rp 100 juta. 4. Sejak tanggal 13 Oktober 2008, nilai simpanan yang dijamin bank paling banyak sebesar Rp 2 milyar. Sedangkan jumlah simpanan di atas Rp 2 milyar akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank. Perubahan nilai penjaminan simpanan tersebut untuk mengantisipasi dampak krisis keuangan global pada akhir tahun 2008 pada perbankan Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perpu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan tanggal 13 Oktober 2008, nilai simpanan yang dijamin dapat diubah apabila : 1. Terjadi penarikan dana perbankan dalam jumlah besar secara bersamaan; 2. Terjadi inflasi yang cukup besar dalam beberapa tahun; 3. Jumlah nasabah yang dijamin seluruh simpanannya menjadi kurang dari 90 dari jumlah nasabah penyimpan seluruh bank; 4. Terjadi ancaman krisis yang berpotensi mengakibatkan merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan membahayakan stabilitas sistem keuangan. Nilai penjaminan simpanan tersebut dapat disesuaikan kembali dikemudian hari apabila diperlukan. Nilai simpanan yang dijamin LPS mencakup saldo pada tanggal pencabutan izin usaha bank. Universitas Sumatera Utara Saldo yang dimaksud berupa: 1. Pokok ditambah bunga yang telah menjadi hak nasabah, untuk simpanan pada bank konvensional. 2. Pokok ditambah bagi hasil yang menjadi hak nasabah, untuk simpanan berdasarkan prinsip syariah. 3. Nilai sekarang per tanggal pencabutan izin usaha dengan tingkat diskonto yang tercatat pada bilyet, untuk simpanan yang memiliki komponen diskonto. Bagi hasil yang diterapkan pada perbankan syariah di Indonesia adalah bagi pendapatan revenue sharing. Dengan demikian, bank syariah tidak akan membagi kerugian atau biaya operasional atas pengelolaan dana simpanan kepada nasabah. Berkenaan dengan hal tersebut, apabila bank syariah dicabut izin usahanya LPS akan membayar kepada nasabah paling kurang sebesar pokok simpanannya. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah hasil penjumlahan saldo seluruh rekening simpanan nasabah pada bank tersebut, baik rekening tunggal maupun rekening gabungan dengan nasabah lain joint account. LPS menjamin simpanan pada seluruh bank konvensional dan bank syariah yang beroperasi di wilayah Republik Indonesia, baik Bank Umum Bank Asing, Bank Campuran, Bank Swasta Nasional, Bank Pembangunan Daerah dan Bank milik Pemerintah maupun Bank Perkreditan Rakyat BPR. Nasabah tidak dibebani biaya apapun agar simpanannya dijamin oleh LPS, melainkan bank peserta yang akan menanggung biaya penjaminan simpanan LPS. Universitas Sumatera Utara

2.4.5 Ketentuan Tingkat Bunga Penjaminan