Kerangka Analisis METODOLOGI PENELITIAN

3.4 Kerangka Analisis

OBJEKbendafenomena kesengajaanintentionality Noesis intersubjektif Noema intersubjektif intersubjektif INTUISI MAKNAESENSI OBJEK Gambar kerangka analisis penelitian fenomenologi Kuswarno:2009 Gambar III Komponen-komponen fenomenologi transdental Husserl Kuswano, 2009 yaitu: a. Kesengajaan intentionality Proses internal dalam diri manusia yang berhubungan dengan objek tertentuberwujud atau tidak. Oleh karena kesengajaan diawali oleh kesadaran, maka faktor yang berpengaruh terhadap kesengajaan antara lain kesenanganminat, penilaian awal dan harapan terhadap objek. Oleh karena makna itu hasil kerja sama antara ‘objek real’ dengan ‘objek dalam persepsi’ maka kesengajaan dibentuk oleh dua konsep utama, yaitu noema dan noesis. Universitas Sumatera Utara b. Noema dan Noesis Noema merupakan bahan dasar pikiran dan roh mind and spirit manusia. Noesis juga yang menyadarkan kita akan makna, ketika mempersepsi mengingat, menilai, merasa, dan berpikir. Noesis adalah sisi ideal objek dalam pikiran kita, bukan objek yang sebenarnya. Dengan noesis, suatu objek dibawa dalam kesadaran, muncul dalam kesadaran, dan secara rasional ditentukan. Lebih jauh manusia berpikir, merasa, menilai, dan mengingat dengan menggunakan noesis. Deskripsi noesis adalah deskripsi subjektif, karena sudah ada pembberian makna padanya. Lawan dari noesis adalah noema yakni sesuatu yang diterima oleh panca indera manusia. Deskripsi noema adalah deskriptif objektif, berdasarkan pada bagaimana objek tersebut nampak dalam panca indera kita. noema akan membimbing kita pada noesis. Tidaka aka nada noesis bila kita memiliki noema sebelumnya. Jadi pengetahuan itu ada sebelum kita berpikir mengenainya. c. Intuisi Intuisi yang membimbing manusia mendapatkan pengetahuan,yang bebas dari kesan sehari-hari dan perilaku ilmiahnya. Dengan kata lain intuisi adalah alat untuk mencapai esensi dengan memisahkan yang biasa dari objek, untuk menentukan “kemurnian” yang ada padanya. Intuisi adalah proses kehadiran esensi fenomena dalam kesadaran. d. Intersubjektivitas Faktor intersubjektivitas berperan dalam pembentukan makna. Makna yang kita berikan pada objek turut juga dipengaruhi oleh empati yang kita miliki terhadap orang lain. Karena secara alamiah, kita memiliki kecenderungan untuk membandingkan pengalaman kita dengan pengalaman milik orang lain. Persepsi kita yang utama, namun dalam persepsi ini termasuk juga persepsi terhadap orang lain sebagai analogi. Universitas Sumatera Utara 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1.