Dari tabel 4.15 diketahui bahwa untuk responden yang pekerjaannya pegawai swasta, 77,0 menyatakan paham mengenai apa itu LPS dan 23,0
tidak paham. Untuk responden mahasiswa, 64,0 menyatakan paham dan 36,0 tidak paham. Untuk responden yang pekerjaannya pegawai negeri, 54,3
menyatakan paham dan 45,7 tidak paham. Untuk responden yang pekerjaannya wiraswasta, 39,0 menyatakan paham dan 61,0 tidak paham.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nasabah yang memiliki pekerjaan pegawai swasta, mahasiswa dan pegawai negeri memiliki tingkat
pemahaman yang paling banyak, sedangkan nasabah yang berwiraswasta banyak yang belum paham atas LPS.
4.2.2.2 Deskripsi Jawaban Fungsi, Tugas, dan Wewenang Lembaga
Penjamin Simpanan
Deskripsi jawaban responden mengenai fungsi, tugas, dan wewenang Lembaga Penjamin Simpanan dijelaskan melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.16 Jawaban Responden Terhadap Fungsi, Tugas, dan Wewenang Lembaga
Penjamin Simpanan
No Pernyataan SP P CP
KP TP
Total
1. LPS berperan sebagai lembaga yang
menjamin simpanan nasabah bank dan menjaga stabilitas sistem perbankan
13,0 41,0 29,0 15,0 2,0 100,0
2. Pelaksanaan skim penjaminan simpanan
oleh LPS diterapkan kepada seluruh bank yang beroperasi di Indonesia, bank Bank
Umum maupun BPR 8,0 30,0
41,0 19,0 2,0 100,0
3. Melakukan pembayaran klaim penjaminan
simpanan layak bayar nasabah penyimpan dari bank yang dicabut izin usahanya
merupakan salah satu pelaksanaan penjaminan simpanan
6,0 19,0 45,0 29,0 1,0 100,0
4. LPS melakukan proses likuidasi terhadap
bank yang dicabut izin usahanya oleh Bank Indonesia
5,0 13,0 35,0 41,0 6,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
5. LPS memiliki tugas untuk menyelamatkan
bank gagal yang berdampak sistemik 6,0 11,0
25,0 46,0 12,0 100,0
6. LPS memiliki pilihan untuk menyelamatkan
atau tidak menyelamatkan bank gagal yang tidak berdampak sistemik yang didasarkan
pada perkiraan biaya 5,0 9,0
29,0 39,0
18,0 100,0
7. Dalam upaya memelihara stabilitas sistem
perbankan, LPS bekerja sama dengan Departemen Keuangan, Bank Indonesia,
dan Lembaga Pengawas Perbankan 5,0 17,0
28,0 39,0 11,0 100,0
8. LPS memungut premi dari bank-bank
peserta penjaminan 4,0 12,0
23,0 41,0 20,0 100,0
9. LPS menetapkan tingkat bunga penjaminan
9,0 18,0 25,0
40,0 8,0
100,0
10. LPS melakukan pengelolaan kekayaan dan
kewajiban LPS 7,0 17,0
24,0 41,0 11,0 100,0
Sumber : Data Primer setelah diolah 2013
Pada tabel 4.16 dapat diketahui 13 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS berperan sebagai lembaga yang menjamin simpanan nasabah bank
dan menjaga stabilitas sistem perbankan, 41 menyatakan paham, 29 menyatakan cukup paham, 15 menyatakan kurang paham, dan 2 tidak paham.
Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden sudah paham bahwa LPS berperan sebagai lembaga yang menjamin simpanan nasabah
bank dan menjaga stabilitas sistem perbankan. Sebanyak 8 responden menyatakan sangat paham bahwa pelaksanaan
skim penjaminan simpanan oleh LPS diterapkan kepada seluruh bank yang beroperasi di Indonesia, bank Umum maupun BPR, 30 menyatakan paham,
41 menyatakan cukup paham, 19 menyatakan kurang paham, dan 2 tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar
responden sudah paham bahwa pelaksanaan skim penjaminan simpanan oleh LPS diterapkan kepada seluruh bank yang beroperasi di Indonesia, bank Umum
maupun BPR.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 6 responden menyatakan sangat paham bahwa melakukan pembayaran klaim penjaminan simpanan layak bayar nasabah penyimpan dari
bank yang dicabut izin usahanya merupakan salah satu pelaksanaan penjaminan simpanan, 19 menyatakan paham, 45 menyatakan cukup paham, 29
menyatakan kurang paham, dan 10 tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden sudah paham bahwa
melakukan pembayaran klaim penjaminan simpanan layak bayar nasabah penyimpan dari bank yang dicabut izin usahanya merupakan salah satu
pelaksanaan penjaminan simpanan. Sebanyak 5 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS
melakukan proses likuidasi likuidasi terhadap bank yang dicabut izin usahanya oleh Bank Indonesia, 13 menyatakan paham, 35 menyatakan cukup paham,
41 menyatakan kurang paham, dan 6 tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden sudah paham bahwa LPS
melakukan proses likuidasi likuidasi terhadap bank yang dicabut izin usahanya oleh Bank Indonesia.
Sebanyak 6 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS memiliki tugas untuk menyelamatkan bank gagal yang berdampak sistemik, 11
menyatakan paham, 25 menyatakan cukup paham, 46 menyatakan kurang paham, dan 12 tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan
sebagian besar responden belum paham bahwa LPS memiliki tugas untuk menyelamatkan bank gagal yang berdampak sistemik.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 5 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS memiliki pilihan untuk menyelamatkan atau tidak menyelamatkan bank gagal yang
berdampak sistemik yang didasarkan pada perkiraan biaya, 9 menyatakan paham, 29 menyatakan cukup paham, 39 menyatakan kurang paham, dan 18
tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden belum paham bahwa LPS memiliki pilihan untuk menyelamatkan atau
tidak menyelamatkan bank gagal yang berdampak sistemik yang didasarkan pada perkiraan biaya.
Sebanyak 5 responden menyatakan sangat paham bahwa dalam upaya memelihara stabilitas sistem perbankan, LPS bekerja sama dengan Departemen
Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Pengawas Perbankan, 17 menyatakan paham, 28 menyatakan cukup paham, 39 menyatakan kurang paham, dan 11
tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian responden sudah paham dan sebagian belum paham bahwa dalam upaya
memelihara stabilitas sistem perbankan, LPS bekerja sama dengan Departemen Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Pengawas Perbankan.
Sebanyak 4 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS memungut premi dari bank-bank peserta penjaminan, 12 menyatakan paham, 23
menyatakan cukup paham, 41 menyatakan kurang paham, dan 20 tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar
responden belum paham bahwa LPS memungut premi dari bank-bank peserta penjaminan.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 9 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS menetapkan tingkat bunga penjaminan, 18 menyatakan paham, 25
menyatakan cukup paham, 40 menyatakan kurang paham, dan 8 tidak paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden sudah
paham bahwa LPS menetapkan tingkat bunga penjaminan. Sebanyak 7 responden menyatakan sangat paham bahwa LPS
melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS, 17 menyatakan paham, 24 menyatakan cukup paham, 41 menyatakan kurang paham, dan 11 tidak
paham. Dengan demikian, hasil wawancara menunjukkan sebagian besar responden belum paham bahwa LPS melakukan pengelolaan kekayaan dan
kewajiban LPS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
rata-rata sudah paham mengenai fungsi, tugas, dan wewenang Lembaga Penjamin Simpanan. Hal ini ditunjukkan rata-rata sebanyak 6,8 responden menyatakan
sangat paham mengenai fungsi, tugas, dan wewenang Lembaga Penjamin Simpanan, 18,7 menyatakan paham, 30,5 menyatakan cukup paham, 34,9
menyatakan kurang paham, dan 9,1 menyatakan tidak paham.
Tabel 4.17 Pemahaman Nasabah Mengenai Fungsi, Tugas, dan Wewenang Lembaga
Penjamin Simpanan Pekerjaan
SP P CP KP
TP Total
Pegawai Swasta 8,0 19,0 35,0 34,0
4,0 100,0
Pegawai Negeri 7,5 20,5 37,0 33,0
2,0 100,0
Wiraswasta 1,5 17,7 27,2 35,9 17,7
100,0
Mahasiswa 16,1 18,3 25,0 35,6 5,0
100,0
Sumber : Data Primer setelah diolah 2013
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.17 diketahui bahwa untuk responden yang pekerjaannya pegawai negeri, 65,0 menyatakan paham mengenai fungsi, tugas, dan
wewenang Lembaga Penjamin Simpanan dan 35,0 tidak paham. Untuk responden yang pekerjaannya pegawai swasta, 62,0 menyatakan paham dan
38,0 tidak paham. Untuk responden mahasiswa, 59,4 menyatakan paham dan 40,6 tidak paham. Untuk responden yang pekerjaannya wiraswasta, 46,4
menyatakan paham dan 53,6 tidak paham. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nasabah yang memiliki
pekerjaan pegawai negeri, pegawai swasta, dan mahasiswa memiliki tingkat pemahaman yang paling banyak mengenai fungsi, tugas, dan wewenang Lembaga
Penjamin Simpanan, sedangkan nasabah yang berwiraswasta banyak yang belum paham.
4.2.2.3 Deskripsi Jawaban Penjaminan Simpanan Nasabah Bank