2.4.5 Ketentuan Tingkat Bunga Penjaminan
Penetapan maksimum tingkat bunga penjaminan oleh LPS mempunyai beberapa latar belakang antara lain:
a. Membatasi exposure yang menjadi beban LPS mengingat penjaminan meliputi pokok dan bunga;
b. Mencegah moral hazard pengelola bank untuk menggunakan bunga yang tinggi sebagai insentif pengerahan dana masyarakat; dan
c. Mendorong masyarakat bersikap hati-hati dalam penempatan dananya. Ketentuan maksimum tingkat bunga penjaminan hanya diberlakukan untuk
simpanan yang mempunyai komponan bunga, dan tidak diberlakukan untuk simpanan di bank syariah yang tidak mempunyai komponen bunga. LPS tidak
menetapkan maksimum bagi hasil yang diterima nasabah penyimpan di bank syariah, mengingat besarnya bagi hasil tidak tentu, bersifat fluktuatif dan tidak
diperjanjikan di muka. Oleh karena itu, meskipun realisasi bagi hasil simpanan di bank syariah apabila diekuivalenkan dengan tingkat bunga equivalent return
melebihi maksimum tingkat bunga penjaminan, simpanan di bank syariah tersebut tetap dijamin oleh LPS.
Apabila nasabah memperoleh bunga simpanan melebihi suku bunga wajar yang ditetapkan oleh LPS, maka simpanan tersebut tidak dijamin oleh LPS secara
keseluruhan, baik pokok maupun bunga.
2.5 Pembayaran Klaim Penjaminan
Dalam rangka pelaksanaan penjaminan simpanan, LPS melakukan pembayaran klaim penjaminan atas simpanan layak bayar nasabah penyimpan
Universitas Sumatera Utara
setelah dilakukan verifikasi dan rekonsiliasi, serta melakukan proses likuidasi bank yang dicabut izin usahanya. Selama proses rekonsiliasi dan verifikasi
simpanan berlangsung, hak nasabah atas bunga simpanan terhenti pada saat bank dicabut izin usahanya. LPS wajib melakukan verifikasi untuk menentukan
simpanan yang layak bayar dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 90 hari kerja terhitung sejak bank dicabut izin usahanya. LPS mulai membayar klaim
yang layak dibayar selambat-lambatnya 5 hari kerja terhitung sejak proses verifikasi dimulai. Proses pembayaran klaim tersebut dirancang secara cepat
dengan tujuan untuk memberikan kepastian kepada nasabah bank mengenai status simpanannya, sehingga diharapkan akan memberikan rasa tenang dan kepastian
bagi nasabah bank yang dicabut izin usahanya. Dalam rangka pembayaran klaim penjaminan, LPS wajib mengumumkan
tanggal dimulainya pengajuan klaim sekurang-kurangnya pada 2 surat kabar berperedaran luas. Jangka waktu pengajuan klaim oleh nasabah kepada LPS
adalah 5 tahun sejak izin usaha dicabut. Sesuai dengan UU LPS, klaim penjaminan simpanan dinyatakan tidak layak bayar apabila:
1. Data simpanan nasabah tidak tercatat pada bank; 2. Nasabah penyimpan merupakan pihak yang diuntungkan secara tidak
wajar, misalnya nasabah yang memperoleh tingkat bunga jauh diatas tingkat bunga yang ditetapkan oleh LPS; danatau
3. Nasabah penyimpan merupakan pihak yang menyebabkan keadaan bank menjadi tidak sehat, misalnya penerima kredit yang kreditnya
macet.
Universitas Sumatera Utara
Apabila nasabah mempunyai rekening gabungan joint account bersama nasabah lain, maka untuk menghitung simpanan yang dijamin, saldo pada
rekening gabungan dibagi sama besar diantara para pemilik rekening tersebut. Apabila seorang nasabah mempunyai beberapa rekening simpanan pada satu
bank, maka untuk menghitung simpanan yang dijamin dengan cara saldo seluruh rekening tersebut dijaminkan. Apabila nasabah penyimpan juga mempunyai
kewajiban kepada bank, maka pembayaran klaim penjaminan terhadap nasabah tersebut akan terlebih dahulu diperhitungkan kewajibannya set off.
Apabila nasabah penyimpan merasa dirugikan dalam hal simpanannya dinyatakan tidak layak bayar, maka nasabah tersebut dapat mengajukan keberatan
kepada LPS yang didukung dengan bukti nyata dan jelas, dan melakukan upaya hukum melalui pengadilan.
Contoh perhitungan simpanan yang dijamin sebagai berikut : Asep, Badu Cita masing-masing mempunyai tabungan atas nama pribadi di Bank ABC
dengan saldo masing-masing sebesar Rp 1,20 milyar, Rp 1,40 milyar Rp 1,80 milyar. Selain itu, Asep, Badu Cita juga mempunyai rekening gabungan joint
account dalam bentuk giro di Bank ABC dengan saldo sebesar Rp 3 milyar. Asep juga memiliki 1 rekening tabungan untuk kepentingan anaknya yang masih kecil
bernama Dona beneficiary dengan saldo sebesar Rp80 juta. Apabila Bank ABC dicabut ijin usahanya dan jumlah yang dijamin adalah Rp 2 milyar, maka
perhitungan nilai simpanan yang dijamin untuk masing-masing nasabah tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Tabel Perhitungan
jutaan
Nama rekening Saldo per
tanggal pencabutan
izin Pembagian Hak Simpanan
Asep Badu
Cita Asep QQ
Dona Asep
1.200 1.200
- -
- Badu
1.400 -
1.400 -
- Cita
1.800 -
- 1.800 -
Asep, Badu, Cita joint account
3.000 1.000
1.000 1.000 -
Asep QQ Dona 80
- -
- 80
Jumlah simpanan 2.200
2.400 2.800 80
Jumlah simpanan yang dijamin
2.000 2.000 2.000
80 Jumlah simpanan yang
dibayarkan dari hasil likuidasi bank
200 400
800
Sumber : http:www.lps.go.id
LPS akan membayar klaim penjaminan atas simpanan yang dijamin sebesar:
a. Rp 2 milyar kepada Asep; b. Rp 2 milyar kepada Badu;
c. Rp 2 milyar kepada Cita; dan d. Rp 80 juta kepada Asep untuk kepentingan Dona.
Untuk nasabah penyimpan yang sebagian saldo rekeningnya tidak dibayarkan oleh LPS karena saldo simpanannya telah melebihi jumlah maksimum
simpanan yang dijamin, LPS akan menerbitkan Surat Keterangan mengenai saldo rekening yang tidak dibayarkan tersebut, yaitu:
a. Asep, saldo yang tidak dibayar sebesar Rp 200 juta b. Badu, saldo yang tidak dibayar sebesar Rp 400 juta
Universitas Sumatera Utara
c. Cita, saldo yang tidak dibayar sebesar Rp 800 juta Penyelesaian atas saldo rekening yang tidak dibayar tersebut, dilakukan
dengan mekanisme likuidasi akan diselesaikan melalui proses likuidasi Bank ABC.
2.6 Struktur Organisasi Lembaga Penjamin Simpanan