namun dikarenakan data yang tidak menghasilkan nilai yang signifikan dan sesuai dengan beberapa kriteria pengujian, penulis menganalisis data dengan
menggunakan uji korelasi. Hipotesis dari pengujian statistik adalah :
: = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. :
0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Tingkat signifikansi 5 dengan kebebasan df = 80-2 =78, maka diperoleh = 1,665. Kriteria pengambilan keputusan yaitu
diterima jika - dan
diterima jika - .
1. Analisis Hubungan antara Return on Assets dengan Underpricing
Hasil analisis hubungan antara Return on Assets dengan Undepricing
dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson dengan alat bantu program SPSS versi 19.0 for windows.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Nilai Koefisien Korelasi
Return on Assets dengan Underpricing program SPSS versi 19.0 for windows
Correlations
Underpricing ROA
Underpricing Pearson Correlation
1 -.021
Sig. 1-tailed .426
N 80
80 ROA
Pearson Correlation
-.021 1
Sig. 1-tailed .426
N 80
80
Hasil pengolahan SPSS, 2012
Tabel 4.7 menunjukkan koefisien korelasi Return on Assets dengan
Underpricing adalah -0.021. Artinya terdapat hubungan yang negatif berlawanan dan sangat lemah antara ROA
dengan Underpricing. Berdasarkan nilai r tersebut maka
dapat dicari sebagai berikut:
Dengan demikian -1,665 -0,189 maka hipotesis
ditolak dan diterima. Artinya tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel Return on Assets dengan Underpricing pada
perusahaan manufaktur di BEI. Nilai signifikansi berdasarkan hasil SPSS
versi 19.0 for windows adalah sebesar 0,426, yakni lebih besar dari
Universitas Sumatera Utara
. Kesimpulannya adalah hipotesis ditolak dan
diterima . Artinya,
Return on Assets ROA tidak berhubungan secara signifikan dengan Underpricing, dimana apabila ROA meningkat, belum tentu Underpricing
juga akan meningkat atau sebaliknya. Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan nilai ROA yang tinggi tidak menjamin mampu menarik perhatian
investor untuk memutuskan membeli saham perusahaan terbuka tersebut. Masih ada faktor-faktor lainnya yang lebih diperhatikan dan dianggap
lebih menjamin masa depan perusahaa. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Febrina 2004 yang menyatakan bahwa ROA
berpengaruh secara signifikan terhadap Underpricing. hal ini disimpulkan
atas perolehan nilai signifikansi sebesar 0,018. Berbeda dengan hasil penelitian Febrina, hasil penelitian oleh Hayati 2007 dan Handayani
2008 mendapatkan kesimpulan yang sama dengan yang dilakukan penulis, yakni tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ROA
dengan Underpricing.
2. Analisis Hubungan antara Financial Leverage dengan Underpricing