Menurut Pogrebin 1987 aquitance adalah orang-orang yang kita kenali nama atau wajahnya, orang asing yang familiar familiar stranger yang kita
temui dan saling bertukar senyum ketika bertemu di jalan, ataupun orang-orang yang berurusan dengan kita ketika kita berada di tempat-tempat umum: misalnya
tukang pos, pengantar koran, dan lain-lain Devito, 2008. Pada interaksi dengan orang-orang ini kita biasanya mulai merespon
dengan lebih terbuka dan dengan lebih ekspresif dibandingkan dengan orang- orang yang pertama kali baru kita temui, namun masih berhati-hati dalam
melakukan interaksi. Komunikasi yang terbentuk masih bersifat tidak pribadi. Terdapat kecenderungan yang rendah untuk membicarakan masalah pribadi,
fantasi, harapan yang tidak tercapai, masalah keluarga, ataupun kondisi keuangan. Empati dan rasa kebersamaan pun sulit untuk terbentuk, dikarenakan terbatasnya
pengetahuan yang kita miliki mengenai orang tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa aquitance adalah orang-orang yang hanya
kita kenali nama atau wajahnya saja yang merupakan orang asing yang familiar familiar stranger yang sering kita temui namun tidak ada komunikasi yang
intens yang terjadi dan tidak saling mengenal lebih jauh.
2.3.4.2 Teman 2.3.4.2.1 Defenisi Teman
Sejak masa kanak-kanak, sebagian besar orang mulai membangun hubungan pertemanan dengan teman-teman sebaya yang memiliki minat yang
sama. Hubungan pertemanan ini cenderung terdiri dari rasa saling suka yang didasarkan pada afek positif. Secara umum, memiliki teman merupakan hal yang
positif, sebab teman dapat mendorong self-esteem dan menolong dalam mengatasi stress, tetapi teman juga dapat memberikan efek negatif jika teman bersifat
antisosial, menarik diri, tidak suportif, argumentatif, atau tidak stabil. Menurut Kenney Kashy, ketika suatu hubungan akrab sudah terbentuk,
maka akan membuat individu menghabiskan waktu untuk bersama lebih banyak, berinteraksi satu sama lain pada situasi yang lebih bervariasi, menjadi self-
Universitas Sumatera Utara
disclosing , saling memberikan dukungan emosional, dan membedakan antara
teman dekat dengan teman yang lain Baron, 2005.
Menurut Yager 2006 teman adalah seseorang yang kita sukai dan menyukai kita, dan orang tersebut memiliki hubungan yang hangat dengan kita.
2.3.4.2.2 Pertemanan
Pertemanan adalah salah satu bentuk hubungan interpersonal diantara adua individu, yang dibentuk dan dipertahankan melalui suatu pilihan yang bebas, dan
dikarakteristikkan dengan hubungan yang saling menghargai. Menurut Ahmadi 2007 pertemanan merupakan suatu hubungan
antarpribadi yang akrab atau intim yang melibatkan individu sebagai suatu kesatuan.
2.3.4.2.3 Tipe-tipe pertemanan
John M. Reisman menyatakan bahwa terdapat 3 tipe pertemanan, yaitu Devito, 1986 :
a. Reciprocity Reisman menyatakan bahwa tipe pertemanan reciprocity ini merupakan
tipe pertemanan yang ideal yang memiliki karakteristik kesetiaan, pengorbanan yang meliputi kasih sayang dan murah hati. Pertemanan yang tercipta berdasarkan
pada keseimbangan, dimana tiap individu berbagi secara adil dalam hal memberi dan menerima keuntungan yang ada dalam sebuah hubungan.
b. Receptivity Pada tipe pertemanan yang kedua yaitu receptivity, adalah pertemanan
yang dikaraktreristikkan dengan adanya ketidak seimbangan yang terjadi dalam hal memberi dan menerima dalam sebuah hubungan yang terjadi, karena dalam
pertemanan ini salah satu pihak menjadi pemberi primer dan pihak lain sebagai penerima primer. Hal ini terjadi karena kedua belah pihak memiliki perbedaan
kebutuhan. Ketidakseimbangan yang terjadi bersifat positif, karena setiap pihak memperoleh suatu hal dari hubungan yang tercipta. Pertemanan seperti ini
misalnya bisa terjadi antara guru dan murid. d.
Association
Universitas Sumatera Utara
Pada tipe pertemanan yang ketiga yaitu association, adalah sebuah hubungan yang digambarkan sebagai sebuah hubungan yang bersahabat namun
bukan sebuah hubungan pertemanan yang sesungguhnya. Tidak terdapat rasa percaya, memberi atau menerima yang cukup besar dalam tipe pertemanan ini,
terdapat keramahan tetapi tidak intens.
2.3.4.2.4 Karakteristik pertemanan
Keith Davis menyatakan terdapat 8 karakteristik hal penting dalam sutau pertemanan Devito, 1986 yaitu :
1. Enjoyment Teman menikmati kebersamaan yang terjalin
2. Acceptance Teman menerima satu sama lain apa adanya, seorang teman tidak memiliki
kecenderungan untuk mengubah temannya menjadi orang lain. 3. Trust
Teman saling percaya satu sama lain dalam melakukan hal yang disukainya.
4. Respect Teman saling menghargai satu sama lain.
5. Mutual assistance Teman dapat menjadi pendamping dan memberikan satu sama lain.
6. Confiding Teman saling membagi perasaan dan pengalaman.
7. Understanding Teman mengerti hal apa yang penting dan mengerti alasannya temannya
berperilaku tertentu. Seorang teman merupakan prediktor yang baik dalam menentukan perilaku dan perasaan temannya.
8. Spontanity
Universitas Sumatera Utara
Seorang teman tidak melakukan dalam self-monitoring, seorang teman dapat mengekspresikan perasaannya secara spontan, tanpa khawatir bahwa
hal tersebut akan menyebabkan hambatan dalam pertemanannya 2.3.4.2.5 Faktor yang mempengaruhi keputusan membina pertemanan
Ada empat faktor yang dapat mempengaruhi dua orang untuk memutuskan membina suatu pertemanan, yaitu :
1. Kedekatan mereka satu sama lain 2. Kesamaan akan kesukaan mereka terhadap sesuatu dan perilaku mereka
3. Penghargaan terhadap kepribadian yang mereka miliki 4. Daya tarik fisik diantara mereka
2.3.4.3 Hubungan Percintaan Love