3.5.2. Data Sekunder
Studi literatur yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan mengumpulkan berbagai macam data kepustakaan dan data kasus, yakni data yang
hanya menjelaskan kasus-kasus tertentu, dalam arti bahwa data kasus berlaku untuk kasus tersebut serta tidak bertujuan untuk digeneralisasikan dengan kasus
lain dengan radius yang lebih luas. Data kasus lebih luas dalam mengekspresikan sebuah obyek penelitian.
Penelitian akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret 2012. Dikarenakan peneliti harus menyiapkan terlebih dahulu segala keperluan dan hal-
hal yang dibutuhkan sebelum melakukan penelitian ke lapangan. Agar peneliti mendapatkan hasil penelitian yang maksimal dan terbaik.
3.6 Analisis Data
Analisis data adalah suatu analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti melalui seperangkat metodologi tertentu. Dalam
penelitian ini, teknik analisis data dilakukan dengan pendekatan fenomenologi transdental fenomenologi klasik. Dicetuskan oleh Edmund Husserl 1859-1938
seorang fisikawan dan ahli matematika yang kemudian memfokuskan dirinya pada isu-isu fundamental mengenai bagaimana kita dapat mengetahui dunia.
Fokus perhatiannya adalah tesis bahwa dalam keseharian hidup kita, esensi dari objek dan pengalaman menjadi kabur dengan konsep-konsep yang diterima begitu
saja taken of granted yang kemudian menjadi sebuah kebenaran umum. Karena kekaburan esensi ini, ia percaya bahwa inti usaha fenomenologi adalah untuk
memurnikan sikap alamiah kehidupan sehari-hari dengan tujuan menerjemahkan sebagai sebuah objek untuk penelitian filsafat secara cermat dan dalam rangka
menggambarkannyaserta memperhitungkn struktur essensialnya. Tujuan dari pemurnian ini menurut Husserl telah dicapai melalui metode
epoche. Metode ini meliputi dengan pemberian tanda kurung bracketing atau
Universitas Sumatera Utara
menunda sikap-sikap alamiah dari hal-hal kehidupan yang diterima begitu saja dalam rangka memperoleh pemahaman yang lebih murni dari fenomena yang
diinvestigasi. Menurut aliran fenomenologi transdental, pemahaman yang benar atas sebuah fenomena dapat dinilai hanya jika bias-bias personal, sejarah, nilai,
dan ketertarikan, dapat dimurnikan meletakannya dalam sebuah satuan pengalaman berdasarkan waktu investigasi Terdapat beberapa tahap analisis
Kuswarno, 2009, yaitu: -
Epoche Epoche adalah pemutusan hubungan dengan pengalaman dan pengetahuan
yang kita yakini sebelumnya. Oleh karena epoche memberikan cara pandang yang sama sekali baru terhadap objek, maka dengan epoche kita dapat menciptakan ide,
perasaan, kesadaran dan pemahaman yang baru. Epoche membuat kita masuk ke dalam dunia internal yang murni, sehingga memudahkan untuk pemahaman akan
diri dan orang lain. -
Reduksi Fenomenologi Ketika epoche adalah langkah awal untuk memurnikan objek dari
pengalaman dan prasangka awal, maka tugas dari reduksi fenomenologi adalah menjelaskan dalam susunan bahasa bagaimana objek itu terlihat. Reduksi akan
membawa kita kembali pada bagaimana kita mengalami sesuatu. Memunculkan kembali asumsi awal dan mengembalikan sifat-sifat alamiahnya. Reduksi
fenomenologi tidak hanya sebagai cara untuk melihat, namun juga cara untuk mendengar suatu fenomena dengan kesadaran dan hati-hati.
- Variasi Imajinasi
Setelah reduksi fenomenologi, variasi imajinasi muncul untuk mencari makna-makna yang mungkin dengan memanfaatkan imajinasi, kerangka rujukan,
pemisahan dan pembalikan, serta pendekatan terhadap fenomena dari perpektif, posisi, peranan, dan fungsi yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mencapai
deskripsi struktural dari sebuah pengalaman bagaimana fenomena berbicara mengenai dirinya. Dengan kata lain menjelaskan struktur esensial dari fenomena.
Universitas Sumatera Utara
- Sintesis Makna dan Esensi
Tahap terakhir dalam penelitian fenomenologi transendental adalah integrasi intuitif dasar-dasar deskripsi terkstural dan struktural ke dalam satu
pernyataan yang menggambarkan hakikat fenomena secara keseluruhan. Dengan demikian, tahap ini adalah tahap penegakkan mengenai hakikat.
Menurut Husserls, esensi adalah sesuatu yang umum dan berlaku universal, kondisi atau kualitas yang menjadikan sesuatu. Esensi tidak terungkap
secara sempurna. Sintesis struktur tekstural yang fundamental akan mewakili esensi dalam waktu dan tempat tertentu, dari sudut pandang imajinatif dan studi
reflektif seseorang terhadap fenomena.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Proses Penelitian
Ide penelitian ini didapat peneliti saat berdiskusi dengan dosen wali peneliti. Saat itu sekitar bulan november tahun 2011. Peneliti menjumpai beliau
untuk berdiskusi mengenai judul penelitian. Dosen wali peneliti menganjurkan untuk membuat suatu penelitian yang sedang populer saat ini yakni mengenai
media internet. Peneliti yang memang tertarik dan bisa dibilang cukup sering menggunakan facebook akhirnya memilih judul penelitian yang berkaitan dengan
facebook .
Saat itu departemen memberikan syarat untuk mengajukan judul yakni harus membuat tiga judul skripsi, maka peneliti pun mengajukan tiga judul
skripsi. Ternyata judul yang terpilih adalah judul yang peneliti diskusikan dengan dosen wali peneliti.
Setelah akhirnya judul penelitian skripsi peneliti disetujui oleh juruasn, maka peneliti mulai bergerak mencari buku-buku. Literatur, serta bahan-bahan
tulisan lain yang berguna untuk penelitian skripsi tersebut. Meminjam buku di perpustakaan, mencari buku di toko-toko baik itu baru maupun bekas dilakukan
peneliti untuk mendapatkan bahan penulisan skripsi ini. Namun peneliti mendapatkan kendala karena tak terlalu banayk buku yang membahas tentang
penelitian facebook secara khusus. Akhirnya berdasarkan petunjuk dari dosen pembimbing, peneliti mencari jurnal-jurnal yang kemudian menjadi acuan dan
inspirasi peneliti dalam menulis skripsi. Hal ini juga tidak mudah karena jurnal yang didapat umumnya berbahasa inggris, sehingga peneliti masih harus
menerjemahkan dan berusaha memahami jurnal tersebut.
Universitas Sumatera Utara